Tarian Barongsai selalu hadir dalam perayaan tahun baru Imlek. Apa itu barongsari, bagaimana sejarahnya, dan apa makna dari simbol dalam tarian barongsai? Simak berikut.
Serba-serbi Barongsai
Pengertian Barongsai
Mengutip kamus online Kemendikbud, Senin (16/1/2023), barongsari adalah barongan Cina yang biasa dipertunjukkan pada tahun baru Imlek.
Barongsari adalah salah satu tarian tradisional Tiongkok yang bisa dikatakan sebagai salah satu pertunjukan wajib dalam rangkaian perayaan Imlek, demikian dikutip dari laman Kemendikbud. Barongsai biasanya ditarikan oleh dua orang dengan menggunakan kostum menyerupai singa. Salah satu orang berada di depan memegang topeng kepala singa dan satu orang lagi berada di belakang berperan sebagai kaki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Istilah barongsari hanya dikenal di Indonesia. Kata 'Barong' berasal dari seni tari Bali, barong. 'Sai' berasal dari bahasa Hokkian yang berarti singa. Di negeri asalnya, seni tari ini disebut dengan 'Wu Shi' dan secara internasional dikenal dengan sebutan 'Lion Dance'.
Barongsai merupakan salah satu wujud akulturasi budaya Tionghoa dengan Indonesia. Pada tahun 2010, kesenian barongsai ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Indonesia.
Sejarah Barongsai
Mengutip laman Kemendikbud, catatan pertama tentang tarian Barongsai dapat ditelusuri pada masa Dinasti Chin sekitar abad ke-3 sebelum Masehi. Kesenian barongsai diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad 17.
Dilansir detikNews, dikutip dari situs Badan Perpustakaan Nasional Singapura, barongsai berhubungan dengan legenda Nian, binatang yang ditakuti oleh penduduk desa pada malam Tahun Baru Imlek. Menurut legenda, pada malam Tahun Baru Imlek, hewan tidak dikenal akan menghancurkan ladang, tanaman, dan hewan milik petani di sebuah desa di Tiongkok.
Penduduk desa tidak dapat mengidentifikasi binatang itu, kemudian menamakannya Nian, yang berarti 'tahun' dalam bahasa Cina. Untuk menghentikan perusakan, penduduk desa membuat model hewan dari bambu dan kertas yang digerakkan oleh dua orang, diiringi dengan pemukulan instrumen yang keras.
Versi lain dari legenda ini mengatakan bahwa penduduk desa membuat model singa dari bambu dan kain setelah mengetahui bahwa Nian takut pada singa. Hal itu disertai dengan pemukulan panci dan wajan yang keras.
Kemudian, warga desa menunggu Nian pada malam Tahun Baru Imlek. Mereka berhasil mengusir Nian dengan model hewan tersebut.
Simbol dalam Barongsai
Mengutip laman Kemendikbud, menurut kepercayaan orang Tionghoa, singa merupakan lambang kebahagiaan dan kesenangan. Tarian singa dipercaya merupakan pertunjukan yang dapat membawa keberuntungan sehingga pada umumnya diadakan pada berbagai acara penting seperti pembukaan restoran, pendirian kelenteng, dan perayaan tahun baru Cina.
Tarian barongsai diiringi musik yang meriah berasal dari simbal, gong, dan terompet. Pertunjukan barongsai juga diselenggarakan di pecinan atau pusat perayaan Imlek seperti di lapangan atau mal.
Berdasarkan kepercayaan masyarakat Tionghoa, singa juga merupakan simbol keberanian, kekuatan, kebijakan, dan keunggulan. Tarian barongsai diselenggarakan untuk mengusir roh jahat, memberikan kemakmuran, dan keberuntungan.
Jenis Tarian Singa
Tarian singa terdiri dari dua jenis utama yaitu singa utara yang memiliki surai ikal dan berkaki empat. Penampilan singa utara kelihatan lebih natural dan mirip singa ketimbang singa selatan yang memiliki sisik serta jumlah kaki yang bervariasi antara dua atau empat. Kepala singa selatan dilengkapi dengan tanduk sehingga kadangkala mirip dengan binatang qilin.
Gerakan antara singa utara dengan singa selatan berbeda, bila singa selatan terkenal dengan kepalanya yang keras dan melonjak-lonjak seiring dengan tabuhan gong dan tambur, gerakan singa utara cenderung lebih lincah dan penuh dinamika karena memiliki empat kaki. Satu gerakan utama dari tarian barongsai adalah gerakan singa memakan amplop berisi uang yang disebut dengan istilah lay see.
Di atas amplop biasa ditempeli sayuran selada air yang melambangkan hadiah bagi sang singa. Proses memakan lay see ini berlangsung sekitar separuh bagian dari seluruh tarian. Di depan penari barongsai terdapat seorang penari lain yang mengenakan topeng dan membawa kipas. Tokoh ini tugasnya adalah untuk menggiring sang singa barong ke tempat di mana amplop diisi uang disimpan.
(rih/sip)