Sebuah masjid yang berada di puncak Gunung Muria peninggalan Raden Umar Said atau dikenal Sunan Muria masih berdiri hingga sekarang. Konon cerita berdirinya masjid itu berawal dari Sunan Muria menggembala kerbau sampai ke puncak Pegunungan Muria.
Masjid Sunan Muria terletak di Desa Colo Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Letak masjid berada di titik puncak Pegunungan Muria. Ketinggian dari permukaan laut sekitar 854,41 MDPL.
Peziarah yang datang biasanya harus melewati dua jalur. Pertama jalan kaki dengan melewati ribuan tangga naik menuju Masjid dan Makam Sunan Muria. Kedua peziarah menyewa jasa tukang ojek motor dengan membayar biaya Rp 20 ribu sekali jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana sejuk masih terasa di kompleks Masjid dan Makam Sunan Muria. Suara hewan dan suasana khas kesejukan di atas pegunungan dirasakan peziarah.
![]() |
Ketua Dewan Pembina Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria, Mastur mengatakan ada banyak versi tentang sejarah berdirinya kedatangan Sunan Muria hingga mendirikan masjid di atas pegunungan tersebut.
Mastur mengatakan kedatangan Sunan Muria ke daerah Muria berawal dari menggembala kerbau. Awalnya kerbau milik Raden Umar Said berjalan menuju Petoko di Kajar Kecamatan Dawe. Namun di Petoko kerbaunya hanya beristirahat. Setelah itu melanjutkan perjalanan sampai ke puncak Gunung Muria.
"Sunan Muria atau dikenal dengan Raden Umar Said datang ke sini, ada beberapa versi di antaranya membawa kerbau, kemudian kerbau itu berhenti di sebelah barat Kajar namanya Petoko, tapi kerbau di Petoko, beliau mau mendirikan masjid di Petoko. Tetapi kerbau itu hanya beristirahat," jelas Mastur ditemui di Masjid Sunan Muria, Rabu (22/3/2023).
Mastur mengatakan kerbau milik Sunan Muria pun akhirnya berhenti di titik puncak Gunung Muria. Di situ, Sunan Muria kemudian mendirikan rumah dan masjid. Sunan Muria pun tinggal di Pegunungan Muria untuk menyebarkan Agama Islam.
"Kerbau itu berjalan meneruskan perjalanan sampai di Bukit Muria atau Gunung Muria ini. Di mana kerbau merumput di area ini yang luasnya sekira 19.777 meter persegi. Beliau kemudian mendirikan masjid, karena kerbau itu berhenti di situ dan seterusnya," jelasnya.
"Beliau menyebarkan Agama Islam di puncak Gunung Muria, ini paling puncak Gunung Muria ya ini. Akhirnya beliau bertahan di sini mendirikan rumah, masjid dan sampai wafatnya beliau dimakamkan di sini," Mastur melanjutkan.
Selengkapnya di halaman berikutnya....
Dalam buku karya Solichim Salam yang berjudul "Kudus Selayang Pandang" dijelaskan Sunan Muria atau Raden Umar Said merupakan seorang putra dari Sunan Kalijaga. Sunan Muria merupakan kakak ipar dari Sunan Kudus. Sebab Dewi Sudjinah istri Sunan Muria adalah kakak dari Sunan Kudus.
Sunan Muria dikenal dekat dengan rakyat dan masyarakat petani. Sunan Muria menyebarkan Agama Islam di daerah Gunung Muria.
Sunan Muria wafat dan dimakamkan di Pegunungan Muria. Sampai sekarang makam dan masjid Sunan Muria banyak didatangi peziarah dari berbagai daerah.
"Sehingga beliau dikenal dengan Sunan Muria," ungkap Mastur.
Simak Video "Video: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand Telah Sampai di Borobudur"
[Gambas:Video 20detik]
(apl/apl)