Masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya pasti sudah tidak asing lagi dengan Pasar Semawis. Keberadaan pasar kuliner malam ini tidak terlepas dari peran komunitas Kopi Semawis.
Kopi Semawis tidak hanya mendirikan Pasar Semawis, tetapi juga menjadi inisiator atau pelopor revitalisasi kawasan Pecinan Semarang. Kawasan Pecinan Semarang berada di wilayah Kauman, Semarang Tengah.
Ingin mengenal lebih jauh tentang Komunitas Kopi Semawis? Simak penjelasan lengkap berikut yang dirangkum dari laman resmi Pemerintah Kota Semarang serta beberapa artikel ilmiah, yaitu Eksistensi 'Pasar Semawis' sebagai Salah Satu Strategi Revitalisasi Kawasan Pecinan Semarang oleh Edi Purwanto pada jurnal TEKNIK (2010), Etos Budaya Kerja Pedagang Etnis Tionghoa di Pasar Semawis Semarang oleh Fitri Amalia dan Kuncoro Bayu Prasetyo pada jurnal Solidarity (2015), Studi Peran Serta Masyarakat dalam Revitalisasi Kawasan Pecinan Semarang oleh Nurfithri Utami dan Wakhidah Kurniawati pada jurnal Ruang (2013), dan Kegiatan Kopi Semawis pada Ruang Publik di Kawasan Pecinan Semarang oleh Y. Wiwik dan Rina Kurniawati pada Jurnal Teknik PWK (2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkenalan dengan Komunitas Kopi Semawis
Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) merupakan sebuah lembaga swadaya masyarakat yang didirikan dengan tujuan utama untuk mengembangkan Pecinan Semarang sebagai kawasan wisata budaya dan sejarah. Ide pembentukan Kopi Semawis muncul sejak tahun 2003, sejalan dengan gagasan revitalisasi Pecinan Semarang yang didorong oleh kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan Cina untuk menjadikan Indonesia sebagai tujuan wisata.
Lembaga ini menjadi fasilitator utama dalam pelaksanaan kegiatan revitalisasi kawasan Pecinan. Salah satu kegiatan yang diinisiasi oleh Kopi Semawis adalah pembukaan Pasar Imlek Semawis pada tahun 2004. Pasar ini awalnya dirancang sebagai upaya menyambut Tahun Baru Imlek, yang kemudian berkembang menjadi salah satu tempat wisata yang terkenal di Semarang.
Selain menjadi pengelola Pasar Imlek Semawis, Kopi Semawis juga terlibat dalam berbagai kegiatan lain, termasuk pengembangan Warung Semawis dan kegiatan sosial lainnya yang bertujuan untuk menghidupkan kembali kawasan Pecinan.
Dari struktur organisasinya, Kopi Semawis memiliki beberapa anggota yang memiliki tanggung jawab dalam mengelola dan menjalankan berbagai kegiatan yang terkait dengan Pasar Semawis. Kopi Semawis dipimpin oleh seorang ketua, yakni Bapak Harjanto Halim.
Kopi Semawis Menginisiasi Revitalisasi Pecinan Semarang
Kopi Semawis, sebuah komunitas yang berakar kuat dalam kebudayaan dan tradisi Pecinan Semarang, telah muncul sebagai pionir dalam upaya revitalisasi kawasan tersebut. Kawasan Pecinan, yang kaya akan warisan budaya dan sejarah, menjadi fokus utama bagi Kopi Semawis untuk menjaga dan memajukan keberlangsungan tradisi yang ada.
Pasar Imlek Semawis, yang pertama kali diadakan pada tahun 2004, menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya tersebut. Acara ini, yang awalnya hanya dirayakan pada hari-hari tertentu, kini telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Pecinan.
Setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu malam, Pasar Semawis menjadi pusat kegiatan yang meriah, menawarkan berbagai hidangan khas Semarang dan suasana yang memukau bagi pengunjung dari berbagai kalangan.
Namun, upaya revitalisasi tidak hanya terbatas pada kegiatan pasar malam. Kopi Semawis juga telah aktif dalam berbagai kegiatan lainnya, seperti Warung Semawis dan kegiatan sosial, yang bertujuan untuk menghidupkan kembali kawasan Pecinan.
Dukungan dari Pemerintah Kota Semarang, yang diungkapkan melalui rencana revitalisasi kawasan Pecinan, menjadi langkah penting dalam menjaga momentum ini. Rencana penataan ulang jalan-jalan dan saluran kecil, serta revitalisasi Kali Semarang sebagai tujuan wisata dengan kapal-kapal kecil, merupakan langkah progresif yang akan memperindah dan meningkatkan daya tarik kawasan Pecinan.
Ketua Kopi Semawis, Harjanto Halim, menyambut baik rencana revitalisasi tersebut, dengan catatan penting untuk memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan konstruksi infrastruktur yang direncanakan. Dia juga menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kerapian kawasan, sebagai bagian dari proses revitalisasi yang komprehensif.
Dengan dukungan dari Pemerintah Kota Semarang dan semangat kolaboratif dari masyarakat lokal, Kopi Semawis terus bergerak maju dalam menjaga dan memajukan warisan budaya dan tradisi yang tak ternilai di Pecinan Semarang.
Demikian penjelasan lengkap mengenai Kopi Semawis, salah satu komunitas masyarakat yang berperan aktif untuk merevitalisasi kawasan Pecinan Semarang. Semoga bermanfaat!
(dil/ahr)