Sejarah Kerajaan Mataram Kuno: Raja-raja, Peninggalan, Kejayaan-Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Mataram Kuno: Raja-raja, Peninggalan, Kejayaan-Keruntuhan

Noris Roby Setiyawan - detikJateng
Rabu, 10 Mei 2023 19:47 WIB
BPCB Jatim Ekskavasi Bangunan Candi Era Mataram Kuno Masa Mpu Sindok
Sejarah Kerajaan Mataram Kuno: Raja-raja, Peninggalan, Kejayaan-Keruntuhan. Foto: Istimewa (Dok BPCB Jatim)
Solo -

Indonesia merupakan negara yang pernah memiliki kerajaan-kerajaan besar dan sangat masyhur, salah satunya adalah Kerajaan Mataram Kuno. Kerajaan yang diperkirakan berpusat di wilayah Jawa Tengah ini mulai berdiri pada abad ke-8.

Meskipun tercatat sebagai salah satu kerajaan terbesar di Indonesia, namun hingga kini belum diketahui secara pasti dimana letak kerajaan ini. Dalam sejumlah catatan sejarah, hanya dijelaskan bahwa kerajaan ini terletak di kelilingi gunung, pegunungan, dan sungai.

Lantas bagaimana sejarah Kerajaan Mataram Kuno? Berikut ini penjelasan mengenai sejarah Kerajaan Mataram Kuno, raja-raja, peninggalan, kejayaan dan keruntuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Kerajaan Mataram

Dikutip dari website SMAN 13 Semarang, Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan maritim yang terletak di pedalaman Jawa Tengah. Dalam beberapa catatan menyatakan bahwa kerajaan ini berada di wilayah yang dikelilingi oleh gunung, pegunungan, dan sungai.

Di awal masa berdirinya, kerajaan ini merupakan kerajaan yang bercorak Hindu, namun mengalami perpecahan dan menjadi bercorak Hindu dan Budha. Selain itu, kerajaan ini juga terbagi dalam masa atau periode yang berbeda yakni pada abad ke-8 berpusat di Jawa Tengah dan di abad ke-9 berpusat di Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

Kala berpusat di Jawa Tengah dipimpin oleh dua wangsa yakni dinasti Sanjaya (Budha) dan dinasti Syailendra (Hindu). Sedangkan di Jawa Timur diperintah oleh dinasti Isyana.

Dinasti Penguasa Kerajaan Mataram Kuno

Dinasti Sanjaya

Kerajaan Mataram Kuno pertama kali didirikan oleh Raja Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Ia dikenal sebagai raja yang bijaksana, cakap, dan taat dalam beribadah. Selama masa kepemimpinannya Kerajaan Mataram Kuno mampu melakukan perluasan wilayah dan menjadi pusat pembelajaran agama Hindu.

Kemudian pada abad ke-8 M Raja Sanjaya meninggal dunia dan digantikan oleh puteranya yang bernama Rakai Panangkaran. Di pemerintahan puteranya inilah terjadi perpecahan di Kerajaan Mataram Kuno yang berakibat pecahnya kerajaan menjadi dua yakni Mataram Kuno bercorak Hindu dan Mataram Kuno bercorak Budha

Dinasti Syailendra

Dinasti Syailendra mulai memimpin Kerajaan Mataram Kuno di akhir abad ke-8 M. Bahkan di dinasti inilah Kerajaan Mataram Kuno berhasil meraih masa kejayaan. Selain itu, dinasti Syailendra berhasil menyatu dengan dinasti Sanjaya dengan menikahkan Pramowardani dengan Rakai Pikatan yang berasal dari dinasti Sanjaya.

Dinasti Isyana

Mpu Sindok pada tahun 929 M memindahkan ibukota Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah menuju Jawa Timur. Diperkirakan ibukota tersebut terletak di antara Gunung Semeru dan Gunung Wilis. Selain itu, juga dilakukan perubahan nama menjadi Kerajaan Medang dengan Mpu Sindok sebagai raja pertama dari dinasti Isyana.

Raja-Raja Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno telah berdiri dan berkuasa dalam kurun waktu yang cukup lama. Bahkan, dipimpin oleh 3 dinasti yang berbeda. Selain itu, Kerajaan ini juga tercatat pernah melakukan pemindahan ibukota kerajaan yang semula di Jawa Tengah menuju Jawa Timur. Berikut ini raja-raja dari Kerajaan Mataram Kuno.

Jawa Tengah

1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya (732-760 M)

2. Sri Maharaja Rakai Panangkaran (760-780 M)

3. Sri Maharaja Rakai Panunggalan/Dharmatungga (780-800 M)

4. Sri Maharaja Rakai Warak/Indra (Syailendra) (800-820 M)

5. Sri Maharaja Rakai Garung/Samaratungga (820-840 M)

6. Sri Maharaja Rakai Pikatan dana Maharatu Pramodawardani (840-856 M)

7. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi alias Dyah Lokapala (856-882 M)

8. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang (882-899 M)

9. Sri Maharaja Rakai Watukara Dyah Balitung (899-915 M)

10. Raja Daksa (915-919 M)

11. Raja Tulodong (919-924 M)

12. Raja Sumba Dyah Wawa (924 M)

Jawa Timur

1. Rakai Hino Sri Isana alias Mpu Sindok (929-947 M)

2. Sri Lokapala dan Ratu Sri Isanatunggawijaya (947 M)

3. Makutawangsawardhana (hingga 985 M)

4. Dharmawangsa Teguh (985-1007 M)

Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno tercatat memiliki berbagai macam peninggalan yang masih bisa kita saksikan hingga saat ini. Peninggalan tersebut terdiri dari candi, prasasti, dan peninggalan lainnya. Berikut ini peninggalan candi dan prasasti Kerajaan Mataram Kuno, dikutip dari situs Sampoerna Academy.

Candi

1. Candi Bima

2. Candi Kalasan

3. Candi Plaosan

4. Candi Prambanan

5. Candi Sewu

6. Candi Mendut

7. Candi Pawon

8. Candi Puntadewa

9. Candi Semar

10. Candi Srikandi

11. Candi Borobudur

Prasasti

1. Prasasti Canggal

2. Prasasti Kalasan

3. Prasasti Mantyasih

4. Prasasti Klurak

Masa Kejayaan hingga Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno

Kejayaan

Kerajaan Mataram Kuno berhasil merengkuh kejayaan di era pemerintahan dinasti Syailendra yang mulai memimpin pada abad ke-8 M. Pada momen ini Kerajaan Mataram Kuno berhasil melakukan perluasan terhadap wilayahnya hingga mencapai Semenanjung Malaya.

Selain itu, di bidang politik, ilmu pengetahuan, budaya, kesenian, dan sosial juga berkembang dengan sangat pesat. Salah satunya pencapaiannya adalah pembangunan Candi Borobudur.

Keruntuhan

Peristiwa kehancuran Kerajaan Mataram Kuno disebabkan karena adanya perselisihan yang berkelanjutan antara Jawa dengan Sumatera. Perselisihan tersebut diakibatkan adanya dendam oleh Raja Kerajaan Sriwijaya, Balaputeradewa kepada Rakai Pikatan Raja Kerajaan Mataram Kuno.

Permusuhan dan perselisihan antara kedua raja tersebut terus berkembang dan berlanjut bahkan ketika dinasti Isyana berkuasa. Kala ibukota Kerajaan Mataram di pindah ke Jawa Timur, Kerajaan Sriwijaya melancarkan serangan, namun dimenangkan oleh Mpu Sindok yang merupakan raja kala itu.

Keruntuhan Kerajaan ini ditandai dengan meninggalnya Raja Dharmawangsa yang merupakan cicit dari Mpu Sindok. Kala itu Raja Dharmawangsa tengah lengah karena merayakan pernikahan putrinya, sementara istana diserang oleh Aji Wurawuri dari Lwaram yang diperkirakan merupakan bagian dari sekutu Kerajaan Sriwijaya.

Demikian penjelasan mengenai sejarah Kerajaan Mataram. Semoga bermanfaat ya, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Noris Roby Setiyawan peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dil/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads