5.267 Ustaz di Sragen Dapat Insentif Tahunan dari Pemkab

5.267 Ustaz di Sragen Dapat Insentif Tahunan dari Pemkab

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Jumat, 13 Sep 2024 18:38 WIB
Bupati Sragen Untung Yuni Sukowati ditemui usai mendampingi Presiden Jokowi kunjungan ke Museum Sangiran, Rabu (19/6/2024.
Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Sragen - Ustaz dan ustazah menjadi salah satu kunci pendidikan agama bagi suatu daerah. Di wilayah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, ustaz dan ustazah diberi insentif yang ternyata berdampak pula pada kualitas para santri di Sragen.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati sempat bersilaturahmi dengan para takmir masjid, ustaz, ustadzah, madrasah diniyah, pondok pesantren, serta Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA-TPQ) se-Eks Kawedanan Gemolong di Halaman Kantor Kecamatan Gemolong pada Rabu (4/9/2024) lalu.

Dalam acara itu hadir 750 kiai dan nyai serta ustaz dan ustazah yang tergabung dalam Badan Koordinasi (BADKO) Lembaga Pendidikan Al-Qur'an (LPQ), Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP), dan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) dari Kecamatan Gemolong, Kalijambe, Miri, Sumberlawang, Sukodono, Mondokan, Tanon, dan Plupuh.

"Alhamdulillah Perhatian Pemerintah Kabupaten Sragen kepada kami luar biasa! Kami pernah berbincang dengan rekan-rekan pengurus se-Solo Raya, rupanya hanya Kabupaten Sragen yang memberikan insentif secara perorangan. Di daerah lain, bantuan disalurkan untuk Lembaga," kata Ketua LPQ Bambang Tri Wahyudi yang hadir dalam acara tersebut.

"Berkat dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen, kami pernah menorehkan prestasi di tingkat nasional dan provinsi. Meskipun anak-anak kami berkompetisi dengan santri dari kota-kota religi, tapi kami bisa membuktikan bahwa Sragen adalah gudang prestasi! Bukan hanya dari pendidikan formal, namun juga pendidikan agama," imbuhnya.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menjelaskan rata-rata Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dimiliki oleh kabupaten atau kota di Jateng kisaran Rp 2,2 triliun, disesuaikan dengan jumlah penduduknya. Jumlah itu tidak bisa dianggap berlebihan.

"Tidak semua dari APBD digunakan untuk memberikan honor kepada kelompok masyarakat yang telah berpartisipasi aktif dalam mensukseskan program pemerintah, ada kader kesehatan dari tenaga kesehatan dan kelompok UMKM di sektor ekonomi. Di sektor pembinaan SDM kami memutuskan untuk memberikan insentif sebesar Rp 600.000 per tahun bagi satu orang ustaz-ustazah," kata Yuni.

Ia menjabarkan total ustaz-ustazah yang mendapatkan honor di Sragen sebanyak 5.267 orang yang terbagi atas BADKO dan TPA-TPQ yaitu sebesar Rp 1,95 miliar. Kemudian dari FKDT dan MADIN sebanyak Rp 650 juta., serta FKPP dan ponpes sejumlah Rp 650 juta. Sesuai dengan kemampuan Pemkab Sragen, total pentasyarufan dana kepada lembaga agama Islam di Kabupaten Sragen adalah Rp 3,25 miliar.

"Meskipun tidak seberapa, semoga kepedulian kami bermakna bagi ustaz dan ustazah sekalian," ujarnya.

Pemkab Sragen tidak sendiri, Badan Amil Zakat (BAZNAS) Sragen ikut bersinergi untuk menyalurkan salah satu pos anggarannya sebagai insentif dan honor bagi ustaz dan ustazah yang belum terdaftar di data Pemkab Sragen.

"Saat ini Basnaz Sragen memiliki dana berlebih akibat target capaiannya yang sudah terlampaui. Berkat ASN di lingkungan Kabupaten Sragen yang rajin bersedekah dan berzakat, ustaz dan ustazah yang belum menerima honor dari APBD Kabupaten Sragen mendapatkan insentif dari Baznas Sragen," tegasnya.

Kegigihan para ustadz dan ustazah dalam memberikan ilmu ternyata berdampak pada kualitas santri di Sragen. Salah satunya pernah menjadi Juara Umum dalam Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Antar Daerah (POSPEDA) ke IX tahun 2022 tingkat Jawa Tengah. Mereka yang mendapat medali saat itu antara lain:

- Rayhan Cahya Qurnia : Pidato Bahasa Inggris Putra (Juara I);
- Mamluatul'azazah : Pidato Bahasa Inggris Putri (Juara III);
- Arnesta Dafa Alfriza, dkk : Seni Hadrah Putra (Juara I).

Di Kecamatan Gemolong sendiri, ada Azkayra Hasna Almera, yang menjadi Juara I Festival Pemilihan Da'i Cilik (PILDACIL) Tingkat Jateng. Dalam acara yang juga sebagai Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu, Azkarya sempat memberikan tausiyah dengan tema Sayang Teman dan Suka Memaafkan.

"Di antara kita dengan teman muslim yang lainnya bagaikan sebuah bangunan yang saling mengokohkan. Oleh karena itu sesama teman harus saling menyayangi, berbagi, memaafkan dan tidak boleh mengejek apalagi sombong. Kita harus berwajah ceria," ujar Azkarya.


(ncm/ncm)


Hide Ads