Upacara Panggih dalam Pernikahan Adat Jawa: Rangkaian Acara dan Maknanya

Upacara Panggih dalam Pernikahan Adat Jawa: Rangkaian Acara dan Maknanya

Noris Roby Setiawan - detikJateng
Rabu, 17 Mei 2023 11:57 WIB
Putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, dan istrinya Erina Gudono menjalani prosesi panggih adat Yogyakarta. Prosesi mulai balangan gantal hingga cuci kaki. (YouTube Presiden Joko Widodo)
Foto Ilustrasi Upacara Panggih: Putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, dan istrinya Erina Gudono menjalani prosesi panggih adat Yogyakarta. Prosesi mulai balangan gantal hingga cuci kaki. (YouTube Presiden Joko Widodo)
Solo -

Ada sederet prosesi dalam pernikahan adat Jawa, salah satunya adalah upacara panggih. Berikut ini pengertian upacara panggih lengkap dengan rangkaian acara dan maknanya.

Upacara panggih merupakan acara puncak dari serangkaian acara dalam pernikahan adat Jawa. Upacara ini menjadi momen pertama kalinya bagi pengantin bertemu setelah sah menjadi pasangan suami istri. Lantas, apa itu upacara panggih dalam pernikahan adat Jawa? Berikut ini penjelasannya.

Pengertian Upacara Panggih

Dikutip dari Indonesia.go.id, Rabu (17/5/2023), upacara panggih pada umumnya tidak akan dilewatkan oleh pengantin Jawa ketika menggelar pernikahan. Upacara panggih dilakukan pada awal sebelum resepsi pernikahan dilakukan atau pesta pernikahan berlangsung dan dilakukan sebelum para pengantin duduk di pelaminan sampai berada di pelaminan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apabila dilihat dari bahasa, kata panggih dalam bahasa Jawa berarti 'bertemu'. Oleh karena itu dapat diartikan bahwa upacara panggih merupakan rangkaian acara yang akan mempertemukan mempelai wanita dan pria sebagai sepasang suami istri yang sah baik dari agama maupun pencatatan sipil.

Rangkaian Acara Upacara Panggih

Berikut ini rangkaian acara upacara panggih dalam pernikahan adat Jawa, dikutip dari laman Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo:

ADVERTISEMENT

1. Sanggan panebus panggih atau penyerahan pisang sanggan

2. Kepyok kembar mayang atau singkir sekolo

3. Balangan gantal atau melempar sirih

4. Ranupada atau membasuh kaki

5. Wiji dadi, mempelai pria membantu mempelai wanita untuk berdiri, dan setelah keduanya berhadapan, juru rias mengambil telur dan diusapkan ke dahi kedua mempelai kemudian dipecahkan.

6. Kirab kedua mempelai berdiri sejajar untuk berjalan menuju pelaminan.

7. Tampa kaya berupa lacang kawak, dhele kawak, jagung kawak, wos jenar (beras kuning) dan uang logam

8. Dhahar klimah yaitu nasi kuning dengan lauk pindang ati antep

9. Sungkeman.

Makna Upacara Panggih

Dikutip dari jurnal 'Makna Simbolik Prosesi Panggih Dalam Perkawinan Adat Jawa Tengah di Kecamatan Kunto Darussalam Kabupaten Rokan Hulu' oleh Merlika Sari (2019), upacara panggih bermakna agar pasangan yang baru menikah dapat menjalani kehidupan rumah tangga mereka dengan bahagia dan sejahtera diiringi restu dari kedua orang tua dan sanak saudara.

Meskipun begitu, tiap prosesi dalam upacara panggih dalam pernikahan adat Jawa memiliki makna yang beraneka ragam. Berikut ini makna acara dalam setiap rangkaian upacara panggih, dikutip dari skripsi 'Upacara Panggih Pernikahan Adat Jawa Tengah: Kajian Antropolinguistik' oleh Widya Nirmalasari, Program Studi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Jakarta (2018).

1. Balangan gantal mengandung makna komitmen karena dalam tahapan ini pengantin pria melemparkan gantalan ke bagian dada sebagai bentuk simbol perlindungan dan kasih sayang kepada sang istri. Kemudian istri membalasnya dengan lemparan yang sama sebagai simbol pengabdian kepada suami.

2. Wiji dadi bermakna bahwa ketika mempelai pria sudah berani mempersunting wanita dan mengambil keperawanannya, maka mempelai pria harus siap bersedia mencukupi, membahagiakan, bertanggung jawab, dan melindunginya dalam kondisi apapun

3. Ramupada sebagai lambang bahwa mempelai wanita siap bersedia mengabdi dan berbakti kepada suami. Lalu perbuatan mengelap kaki hingga kering melambangkan bahwa mempelai wanita harus berbakti kepada suami dengan melayaninya dengan baik dan dapat memaafkan segala hal kurang baik dari suami.

4. Sungkeman bermakna menyatakan nilai budaya pencapaian, ketika kedua mempelai melakukan sungkem agar kedua pengantin merenung. Hal tersebut dilakukan supaya pengantin mengingat kembali segala bentuk jasa dan pengorbanan yang telah dilakukan oleh kedua orang tua untuk mendidik dan membesarkan mereka hingga saat ini. Oleh sebab itu diharapkan pengantin dalam menjaga dan menjunjung tinggi nama kedua orang tuannya.

Susunan Acara Pernikahan Adat Jawa

Berikut ini susunan acara pernikahan adat Jawa, dikutip dari jurnal 'Tradisi Pernikahan Adat Jawa Keraton Membentuk Keluarga Sakinah' (Ibda' Volume 15 No. 1,2017):

1. Pasang tarub

2. Srah-srahan

3. Siraman

4. Midodareni

5. Ijab kabul

6. Panggih atau temu manten

7. Bobot timang

8. Nanem jero

9. Kacar-kucur

10. Dulangan atau klimahan

11. Sungkeman

12. Ngunduh mantu

Nah itulah makna upacara panggih dan rangkaiannya. Semoga bermanfaat, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Noris Roby Setiyawan peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom




(ams/aku)


Hide Ads