Kerajaan Pajang adalah salah satu kerajaan yang pernah berjaya dalam sejarah di Jawa Tengah. Berikut ini sejarah Kerajaan Pajang, nama-nama raja, hingga masa kejayaan dan keruntuhannya.
Setelah masa kerajaan Hindu-Buddha berakhir, lahir berbagai kerajaan-kerajaan Islam yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia termasuk Jateng. Salah satu kerajaan Islam yang pernah berdiri di Jateng adalah Kerajaan Pajang.
Kerajaan ini mencatat sejarah penting pada pendirian Kerajaan Mataram Islam yang berperan dalam pembagian wilayah Yogyakarta dan Surakarta. Bagaimana sejarah lengkap Kerajaan Pajang? Berikut rangkumannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Kerajaan Pajang
Menurut buku 'Menelusuri Jejak Mataram Islam di Yogyakarta' (2021) oleh V. Wirana Sujarweni, Kerajaan Pajang pertama kali didirikan setelah Kerajaan Demak runtuh pada tahun 1549. Saat itu Kerajaan Demak mengalami kemunduran dan terjadi pemberontakan oleh Arya Penangsang.
Jaka Tingkir (keturunan dari kerajaan Pengging di Boyolali) yang mengabdi kepada Kesultanan Demak berhasil menumpas pemberontakan tersebut dan membunuh Arya Penangsang. Atas keberhasilannya tersebut, Jaka Tingkir kemudian menjadi pewaris tahta Kerajaan Demak dan memindahkan pusat kerajaannya ke daerah Kartasura.
Pemindahan pusat kerajaan tersebut meruntuhkan Kerajaan Demak secara resmi dan mengubahnya menjadi Kerajaan Pajang. Kemudian dengan restu dan dukungan para Walisongo, Jaka Tingkir dinobatkan sebagai raja Kerajaan Pajang dengan gelar Sultan Hadiwijaya.
Raja-raja Kerajaan Pajang
Mengutip laman SMA 13 Semarang, berikut raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Pajang:
- Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya, berkuasa pada 1568-1583 M.
- Arya Pangiri atau Ngawantipura, berkuasa pada 1583-1586 M.
- Pangeran Benawa atau Prabuwijaya, berkuasa pada 1586-1587 M.
Kejayaan Kerajaan Pajang
Kerajaan Pajang mencapai masa kejayaannya sejak kerajaan tersebut berdiri hingga masa pemerintahan Sultan Hadiwijaya berakhir. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Pajang berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga Madiun dan perbatasan Cirebon.
Selain itu, aspek ekonomi masyarakat Kerajaan Pajang juga sangat makmur. Sektor pertanian yang menjadi sumber kehidupan mereka mengalami kemajuan pesat. Pajang bahkan menjadi lumbung beras utama di Pulau Jawa.
Keruntuhan Kerajaan Pajang
Keruntuhan Kerajaan Pajang dimulai ketika Sultan Hadiwijaya jatuh sakit dan meninggal pasca peperangan antara Pajang dan Mataram. Pasca kepemimpinannya, terjadi perebutan takhta di antara putra Sultan Hadiwijaya, Pangeran Benawa dan menantunya, Arya Pangiri.
Arya Pangiri kemudian berhasil merebut tahta Kerajaan Pajang dan menyingkirkan Pangeran Benawa ke luar kerajaan. Pada masa pemerintahannya, Arya Pangiri disibukkan dengan membalas dendam kepada Mataram dan mengabaikan rakyatnya.
Pangeran Benawa tidak bisa diam mengetahui perilaku Arya Pangiri tersebut. Dengan bantuan Sutawijaya dari Mataram, ia kemudian melancarkan serangan ke Kerajaan Pajang dan berhasil mengalahkan Arya Pangiri.
Pangeran Benawa kemudian dilantik sebagai raja Pajang, namun hanya berlangsung singkat karena memilih untuk menjadi penyebar agama Islam. Kepemimpinannya tersebut kemudian dilanjutkan oleh putranya yang kemudian mengubah Kerajaan Pajang menjadi Kerajaan Mataram.
Demikian serba-serbi Kerajaan Pajang mulai dari sejarah berdirinya hingga akhir kejayaan Kerajaan Pajang. Semoga bermanfaat, Lur!
Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(rih/rih)