Harga cabai keriting merah di Pasar Wage Purwokerto, Kabupaten Banyumas, merangkak naik sejak sepekan terakhir. Imbasnya, cabai yang rusak atau hampir busuk dan dijual dengan harga miring jadi buruan.
Pantauan detikJateng, Rabu (25/10) siang, harga cabai rawit di Pasar Wage Purwokerto menyentuh Rp 65 ribu per kilogram. Dalam kondisi normal harganya sekitar Rp 30-40 ribu per kilogram.
"Ini naik 100 persen cabai rawit. Sekarang saya jual Rp 65 ribu per kilo. Padahal normalnya paling Rp 30-40 ribu," kata salah satu pedagang cabai, Hadi saat ditemui, Rabu (25/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Naiknya harga cabai itu turut berdampak pada omzet Hadi. Dalam kondisi harga normal, dia bisa menjual 30-40 kg cabai per hari.
"Sekarang paling (bisa jual) 20 kg. Tinggi harganya, (pembeli) jadi pada ngurangi belanjaan. Barangnya saya juga susah nyarinya," ujarnya.
Hadi menduga kenaikan harga cabai tersebut karena kelangkaan barang. Dari informasi yang dia terima, para petani sedang mengalami gagal panen.
"Saya ambilnya sudah mahal. Katanya sih kelangkaan barang karena gagal panen," ucapnya.
Oleh sebab itu Hadi kini juga menjajakan cabai yang kondisinya rusak atau hampir busuk. Cabai merah keriting ini dijual dengan harga miring.
"Sebenarnya ini cabai yang hampir busuk laku terus, karena harganya beda jauh. Yang hampir busuk ini Rp 28 ribu, yang normal Rp 35 ribu. Ini nggak terlalu busuk. Karena katanya terkena penyakit patek, nggak ada obatnya," jelas Hadi.
Sementara itu warga Kelurahan Purwokerto Utara, Tawin (58) mengaku terpaksa membeli cabai rusak karena harganya lebih murah.
"Ini buat hajatan anak saya. Butuh ya harus beli. Walaupun mahal, harganya beda, yang hampir busuk lebih murah. Yang masih bagus mahal, selisih Rp 10 ribu," kata dia.
Tawin mengatakan, cabai rusak itu akan dioplos dengan cabai rawit dan cabai keriting hijau untuk memasak bermacam menu.
"Saya beli 4 kg. Ini nanti mau dioplos sama yang cabai hijau, terus rawit dicampur. Ini nanti kan buat dimasak buat beberapa macam. Ada rica ayam, soto, bakso, makanya beli banyak," pungkasnya.
(dil/rih)