Tak Ada Rumput Tumbuh di Petilasannya di Blora, Siapa Sunan Pojok?

Tak Ada Rumput Tumbuh di Petilasannya di Blora, Siapa Sunan Pojok?

Achmad Niam Jamil - detikJateng
Sabtu, 11 Feb 2023 14:08 WIB
Petilasan Sunan Pojok yang ada di Blora.
Petilasan Sunan Pojok yang ada di Blora. Foto: Achmad Niam Jamil/detikJateng
Blora -

Petilasan Sunan Pojok berada di Dukuh Pojok, Desa Buluroto, Kecamatan Banjarejo, Blora. Tempat yang diyakini menjadi tempat bertapa Sunan Pojok ini berupa sebuah gundukan tanah.

Uniknya, gundukan yang disakralkan oleh warga sekitar tersebut sejak dulu bersih dari rumput. Padahal di sekelilingnya rumput tumbuh dengan subur.

Lantas, siapakah Sunan Pojok tersebut?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makam Sunan Pojok sendiri berada di pusat Kabupaten Blora, tepatnya di sebelah alun-alun. Setiap tahun masyarakat menggelar haul di tempat tersebut.

Dalam haul tersebut sejarah Sunan Pojok selalu dibacakan oleh tokoh masyarakat setempat. Salah satu yang pernah membacakan adalah Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Blora, M Fatah.

ADVERTISEMENT

Menurut Fatah, Sunan Pojok memang memiliki beberapa nama, diantaranya adalah Mbah Benun, Syeh Abdurrohim, Pangeran Sedah, dan Pangeran Surobahu.

"Beliau merupakan panglima perang yang diangkat oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo," kata Fatah saat dihubungi, Jumat (10/2/2023).

Utusan Sultan Mataram ini mendapat misi khusus yaitu mengamankan wilayah Pati, Tuban, Surabaya dan Pasuruan dari pemberontakan. Pangeran Sedah mengajak adipati di wilayah pesisir untuk bersatu mengusir VOC.

Petilasan Sunan Pojok yang ada di Blora.Petilasan Sunan Pojok yang ada di Blora. Foto: Achmad Niam Jamil/detikJateng

"Mengamankan daerah itu dari pengaruh kraman (pemberontakan) dan mengajak bersatu, mengorganisir adipati di Kawasan pesisir utara untuk bersama-sama menghadapi VOC Belanda di Batavia, Jakarta," terang Fatah.

Sepulang dari Batavia, Pangeran Surobahu pulang melintasi Blora, saat itu dikelilingi hutan belantara. Dalam perjalanan sampai di sebuah tempat yang kemudian hari dinamai Dukuh Pojok, posisi sedang sakit dan meninggal di sana.

"Kadipaten Blora pada waktu itu dipimpin oleh Adipati Raden Mas Joyodipo, putra Pangeran Surobahu. Raden Mas Joyodipo memindahkan makam Pangeran Sedah (Surobahu) yang sebelumnya berada di Dusun Pojok ke Makam Gedong (Makam Sunan Pojok saat ini)," jelasnya.




(ahr/ams)


Hide Ads