Menurut catatan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sragen, anggaran tersebut digelontorkan untuk pembangunan jalan dan jembatan di Kabupaten Sragen.
Kabid Bina Marga DPU Kabupaten Sragen Aribowo Sulistyo menjelaskan, pembangunan itu pun sudah diusahakan agar merata antara wilayah di utara maupun selatan Bengawan Solo selama delapan tahun ini.
"Data kami dalam jumlah paket, dan dibedakan menjadi 2 wilayah, utara dan selatan. Utara 11 kecamatan, selatan 9 kecamatan," kata Aribowo saat dihubungi detikJateng, Jumat (13/9/2024).
Daerah utara Bengawan Solo yakni meliputi Kecamatan Gemolong, Gesi, Jenar, Kalijambe, Miri, Mondokan, Plupuh, Sukodono, Sumberlawang, Tangen, dan Tanon. Sementara daerah selatan yakni Gondang, Karangmalang, Kedawung, Masaran, Ngrampal, Sambirejo, Sambungmacan, Sidoharjo, dan Sragen.
Ia menjelaskan wilayah utara Bengawan Solo yang meliputi lebih banyak kecamatan itu juga memiliki anggaran untuk pembangunan jalan dan jembatan yang lebih banyak dibanding wilayah selatan.
"Dari 2016-2024, anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan jalan di wilayah utara itu Rp 555 miliar lebih. Sementara untuk wilayah selatan sebanyak Rp 521 miliar," ungkapnya.
"Untuk pembangunan 33 jembatan di wilayah utara, pagu anggaran mencapai Rp 73 miliar, sedangkan di wilayah selatan pagu anggaran mencapai Rp 62 miliar," lanjutnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan selama 8 tahun terakhir, sudah ada 321,12 kilometer jalan di wilayah utara yang diperbaiki. Sementara di wilayah selatan panjang jalan yang sudah diperbaiki mencapai 323,35 kilometer.
Kemudian untuk wilayah utara Bengawan Solo, sudah ada 33 paket jembatan yang dibangun, dan di wilayah selatan sudah ada 36 jembatan yang dibangun selama 8 tahun terakhir.
Lewat pembangunan jalan dan jembatan ini, Pemkab Sragen pun telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Kabupaten Sragen. Selain memperlancar arus transportasi, jalan yang mulus dan jembatan yang terbangun ini juga mampu menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Kemudian membuka akses-akses pengembangan potensial usaha, serta meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
Tak hanya itu, perbaikan jalan di Kabupaten Sragen yang sebagian merupakan akses menuju pertanian itu juga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian di Bumi Sukowati.
"Karena transportasinya menjadi lancar, termasuk juga pemasaran hasil pertanian menjadi lancar. Saat ini sudah baik sekali selanjutnya untuk dapat dilanjutkan agar tambah lebih baik lagi," ujar Aribowo.
(ncm/ega)