Budaya Jawa memiliki seperangkat norma dan aturan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Jawa. Sopan santun dan hormat juga tercermin dari tata krama bahasa bahasa.
Nilai dan prinsip dari tata krama bahasa masyarakat jawa tercermin dalam falsafah Jawa. Salah satu ungkapan Jawa yang cukup terkenal adalah "becik ketitik ala ketara".
Lalu, apa arti becik ketitik ala ketara? Simak penjelasan dalam artikel berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Becik Ketitik Ala Ketara Tegese
Becik ketitik ala ketara artinya tindakan baik akan kelihatan, tindakan buruk juga kan kelihatan. Sementara, "tegese" bukan bagian dari pepatah, melainkan kata yang berarti "artinya" dalam bahasa Jawa.
Jika diterjemahkan dari bahasa Jawa, "becik" artinya baik dan "ketitik" artinya titik. Lalu, "ala" artinya buruk dan "ketara" artinya terlihat. Hal ini berarti sekecil apapun perbuatan baik atau buruk akan ketahuan.
Makna Becik Ketitik Ala Ketara
Becik ketitik ala ketara memiliki makna mendalam bahwa kita tidak boleh meremehkan atau mengabaikan tindakan kecil yang tampak kurang signifikan karena dampak jangka panjangnya bisa sangat besar dan berpengaruh.
Ungkapan "becik ketitik ala ketara" mengingatkan manusia untuk selalu memiliki pandangan mendalam dari suatu tindakan atau peristiwa.
Tidak hanya melihat sebuah peristiwa dari permukaan sebab dampak nyata seringkali baru terlihat setelah beberapa waktu.
Aksara Becik Ketitik Ala Ketara
Berikut ini adalah kalimat "Becik Ketitik Ala Ketara" ditulis menggunakan aksara Jawa:
κ§κ¦§κ¦Όκ¦κ¦Άκ¦κ§ κ¦κ¦Όκ¦ κ¦Άκ¦ κ¦Άκ¦κ§κ§ κ¦²κ¦ κ¦κ¦Όκ¦ ꦫκ§
Penjabaran penulisan kata "Becik Ketitik Ala Ketara" dalam aksara Jawa adalah sebagai berikut:
ꦧꦼκ¦κ¦Άκ¦κ§ - becik
κ¦κ¦Όκ¦ κ¦Άκ¦ κ¦Άκ¦κ§ - ketitik
κ¦²κ¦ - ala
κ¦κ¦Όκ¦ ꦫ - ketara
Arti Ungkapan Jawa Lain
Selain "becik ketitik ala ketara", terdapat juga falsafah Jawa lain dengan makna mendalam yang dapat menjadi pedoman hidup.
Dikutip dari buku Kitab Nasihat Hidup Orang Jawa karya I. B Santosa, berikut adalah beberapa ungkapan Jawa yang penting diketahui.
Ngundhuh Wohing Pakarti
"Ngundhuh wohing pakarti" artinya memetik buah perbuatan sendiri. Hal ini berarti kehidupan baik atau butuh merupakan akibat dari perbuatan manusia itu sendiri.
Ungkapan ini mengingatkan manusia untuk berani bertanggung jawab atas perbuatannya.
Adigang Adigung Adiguna
"Adigang adigung adiguna" artinya manusia hendaknya tidak mengandalkan dan menyombongkan kelebihan yang dia miliki. Ungkapan ini menjadi nasihat bagi pemimpi untuk tidak berwatak angkuh sebagai orang dengan kekuatan, kedudukan, dan kekuasaan.
Aja Dumeh
Untuk menghindari watak "adigang, adigung, adiguna", pemimpin diingatkan dengan ungkapan "aja dumeh".
Aja dumeh artinya jangan mentang-mentang. Ungkapan ini mengingatkan orang untuk tidak berlebihan dalam berperilaku.
Demikian penjelasan mengenai becik ketitik ala ketara. Semoga bermanfaat!
(inf/inf)