Cara Unik Seniman Blora Melukis Pakai Bahan Bangunan

Achmad Niam Jamil - detikJateng
Jumat, 12 Des 2025 15:25 WIB
Sejumlah karya lukisan karya Punky Adi Sulistyo dalam pameran tunggal di Blora Creative Space (BCS), Jumat (12/12/2025). Foto: Achmad Niam Jamil/detikJateng
Blora -

Seniman asal Blora, Punky Adi Sulistyo, memamerkan karya lukisannya yang unik. Dia melukis menggunakan bahan bangunan hingga barang-barang rongsokan.

Puluhan karya Punky dipamerkan di Blora Creative Space (BCS). Ada sekitar 50 karya, baik lukisan maupun patung yang dipajang.

Saat awal memasuki ruang pameran, pengunjung langsung disambut oleh sebuah karya dari kertas berwarna merah yang menyerupai manusia, karya itu seolah melayang dengan terkait beberapa benang yang menukik ke bawah. Terdapat juga kerangka payung bekas sebagai bagian dari konsep karya itu.

Karya-karya yang dipamerkan digarap selama tahun 2025. Adapun sejumlah judul karya Punky yang dipamerkan di antaranya: Tangga, Klayu, Mata Kaca, Teriak, Dialog, Trance, Petani, Si Gagak, Deep Blue, Tesis, Antitesis, Sintesis, Autum, Poan, Sejoli, Megatruh, Kemarau, Sepatu, Mo Now Lisa, Januari, Violist, Merah, Delikan, Petan, Gendongan, Nyawiji, Diam Tak Lagi Emas, Bergerak, Gimbal, Nggayuh, Brainwash Room.

Sang pelukis, Punky mengatakan dia memang selama beberapa tahun terakhir menggeluti seni lukis dengan cara yang berbeda. Dia menggunakan pewarna dari angkak, yaitu bahan pelitur atau finishing kayu zaman kuno. Punky menyebut angkak itu berasal dari beras.

"Kemudian saya bereksperimen, saya mulai pakai untuk berkarya dari angkak dan kertas untuk melukis," jelasnya saat ditemui, Jumat (12/12/2025).

Dia pertama kali melihat angkak di toko bangunan. Awalnya dia mengira angkak itu sebuk arang karena warnanya yang hitam. Karena harganya yang relatif murah, dia kemudian membeli. Dia pikir hanya warna hitam saja, ketika bertanya penjual di toko bangunan ternyata angkak memiliki banyak warna. Dia pun membeli berbagai warna yang ada.

"Angkak ketemu setahun yang lalu di awal membuat karya ini. Jadi angkak saya temukan dari sebuah ketidaksengajaan di toko bangunan," katanya.

Sedangkan untuk media lukis dia enggan menggunakan kanvas. Alumnus Institus Kesenian Jogja (IKJ) itu menjelaskan kanvas bukan barang yang mudah didapat di Blora. Karena itu dia bereksperimen menggunakan barang-barang bekas di sekitarnya.

"Apa yang saya punya, apa yang saya dapat, itu menarik buat saya, itu sebuah tantangan, itu saya kerjakan," ucap dia.

Seluruh karya yang dia pamerkan dia temukan dari rongsokan. Dari bahan yang tidak memiliki nilai tinggi disulap menjadi sebuah karya seni.

Foto: Achmad Niam Jamil/detikJateng

"Semua karya dari rongsok semua. Ada patung, kemudian instalasi bahan-bahan dari rongsok semua," ucapnya.

Di usianya 54 tahun terus berkarya. Kertas yang digunakan sebagai media melukis itupun bukan kertas baru tapi bekas.

"Saya pakai kertas dinding atau wallpaper bekas yang saya temukan di lapak rongsok," ucap dia.

Seorang mahasiswi asal Blora, Septi Riza (22) mengaku tidak ingin melewatkan momen pameran tunggal yang jarang ada di Blora ini. Dia datang untuk menikmati karya seni rupa tersebut.

"Untuk Blora yang notabenenya wilayah kecil, jadi saya berminat. Karena memang dari dulu itu suka dengan seni lukis," ucapnya di sela-sela melihat pameran, Jumat (12/12/2025).

Dia tahu informasi adanya pameran lukisan tunggal dari rekan dan juga dari media sosial.

"Jadinya karena dapat kabar ada pameran seni ini, terus datang. Dari temen mas, dari media sosial juga," ucapnya.

Dia menilai dari melihat karya berbahan rongsokan ini menurutnya bisa merubah paradigma baru tentang makna kehidupan.

"Bagus sih mas. Jadi kayak tadi gambar sapi tapi tengahnya ada pulau pulau di Indonesia. Terus tadi ada lagi, visualnya kayak perempuan, tapi itu kayak dekap anak, menggambarkan tentang kehidupan," ucap dia.



Simak Video "Video: SBY Pamerkan Lukisan Terbaru di ITB, Begini Wujudnya"

(ahr/dil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork