Situs Candi Bekelan Klaten, Puing Sejarah yang Tertimbun Pohon-Semak

Situs Candi Bekelan Klaten, Puing Sejarah yang Tertimbun Pohon-Semak

Achmad Husain Syauqi - detikJateng
Minggu, 07 Des 2025 16:32 WIB
Situs Candi Bekelan Klaten, Puing Sejarah yang Tertimbun Pohon-Semak
Reruntuhan yang merupakan Situs Candi Bekelan di Dusun Bekelan, Desa/ Kecamatan Karangnongko, Klaten, Minggu (7/12/2025). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Situs Bekelan di Dusun Bekelan, Desa/ Kecamatan Karangnongko, Klaten, merupakan salah satu situs cagar budaya di Klaten. Kondisi situs kini tertutup pepohonan dan semak.

Saat detikJateng ke lokasi, sekilas tidak terlihat ada situs cagar budaya. Yang terlihat pertama hanya papan plang situs yang dibuat Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Pemkab Klaten.

Plang dipasang di simpang tiga jalan kampung tertutup rimbun dahan dan ranting. Tidak terlihat ada bangunan apapun selain pekarangan dan satu rumah warga milik Suratno.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi di balik rimbun pepohonan semak dan anggrek di halaman rumah itu, ada tumpukan batu-batu bertakik bangunan candi. Ada yang bermotif flora, sulur dan satwa berupa rubah.

ADVERTISEMENT

Di samping rumah, di bekas kandang ternak, batu-batu prigen kotak ditata untuk pengaman air. Di utara kamar mandi, bebatuan komponen candi ditumpuk, berlumut tertutup semak.

Reruntuhan yang merupakan Situs Candi Bekelan di Dusun Bekelan, Desa/ Kecamatan Karangnongko, Klaten, Minggu (7/12/2025).Reruntuhan yang merupakan Situs Candi Bekelan di Dusun Bekelan, Desa/ Kecamatan Karangnongko, Klaten, Minggu (7/12/2025). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Tak hanya itu, di pagar pekarangan rumah sisi selatan tumpukan bebatuan komponen tertumpuk sepanjang sekitar 4-5 meter dengan tinggi satu meter. Untuk melihatnya harus menyingkap pohon perdu dan teh-tehan.

"Sudah masuk data ODCB (objek diduga cagar budaya) tapi untuk SK penetapan sebagai Cagar Budaya memang belum. Ya kayaknya kalau ditata ulang sulit," kata analis Cagar Budaya dan Koleksi Museum Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Pemkab Klaten Jawa, Wiyan Ari Tanjung, kepada detikJateng, Minggu (7/12/2025).

Pemilik pekarangan, Suratno, menceritakan tahun 1960-an, ayahnya menemukan bebatuan itu saat menggali tanah di kedalaman 2-3 meter. Temuan itu kemudian dikumpulkan.

"Dikumpulkan, lalu sebelum 1965 petugas purbakala sudah ke sini. Arcanya ada cuma potong-potongan, tapi sudah dibawa semua," ungkap Suratno.

Konon Candi Bekelan disebut paling tua dibanding candi lain seperti Candi Merak, dan Candi Karangnongko, yang berada di timur desa. Beberapa tahun lalu sempat dikunjungi mahasiswa.

Reruntuhan yang merupakan Situs Candi Bekelan di Dusun Bekelan, Desa/ Kecamatan Karangnongko, Klaten, Minggu (7/12/2025).Reruntuhan yang merupakan Situs Candi Bekelan di Dusun Bekelan, Desa/ Kecamatan Karangnongko, Klaten, Minggu (7/12/2025). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

"Beberapa tahun lalu sering mahasiswa ke sini. Sekarang ya seperti ini, mau ditaruh di mana," imbuhnya.

Pegiat sejarah Klaten, Hari Wahyudi, menjelaskan situs Candi Bekelan tidak ada di catatan Belanda. Ia menduga penyebabnya situs tersebut ditemukan sekitar tahun 1960-an, dimana saat itu pemerintah kolonial sudah tidak di Indonesia.

"Jadi ditemukan 1960-an pascakemerdekaan, Belanda sudah tidak aktif. Mungkin dulu tertimbun tanah cukup tinggi sehingga baru diketahui saat buka lahan," kata Hari kepada detikJateng.

Hari yang pernah bersama BRIN menguak misteri situs Kropakan, Jatinom, itu menambahkan yang ditemukan di lokasi berupa lantai, pagar dan dinding candi. Ada juga batu Kala dan motif rubah.

"Ada batu berelief rubah dan ada batu Kala di dekat sendang. Kalau melihat batu kalanya dan rubah kemungkinan candi Buddha, ini perkiraan saya," jelas Hari.




(apu/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads