Di tengah kenaikan harga cabai rawit merah di Klaten, petani komoditas itu juga menyampaikan curhatan. Petani mengalami panen buruk akibat serangan hama.
"Iya ini banyak hama. Hamanya lalat buah," ungkap Sutiyem (62), salah satu petani cabai di Desa Barukan, Kecamatan Manisrenggo kepada detikJateng, Rabu (1/11/2023) siang di sawahnya.
Menurut Sutiyem, lalat buah biasanya menyerang pagi dan sore. Serangan tidak kalah dengan jamur patek pada cabai.
"Ini bukan jamur tapi lalat. Kalau jamur patek itu kan musim hujan, ini belum ada patek tapi ganti lalat buah," ujarnya.
Akibat serangan lalat, jelas Sutiyem, buah cabai rawit yang diserang cepat busuk dan jatuh sebelum panen. Jumlah panenan juga merosot hanya 15 kilogram.
"Panen sekarang paling 15 kilogram sekali petik, padahal jika tidak ada hama bisa satu kuintal. Sekarang harga dari sini (sawah) sudah Rp 60 ribu per kilogram," papar Sutiyem.
Sutiyem mengatakan serangan lalat buah baru tahun ini ganas. Minimnya panen membuat harga terus naik beberapa pekan terakhir.
"Awalnya Rp 30 ribu, naik Rp 35 ribu, Rp 40 ribu terus sampai sekarang Rp 60 ribu. Cabai merah keriting tidak tanam saya," imbuh Sutiyem.
Yatmi, salah satu petani cabai di Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo mengatakan jamur patek tidak muncul saat ini. Yang justru muncul menyerang di lahannya adalah kutu kebul (sejenis serangga).
"Hamanya di sini kutu kebul. Kalau sudah menyerang buahnya cabai menghitam lalu rontok," kata Yatmi kepada detikJateng.
Terpisah, Poniyem, pemilik salah satu warung di Klaten Kota mengatakan harga cabai rawit terus naik. Terakhir dirinya membeli Rp 20 ribu seperempat kilogram.
"Terakhir hari ini saya beli Rp 20 ribu seperempat kilogram atau Rp 80 ribu per kilogram, sebelumnya Rp 70 ribu satu kilogram. Semoga tidak terus naik," kata Poniyem kepada detikJateng.
Diwawancarai terpisah, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Klaten, Lilik Nugraharjo mengatakan kutu kebul dan lalat buah memang bisa menyerang cabai. Kutu kebul banyak ditemukan.
"Kutu kebul banyak ditemukan, tidak hanya cabai, buah apa pun mau. Cara mengatasi bisa disemprot dengan air sabun, tanpa kimia," kata Lilik.
(rih/ahr)