Respons Jokowi soal Usulan Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional

Respons Jokowi soal Usulan Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional

Tara Wahyu NV - detikJateng
Kamis, 06 Nov 2025 13:51 WIB
Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi) ditemui di kediaman Sumber, Banjarsari, Kamis (6/11/2025).
Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi) ditemui di kediaman Sumber, Banjarsari, Kamis (6/11/2025). (Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng)
Solo -

Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) merespons soal pengusulan Soeharto dan Gus Dur sebagai pahlawan nasional. Menurut Jokowi, Soeharto maupun Gus Dur memiliki peran dan jasa terhadap negara yang wajib dihargai.

"Ya, setiap pemimpin, baik itu Presiden Soeharto maupun Presiden Gus Dur, pasti memiliki peran dan jasa terhadap negara dan kita semuanya harus menghargai itu dan kita sadar setiap pemimpin pasti ada kelebihan dan pasti ada kekurangan," katanya ditemui di kediaman Sumber, Banjarsari, Kamis (6/10/2025).

Menurutnya, pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto dan Gus Dur telah melalui proses yang panjang. Apalagi, kata dia, sudah ada tim untuk pemberian gelar tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemberian gelar jasa terhadap para pemimpin itu juga melalui proses-proses, melalui pertimbangan-pertimbangan yang ada dari tim pemberian gelar dan jasa," ungkap Jokowi.

"Saya kira kita semua sangat menghormati peran dan jasa yang telah diberikan baik oleh Presiden Soeharto maupun Presiden Gus Dur bagi bangsa dan negara ini," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Terkait adanya pro dan kontra pemberian gelar tersebut, Jokowi menyebutnya sebagai hal yang lumrah. Ia kembali menegaskan semua pihak harus menghargai pengusulan tersebut.

"Iya, biasa dalam negara demokrasi ada pro kontra, ada yang setuju, ada yang tidak setuju saya kira biasa. Tapi yang jelas ini kan ada tim, ada timnya, para pakar yang juga memiliki pertimbangan-pertimbangan yang kita semua harus menghargainya," jelasnya.

Jokowi juga sepakat dengan konsep mikul dhuwur mendhem jero (menjunjung tinggi hal baik dan memendam hal buruk) untuk para pemimpin sebelumnya.

"(Mikul dhuwur, mendhem jero?) Ya sangat baik. (Setuju tidak Soeharto dan Gus Dur jadi pahlawan?) Tadi kan sudah saya sampaikan," pungkasnya.

Seperti diketahui, Kementerian Sosial (Kemensos) pada tahun ini telah mengajukan 40 nama tokoh nasional kepada Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) untuk dipertimbangkan menjadi pahlawan nasional.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf memastikan sebagian besar nama tersebut merupakan hasil pembahasan dari tahun-tahun sebelumnya dan proses penetapan calon itu dilakukan melalui seleksi berlapis yang melibatkan berbagai unsur, mulai dari masyarakat hingga tim ahli tingkat pusat.

Selain Soeharto, sejumlah tokoh lain yang diusulkan antara lain Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), aktivis buruh Marsinah, Jenderal (Purn) M. Jusuf, Ali Sadikin, KH Bisri Syansuri, Syaikhona Kholil Bangkalan, serta Prof Mochtar Kusumaatmadja.




(aku/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads