Makna dan Sejarah Tari Rara Ngigel

Makna dan Sejarah Tari Rara Ngigel

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 18 Jan 2023 12:48 WIB
Peserta menarikan Tarian Nusantara Harmoni saat Jogja Menari II di Kawasan Candi Prambanan, Sleman, D.I Yogyakarta, Minggu (18/12/2022). Acara yang digagas oleh Keluarga Alumni Teladan Yogyakarta (KATY)tersebut melibatkan sekitar 5.000 penari dari berbagai daerah di Indonesia. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/foc.
Ilustrasi tarian Rara Ngigel. Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Solo -

Indonesia memiliki keragaman budaya di setiap daerahnya. Salah satunya adalah tarian. Setiap jenis tarian menyimpan berbagai cerita yang menarik untuk dikupas. Seperti halnya Tarian Rara Ngigel. Tarian perpaduan antara budaya Jogja dengan Jawa Barat ini mempunyai daya pikat tersendiri. Berikut makna dan sejarah Tari Rara Ngigel.

Asal

Mengutip dari romadecade.org, Rabu (18/1/2023), tarian Rara Ngigel ini diciptakan oleh Ida Wibowo. Ida sendiri adalah seorang koreografer yang tidak lain anak dari seniman Bagong Kusudiarjo. Seperti ayahnya yang menciptakan tari Yapong, Ida juga pandai dalam menciptakan gerakan tari seperti Tari Rara Ngigel ini.

Tarian ini berasal dari wilayah Jogja. Meski begitu, Ida tidak begitu saja mengadopsi seluruh unsur dalam tarian tersebut dari budaya Jogja. Melainkan juga memadukan dengan budaya dari daerah lainnya yakni Jawa Barat. Perpaduan budaya daerah ini dengan begitu apik dihadirkan unsur gerak dan unsur lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini bisa terjadi karena sebenarnya tarian ini adalah bentuk tari kreasi baru yang sudah dikombinasikan di berbagai sisinya. Bagi penonton yang menyaksikan tarian ini, maka akan terlihat dengan jelas semua aspek pendukung dan budayanya tersebut. Tarian ini begitu digemari oleh kalangan anak muda.

Makna Tari Rara Ngigel

Setiap tarian tentunya ada cerita yang mendasari dalam penciptaannya. Sama halnya dengan tarian Rara atau Roro Ngigel ini. Tarian ini karya dari Ida Wibowo juga menyimpan makna yang layak untuk diketahui.

ADVERTISEMENT

Tari Rara Ngigel menggambarkan seorang gadis yang sudah beranjak dewasa. Tarian ini sendiri juga menjadi representasi dari seorang Ida Wibowo. Maka dari itu, tarian ini pun biasanya ditampilkan oleh seorang penari wanita. Tetapi, sekarang ini tarian Rara Ngigel ini juga sering ditampilkan oleh penari berpasangan.

Pola Lantai

Berbeda dengan jenis tarian pada umumnya, yang bisa ditampilkan di atas dengan pola lantai seadanya. Tari Rara Ngigel ini menggunakan lantai dengan pola khusus. Ada dua pola yang biasa dipakai untuk menampilkan tarian ini.

Untuk jenis pola pertama yakni lantai horizontal. Dengan pola ini maka semua penari akan berbaris ke arah samping, dan gerakan yang dipakai dalam pola ini juga beragam. Hal ini tentunya bisa langsung dilihat saat tariannya ditampilkan.

Jenis pola lantai yang kedua yakni pola melengkung. Dalam penerapannya, pola melengkung yang dipakai dalam tarian ini akan terbagi menjadi empat golongan berbeda.

Golongan tersebut terdiri dari pola melengkung dalam, melengkung luar, membentuk angka delapan, dan pola lingkaran.

Properti yang Digunakan

Sama halnya dengan tarian atau kesenian lainnya, tari Rara Ngigel ini juga menggunakan banyak properti untuk mendukung pementasannya. Berikut properti yang dipakai para penari.

1. Kostum Penari

Untuk kostum ini para penari akan memakai kebaya dengan berbagai warna. Biasanya, warna yang dipilih adalah warna-warna cerah dan bersemangat. Pemilihan kostum kebaya ini tentunya mengadopsi dari budaya Jawa.

2. Sanggul

Sanggul juga menjadi salah satu properti pendukung bagi para penari. Nantinya, para penari akan dirias sedemikian rupa, termasuk penataan rambut kemudian diberikan tambahan sanggul di belakang.

Penggunaan sanggul ini juga semakin menguatkan buaya Jawa dalam tarian tersebut.

3. Tusuk Konde

Guna melengkapi properti sanggul, maka penari juga akan dipasangi tusuk konde. Sebenarnya, tusuk konde ini bentuk adopsi budaya Cina. Hal ini tentunya sudah ada sejak dulu tarian ini muncul dan sudah difungsikan.

Secara khusus, setiap penari akan menyematkan tusuk konde di bagian belakang kepalanya dengan baik tanpa terkecuali.

4. Kain Jarik

Sama halnya dengan properti kebanyakan penari, Jarik juga menjadi properti wajib yang dikenakan oleh penari Rara Ngigel ini. Jarik ini nantinya akan dipakai penari sebagai penutup tubuh bagian bawah.
Warna dan motif yang bisa dipilih penari tentunya beragam. Agar menarik, maka pemilihan warna bisa disesuaikan dengan warna kebaya yang dipilih dan dipakai oleh penari.

5. Selendang

Properti lain yang tidak boleh ketinggalan yakni selendang. Selendang cukup sering digunakan oleh penari, tidak hanya sebagai pelengkap melainkan juga untuk mendukung gerakan tertentu. Selama tarian dilangsungkan, ada beberapa jenis gerakan yang akan memakai selendang sebagai aspek pendukungnya.
Pemilihan warna selendang ini juga bisa menyesuaikan dengan warna kostum yang dipilih. Semakin baik warnanya, maka tampilan penari akan semakin menarik.

6. Make Up

Make up adalah jenis komponen yang penting untuk sebuah tarian. Dengan adanya make up ini, maka tampilan penari akan semakin baik dan semakin berkarakter.
Secara khusus, make up penari untuk tarian ini tergolong rumit. Hal ini memang dilakukan untuk memunculkan kesan penuh semangat selama tarian dilangsungkan.

7. Iringan Musik

Dan properti yang terakhir adalah adanya iringan musik. Dengan adanya iringan musik ini, maka penari bisa memakainya sebagai acuan dalam setiap gerak yang ditampilkannya.
Sebenarnya, iringan musik dalam tarian ini lebih condong ke nuansa musik Jawa Klasik. Oleh sebab itu, alat musiknya juga tergolong banyak.

Biasanya akan ada alat musik kendang, gamelan, kendang, bonang, demung, gambang, saron, dan slenthem. Semua jenis alat musik ini akan dibunyikan secara bersamaan dengan tempo tertentu. Dengan demikian, maka iringan musik yang menarik juga akan tercipta dan bisa menambah unsur semangat dalam tariannya.




(apl/ams)


Hide Ads