Kapan Investor Harus Menjual Sahamnya? Perhatikan Hal Ini Biar Nggak Menyesal!

Kapan Investor Harus Menjual Sahamnya? Perhatikan Hal Ini Biar Nggak Menyesal!

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Kamis, 12 Sep 2024 11:00 WIB
Ilustrasi Saham
Ilustrasi saham. Foto: Dok. Istimewa
Solo -

Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang banyak diminati. Ketika berinvestasi, kita perlu memahami kapan waktu untuk menahan saham serta kapan investor harus menjual sahamnya untuk mendapatkan keuntungan maksimal.

Berdasarkan informasi dari laman The Times dan Forbes, investor sebaiknya tidak menjual saham ketika harganya turun atau ada kabar buruk yang sifatnya sementara. Fluktuasi harga adalah hal biasa, dan menjual di saat penurunan bisa memperparah kerugian.

Selain itu, kita juga sebaiknya tidak menjual saham hanya karena tekanan dari orang lain atau reaksi emosional. Keputusan investasi harus berdasarkan analisis yang matang, bukan hanya reaksi sesaat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapan Investor Harus Menjual Sahamnya?

Dirangkum dari laman Forbes, Investors, serta The Times, berikut ini adalah waktu yang tepat untuk menjual saham.

1. Ketika Harga Saham Mencapai Target

Jika saham yang kita miliki telah mencapai harga target yang telah kita tetapkan, ini bisa menjadi saat yang tepat untuk menjual. Meskipun saham mungkin terus naik, penting untuk ingat bahwa mengambil keuntungan pada titik yang sudah direncanakan membantu menghindari keserakahan yang bisa membuat kita menunggu terlalu lama.

ADVERTISEMENT

Menjual pada harga target memungkinkan kita merealisasikan keuntungan yang telah dicapai. Selain itu, kita juga dapat mengalokasikan dana untuk peluang investasi lain yang lebih menjanjikan.

2. Masalah Jangka Panjang dengan Perusahaan

Setiap perusahaan mengalami fluktuasi, tetapi jika masalahnya bersifat jangka panjang dan berdampak negatif pada prospek masa depan, maka saatnya untuk menilai kembali investasi kita.

Misalnya, jika permintaan untuk produk perusahaan menurun secara konsisten dan tidak ada tanda-tanda pemulihan, mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk menjual saham kita. Mengidentifikasi tanda-tanda permasalahan jangka panjang bisa membantu mencegah kerugian lebih lanjut.

3. Tersedia Peluang Saham yang Lebih Baik

Ketika kita sudah mendapatkan keuntungan yang baik dari investasi kita, mungkin saatnya untuk mempertimbangkan menjual dan memindahkan dana ke saham yang lebih menjanjikan. Jika kita menemukan saham dengan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi, menjual saham yang ada bisa menjadi langkah cerdas untuk meningkatkan nilai portofolio kita.

Memanfaatkan peluang yang lebih baik memungkinkan kita untuk memaksimalkan keuntungan dalam jangka panjang.

4. Perubahan dalam Dasar Investasi

Jika prinsip investasi kita berubah, mungkin sudah waktunya untuk menjual saham yang tidak lagi sesuai dengan tujuan atau toleransi risiko kita. Misalnya, jika kita memutuskan untuk berinvestasi secara etis dan saham tertentu tidak sesuai dengan nilai-nilai tersebut, menjualnya bisa menjadi langkah yang tepat.

5. Rebalancing Portofolio

Seiring berjalannya waktu, komposisi portofolio kita mungkin tidak sesuai dengan alokasi awal yang diinginkan. Jika saham tertentu telah tumbuh terlalu besar dalam portofolio kita, menjual sebagian dari saham tersebut untuk kembali ke proporsi awal bisa membantu menjaga risiko pada tingkat yang nyaman. Proses rebalancing bertujuan untuk menjaga portofolio kita tetap sesuai dengan tujuan investasi dan toleransi risiko kita.

6. Mengurangi Risiko Menjelang Tahap Kehidupan Penting

Saat mendekati masa pensiun atau tujuan keuangan besar lainnya, mengurangi risiko dalam portofolio kita bisa menjadi strategi yang bijaksana. Menjual saham yang berisiko tinggi dan beralih ke investasi yang lebih stabil dapat membantu melindungi aset yang telah kita kumpulkan. Ini mengurangi potensi dampak negatif dari fluktuasi pasar yang bisa mengancam kestabilan keuangan kita di masa mendatang.

7. Deteriorasi Fundamental Perusahaan

Kita juga dapat menjual saham ketika fundamental perusahaan mulai memburuk secara signifikan. Menyimpan saham perusahaan yang prospeknya meragukan dapat menyebabkan kerugian besar. Memantau kesehatan finansial perusahaan secara berkala membantu kita membuat keputusan yang lebih baik mengenai kapan harus menjual.

8. Tax-Loss Harvesting

Jika kita memiliki saham yang mengalami kerugian, menjualnya bisa menjadi strategi untuk mengimbangi keuntungan modal dari investasi lain. Ini adalah metode yang membantu mengurangi kewajiban pajak kita. Namun, pastikan untuk memahami aturan pajak yang berlaku dan konsultasikan dengan penasihat pajak untuk memastikan strategi ini sesuai dengan situasi keuangan kita.

Nah, itulah beberapa waktu yang tepat untuk menjual saham. Semoga bermanfaat, detikers!




(par/apl)


Hide Ads