Meriahnya Tradisi Ruwat Bumi di Sirukun Banjarnegara, 1.000 Tenong Dikirab

Meriahnya Tradisi Ruwat Bumi di Sirukun Banjarnegara, 1.000 Tenong Dikirab

Uje Hartono - detikJateng
Rabu, 22 Mei 2024 13:57 WIB
Kirab seribu tenong di Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Banjarnegara dalam tradisi ruwat bumi Rabu (22/5/2024).
Kirab seribu tenong di Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Banjarnegara dalam tradisi ruwat bumi Rabu (22/5/2024). Foto: Uje Hartono/detikJateng
Banjarnegara - Ribuan warga Desa Sirukun, Kecamatan Kalibening, Banjarnegara, tumpah ruah di jalanan saat mengikuti tradisi ruwat bumi. Mereka membawa seribu tenong untuk dimakan bersama.

Dengan mengenakan pakaian adat Jawa, ribuan warga berjalan keliling kampung dengan membawa tenong di atas kepalanya. Tidak hanya itu, warga juga mengarak pusaka desa berupa keris dan dua gunungan hasil bumi.

Setibanya di lapangan desa, warga kemudian menyantap tenong yang berisi aneka makanan. Mulai dari nasi lengkap dengan sayur dan lauk hingga jajanan pasar dan buah-buahan.

Kepala Desa Sirukun Karpi mengatakan, tradisi ini digelar sebagai bentuk syukur atas karunia Tuhan. Tradisi ruwat bumi dan kirab seribu tenong ini diikuti lebih dari seribu warga yang semuanya membawa tenong berisi aneka makanan.

"Jumlahnya lebih dari seribu tenong. Ini memang salah satunya bentuk rasa syukur kami terhadap Sang Pencipta," ujar Karpi usai acara, Rabu (22/5/2024).

Selain itu, ia menjelaskan tenong ini sebagai simbol kerukunan, dan transparansi. Sebab makanan yang dibawa tidak ditutup-tutupi dan saat makan bersama semua warga saling berbagi. Apalagi satu tenong bisa dinikmati 5 sampai 10 orang.

"Tenong ini kan bentuk transparansi. Berbeda dengan rantang yang menutupi makanan di bawahnya. Tapi kalau tenong semua kelihatan, dan yang paling penting saat makan bersama ini semua saling berbagi makanan satu dengan yang lainnya," jelasnya.

Kirab seribu tenong di Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Banjarnegara dalam tradisi ruwat bumi Rabu (22/5/2024).Kirab seribu tenong di Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Banjarnegara dalam tradisi ruwat bumi Rabu (22/5/2024). Foto: Uje Hartono/detikJateng

Sebelum dimakan bersama di lapangan desa, ribuan tenong ini dikirab keliling desa. Melewati jalanan kampung dan area persawahan.

"Sebelumnya dikirab dulu keliling kampung sejauh 2 kilometer," imbuhnya.

Revi salah satu warga Desa Sirukun mengaku senang bisa mengikuti tradisi kirab seribu tenong. Terlebih ada sesi makan bersama di lapangan desa.

"Senang sekali bisa ikut tradisi ini. Kirab seribu tenong sekaligus ruwat bumi. Ini ada makan bersama, bareng-bareng rasanya enak," kata Revi.

Dengan tradisi ini, ia berharap warga Desa Sirukun terutama para petani, bisa lebih berkah saat panen. Selain itu, ia juga berharap agar warga Desa Sirukun lebih guyub, dan rukun.

"Harapannya agar petani terutama lebih berkah. Dan warga secara umum lebih kompak dan rukun," harapnya.


(apu/ams)


Hide Ads