Dalam bahasa Jawa, kata disebut tembung. Adapun penggunaan tembung dalam bahasa Jawa juga memiliki fungsi dan peruntukannya masing-masing. Berikut penjelasan dan contohnya.
Sama seperti bahasa Indonesia, susunan kata atau tembung tersebut dapat menjadi sebuah kalimat apabila disusun sesuai pola kalimat dan fungsinya. Berikut ini 12 tembung bahasa Jawa lengkap dengan penjelasan dan contohnya, dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota Surakarta, Skripsi 'Gaya Cerbung Cintrong Traju Papat Karya Suparto Brata' oleh Rina Septiana dari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang, dan buku 'Pembelajaran Bahasa Jawa di Sekolah Dasar' oleh Endang Sri Maruti (2016).
Tembung Bahasa Jawa
1. Tembung Lingga
Tembung lingga adalah kata atau tembung yang belum mengalami perubahan dari bentuk aslinya. Dimaksud demikian karena tembung lingga belum mendapatkan imbuhan dan tambahan apapun. Sehingga secara sederhana tembung lingga dapat diartikan dengan kata dasar atau kata asal. Tembung lingga sendiri terbagi ke dalam beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
a) Tembung lingga sakwanda
Tembung lingga sakwanda adalah tembung lingga yang hanya memiliki satu kata saja. Contohnya :
- Mung
- Lem
- Nom
b) Tembung lingga rong wanda
Tembung lingga rong wanda adalah tembung lingga yang terdiri dari dua suku kata. Contohnya:
- Kesel
- Ambyar
- Mangan
c) Tembung lingga telung wanda
Tembung lingga telung wanda adalah tembung lingga yang memiliki tiga suku kata. Contohnya:
- Kulina
- Segara
- Budaya
2. Tembung Rangkep
Tembung rangkep adalah tembung lingga yang diucapkan dua kali atau berulang. Tembung rangkep memiliki ciri khusus yaitu terdiri dari dua suku kata, berwujud kata yang sama dan diulang. Contohnya:
- Tuku-tuku
- Mlaku-mlaku
- Omah-omah
3. Tembung Aran
Tembung aran adalah tembung yang menyatakan suatu barang yang terlihat dan berwujud atau barang tidak terlihat dan tidak berwujud.
Contohnya:
- Meja
- Kursi
- Sepeda
- Gelas
4. Tembung Kriya
Tembung kriya adalah tembung yang menyatakan suatu aktivitas atau pekerjaan.
Contohnya:
- Mangan
- Ngombe
- Ngumbahi
- Ngepel
5. Tembung Sesulih
Tembung sesulih adalah tembung yang digunakan sebagai kata pengganti.
Contohnya:
- Aku
- Kowe
- Ibu
- Ku
- Mu
6. Tembung Wilangan
Tembung wilangan adalah tembung yang menyatakan jumlah atau bilangan.
Contohnya:
- Siji
- Loro
- Telu
- Selawe
7. Tembung Sipat
Tembung sipat adalah tembung yang menyatakan mengenai kondisi, keadaan atau karakter.
Contohnya:
- Apik
- Elek
- Cengeng
- Bagus
8. Tembung Katrangan
Tembung katrangan adalah tembung yang memberikan keterangan.
Contohnya:
- Nduwur
- Ngisor
- Wetan
- Kulon
9. Tembung Panguwuh
Tembung panguwuh adalah tembung yang memberikan keterangan mengenai keluh kesah atau perasaan.
Contohnya:
- Wah
- Aduh
- Ah
10. Tembung Sandhangan
Tembung sandhangan adalah tembung atau kata sandang yang dilekatkan kepada seseorang.
Contohnya:
- Si
- Sang
- Hyang
- Raden
11. Tembung Panyambung
Tembung panyambung adalah tembung yang digunakan untuk menyambungkan dua kata atau lebih.
Contohnya:
- Sarta
- Lan
- Mulane
12. Tembung Ancer-ancer
Tembung ancer-ancer adalah tembung yang menerangkan mengenai suatu tempat atau sebagai kata depan yang letaknya di depan kata benda, kata sifat, kata keterangan.
Contohnya:
- Ing
- Menyang
- Mung
- Marang
- Nganggo
- Saking
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai 12 tembung dalam bahasa Jawa lengkap dengan contohnya.
Artikel ini ditulis oleh Noris Roby Setiyawan peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Simak Video "Video Bahasa Jawa-Sunda Jadi Bahasa Daerah yang Aman dari Kepunahan"
(dil/ams)