Kesenian Soreng, Tarian Khas dari Lereng Gunung Merbabu dan Andong Magelang

Kesenian Soreng, Tarian Khas dari Lereng Gunung Merbabu dan Andong Magelang

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Senin, 27 Nov 2023 15:47 WIB
Tari Soreng adalah salah satu tarian tradisional khas Magelang yang berkembang dari masyarakat lereng gunung Merbabu dan Andong, Magelang.
Tari Soreng adalah salah satu tarian tradisional khas Magelang yang berkembang dari masyarakat lereng gunung Merbabu dan Andong, Magelang. Foto: Laman Resmi Sastra Indonesia Undip
Solo -

Tarian khas Jawa Tengah rupanya tak hanya berkembang di Keraton Surakarta saja. Masih ada tarian lainnya yang populer, seperti tari soreng dari lereng Gunung Merbabu dan Andong.

Masyarakat Jateng yang tinggal di lereng Gunung Merbabu dan Andong tentu tak asing dengan tari soreng yang biasa ditampilkan saat acara-acara adat tertentu. Seiring dengan perkembangan zaman, tari soreng ini sudah menyebar dan menjadi salah satu tarian khas masyarakat Magelang pada umumnya.

Penasaran dengan asal-usul serta informasi lengkap mengenai kesenian Soreng? Yuk, simak informasi yang detikJateng himpun dari laman resmi Warisan Budaya Takbenda Indonesia, Pemkab Magelang, dan DJKI Kemenkumham berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asal-usul Kesenian Soreng

Tari soreng merupakan kesenian rakyat di lereng Gunung Merbabu dan Gunung Andong. Tarian ini menceritakan tentang latihan perang prajurit, terutama Adipati Aryo Penangsang. Nama soreng sendiri berasal dari kata "sura" (berani) dan "ing" yang membentuk soreng.

Berawal di Desa Bandungrejo, tari soreng muncul pada tahun 1945 sebagai seni kaprajuritan. Setelah terhenti pada medio 1960-an, masyarakat mendirikan kesenian rakyat keprajuritan tari soreng.

ADVERTISEMENT

Biasanya, tarian ini dimainkan oleh 10-12 penari laki-laki. Personel tersebut menggambarkan prajurit dari Kadipaten Jipang Panolan yang dipimpin Aryo Penangsang dan Patih Ronggo Metahun dengan prajurit seperti Soreng Rono, Soreng Rungkut, dan Soreng Pati.

Semangat laskar prajurit Soreng mencerminkan jiwa masyarakat lereng Merbabu di Kabupaten Magelang. Soreng menjadi simbol budaya agraris dengan gerakan seperti Rebut Karyo, Jangkahan, Gedrug, Ngilem, Tanam, Panen, Ngejeng, dsb.

Tari soreng tetap memberikan semangat kepada petani dalam merawat kesuburan tanah dan menjadi bagian sejarah kesuksesan Magelang.

Sejak didirikan oleh Bapak Taryono, Soreng Bandungrejo telah berkembang hingga empat generasi dan menyebar ke seluruh Kabupaten Magelang.

Pementasan Tari Soreng

Setelah memahami asal-usul tarian ini, mari memahami bagaimana pementasan tari soreng.

1. Gerakan

Gerakan dalam tari soreng terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu gerakan murni yang menggambarkan prajurit berlatih perang, dan gerakan maknawi yang memiliki makna tersendiri.

Gerakan maknawi melibatkan elemen-elemen seperti jangkahan, sembahan jengkeng, pacek ranggem, mars sendi, jangkahan ngracik, passal, tanem, lenggang, dan gladcen.

Tambahan pada gerakan maknawi melibatkan ekspresi seperti garudha nglayang, nyawang muka, ngejeng, satriya tangguh, dan sesonderan.

2. Tata Rias dan Busana

Berikut adalah tata rias serta busana yang digunakan oleh para penari soreng.

Aryo Penangsang

  • Tata rias: gagah (telengan) dengan kumis tebal.
  • Busana: celana panjen merah, kain barong, sabuk cinde, boro samir, teni merah, keris, blangkon dengan hiasan bulu di depan.

Patih Mentaun

  • Tata Rias: orang tua dengan kerutan di dahi, alis, dan kumis putih.
  • Busana: celana panjen, kain latar coklat, sabuk cinde, boro samir, teni merah, keris, blangkon, dan tropong.

Soreng Pati, Soreng Rana, dan Soreng Rangkut

  • Tata rias: gagah (telengan) seperti Aryo Penangsang.
  • Tata busana: celana panjen, kain barong, sabuk cinde, boro samir, sorjan motif bunga, rompi teni, keris, ikat kepala (iket irasan).

Pekathik

  • Tata rias: geculan dengan dasar bedak putih tebal, alis, mata, dan mulut dibuat geculan, kumis bulat di bawah hidung.
  • Busana: celana tanggung, kain, sabuk cinde, epek timang, iket irasan, baju surjan lurik.

3. Iringan

Iringan atau musik dalam kesenian Soreng sangat sederhana. Instrumen yang digunakan antara lain bendhe 4 buah, truthung, drum, dan simbal. Bendhe di sini berperan sebagai acuan perpindahan irama.

4. Tata Pentas

Tidak ada tata pentas khusus dalam pertunjukan Soreng. Tarian ini umumnya digelar di sebuah lapangan terbuka. Meski begitu, Soreng tetap bisa dipentaskan di gedung tertutup maupun di atas panggung.

Itulah kesenian soreng, salah satu tarian tradisional dari Magelang, Jawa Tengah. Semoga bermanfaat, Lur!




(cln/apl)


Hide Ads