Menyambut libur Natal 2023 dan tahun baru 2024 (Nataru), jalan tol Solo-Jogja akan dibuka fungsional sepanjang 13 kilometer mulai Jumat besok hingga 3 Januari 2024. Begini kondisi jalan tol masih dalam proses pembangunan tersebut.
"Kami sudah mengadakan rapat bersama dengan kepolisian, Teman-teman PT JSN (Jasamarga Solo Ngawi), Dinas Perhubungan dan juga dari Balai Jateng dan DIY. Jadi besok itu kami kesiapan (pembukaan jalur fungsional tol Solo-Jogja) sudah mencapai sekitar 95 persen," ujar Pimpinan Proyek (Pimpro) PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ), M Ahdal Masruhin, kepada wartawan di exit Banyudono, Boyolali, Kamis (21/12/2023).
Tim gabungan tersebut siang tadi melakukan pengecekan akhir kesiapan tol Solo-Jogja untuk fungsional Nataru yang akan dibuka mulai besok pukul 06.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pengecekan ini, tim mulai dari depan Gerbang Tol (GT) Colomadu kemudian keluar di exit Banyudono. Di exit Banyudono, tim berhenti untuk mengecek rambu-rambu dan fasilitas pendukung lainnya. Kemudian tim kembali masuk ke tol Solo-Jogja hingga exit Kuncen, Ceper, Klaten.
"Hari ini kita cek lapangan terkait apa saja yang bisa kita lengkapi. Target kami nanti malam sudah selesai, sehingga besok jam 06.00 WIB bisa kita fungsionalkan," kata Ahdal.
Jalan tol yang akan dibuka untuk fungsional itu sepanjang 13 kilometer, dari STA 0 hingga STA 13, atau dari GT Colomadu hingga Interchange Karanganom dan keluar di exit Kuncen, Ceper, Klaten.
Pantauan detikJateng yang ikut dalam rombongan tersebut, kondisi jalan tol sepanjang 13 kilometer itu relatif datar dan lurus. Di sejumlah titik ada ruas jalan yang menikung.
Jalan utamanya sudah berupa beton semen (rigid pavement). Hanya saja, memasuki exit Kuncen di Klaten, dari gerbang tol hingga jalan raya Solo-Jogja, kondisi pengerasan jalan masih berupa lantai kerja untuk beton semen atau lean concrete (LC). "Masih LC," kata Ahdal.
Di jalur utama tol, kondisi pengerasan jalan memang sudah rigid pavement. Namun untuk pagar jalan di pinggir (guardrail) dan barrier pavement di tengah jalur atau pagar pemisah antara jalur berlawanan A dan B masih ada yang belum terpasang, ada pula yang masih dalam pengerjaan. Untuk ruas yang belum ada pagar maupun barrier itu, sudah dipasang rambu tolo-tolo.
Kemudian di beberapa titik masih terdapat perbedaan tinggi pada badan jalannya. Seperti di exit Banyudono, beberapa meter dari jalan raya Solo-Semarang. Kemudian pada jembatan-jembatan di ruas jalan tol juga terdapat perbedaan tinggi yang cukup terasa saat dilintasi.
Terkait hal ini, Ahdal Masrukin menyatakan beda tinggi tersebut akan ditambal dan dibuat lebih landai agar lebih halus saat dilewati.
"Iya, di rapat tadi disinggung juga memang ada beberapa perlambatan (karena beda tinggi) terutama di jembatan-jembatan, nanti malam akan kami coba smooth-kan, sehingga nanti pengendara lebih nyaman lagi saat melintas di tol fungsional," papar Ahdal.
Pengguna jalan yang melintas di tol fungsional ini juga dibatasi kecepataannya, maksimal 40 kilometer per jam. Pihaknya juga masih akan menambah rambu-rambu seperti larangan mendahului di tol fungsional, rambu pengarah, dan lainnya.
"Nanti malam juga akan kami pasang rambu-rambu pengarah, informasi dari 500 meter, 1 km baik di akses Banyudono di arterinya maupun di akses Karanganom," imbuh dia.
Kendaraan yang boleh melintas di tol fungsional ini hanya untuk roda empat golongan 1 non bus. PT JMJ juga memasang portal di akses masuk untuk membatasi kendaraan yang diperbolehkan melintas.
(dil/ams)