.webp)
Museum Situs Purbakala Patiayam Kudus menjadi tempat wisata pilihan saat akhir pekan. Selain menjadi wisata edukasi, di museum tersebut juga tidak ditarik biaya alias gratis.
Museum ini berada di Desa Terban Kecamatan Jekulo. Lokasinya tidak jauh dari jalan raya pantura Kudus-Pati. Di museum tersebut, wisatawan dapat melihat beberapa koleksi fosil hewan dan manusia purba.
Pertama saat di museum pengunjung bisa menyaksikan beberapa tulang gajah purba. Seperti gading, rahang, dan kaki gajah purba yang berusia jutaan tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wisatawan juga bisa melihat fosil fauna darat. Seperti fosil Bibos paleosondaicus, Dubolsia santeng dan Cervus Sp. Lalu ada fauna laut seperti, fosil hiu, kepiting, penyu, kerang, dan lainnya.
Tak kalah menarik juga ada beberapa peninggalan manusia purba. Pernah adanya penemuan fosil manusia Homo erectus di kawasan Patiayam Kudus pada tahun 1977 dan 1978. Selanjutnya juga ada beberapa benda kebudayaan peninggalan manusia purba, meliputi artefak batu dan tulang.
Ada juga dipajang beberapa tokoh peneliti yang pernah berkunjung ke Patiayam Kudus. Di antaranya Raden Saleh yang melakukan penelitian sejak tahun 1857, Frans Wilhem Junghun hingga Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran dan Balai Arkeolog Yogyakarta.
Koordinator Museum Patiayam Kudus, Jamin, menjelaskan museum ini buka setiap hari dari jam 07.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB. Menurutnya tidak ada tarif biaya masuk ke dalam museum.
"Untuk museum kita buka setiap hari mulai jam 07.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB. Untuk tiket masuk masih gratis belum ada tarifnya," jelas Jamin kepada detikJateng ditemui di lokasi, Jumat (28/11/2025).
 Koleksi fosil purba di Museum Patiayam Kudus, Jumat (28/11/2025), Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng |
Dia mengatakan di dalam museum menampilkan banyak fosil, mulai dari hewan purba sampai dengan manusia purba. Fosil tersebut diperkirakan berusia jutaan tahun lalu.
"Ada beberapa kita display, dari sekian ribu itu diwakilkan semua lingkungan, dari rawa, darat, dan laut. Itu mewakili semua spesies hewan purba. Hiu, hewan rawa, gajah, dan komplet semua," jelasnya.
Jamin menjelaskan biasanya wisatawan yang ke museum rata-rata rombongan pelajar. Mereka datang dari luar Kudus.
"Akhir-akhir ini rombongan siswa ke sini. Mereka datang dari luar Kota, seperti Rembang dan Pati," terang dia.
Salah satu wisatawan, Bagus Kartika, mengaku penasaran ingin melihat museum ini. Sebab dia saat melihat di media sosial ada banyak fosil hewan purba yang tersimpan di museum. Selain wisata, dia juga mengaku bisa belajar.
"Seru, selain wisata bisa belajar tentang sejarah manusia dan hewan purba. Ternyata mereka pernah hidup dan tinggal di Patiayam ini," terang Bagus.
(ams/apl)
