Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda DIY, AKBP Widya Mustikaningrum, menyebut mulai ada peningkatan kendaraan yang keluar dari exit fungsional Tamanmartani, Sleman. Data terakhir tercatat hampir 300 kendaraan per jam yang keluar dari jalan tersebut.
"Sekarang sampai pukul 12.00 tadi sudah 290-an (kendaraan per jam). Yang keluar Tamanmartani. Jadi terjadi peningkatan arus," kata Widya saat dihubungi wartawan, Kamis (27/3/2025).
Di hari sebelumnya, pukul 10.00 WIB hingga 11.00 WIB kendaraan melintas sekitar 236 kendaraan per jam. Jumlah kendaraan keluar tertinggi tercatat di 286 kendaraan per jam pada Selasa (25/3) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Widya menjelaskan, melihat kondisi tersebut polisi kemudian membuka jalur fungsional lebih awal. Kebijakan itu mulai diterapkan sejak kemarin.
"Jadi di hari ke-4, khusus dari mulai kemarin, ya, hari ke-3 itu sudah dibuka mulai pukul 06.00, yang sebelumnya dimulai, dibuka mulai pukul 07.00," ujarnya.
Dia menjelaskan, peningkatan arus kendaraan yang keluar dari exit Tamanmartani sudah mulai terlihat sejak kemarin. Meski begitu, dia menyebut arus lalu lintas masih tergolong normal.
"Hari ke-3 kemarin sudah mulai ada peningkatan. (Tapi) Masih tetap, normal. Terutama begitu keluar ke jalan nasional dan ketemu jalan Kabupaten LPMP, Nah, itu, masih tahap normal," jelas dia.
Selain dari exit fungsional Tamanmartani, kendaraan masuk ke wilayah Jogjakarta juga melalui Prambanan maupun Tempel. Berdasarkan data Ditlantas Polda DIY, kendaraan masuk paling banyak melalui Tempel.
"Masih tetap yang paling tinggi di Tempel. Jadi sampai pukul 11.00 lah itu sudah ada 2.300-an (kendaraan) yang di Tempel, yang masuk, ya. Sedangkan kalau di Prambanan itu masih di angka 1.500-an yang masuk. Itu per jam," jelas dia.
Pihaknya memprediksi puncak arus mudik di Jogja bakal terjadi pada besok.
"Kemungkinan nanti puncak itu tanggal 28 atau 29 mungkin," pungkas dia.
(afn/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu