Melihat Lahan Kentang di Dieng yang Layu Dampak Embun Es

Melihat Lahan Kentang di Dieng yang Layu Dampak Embun Es

Uje Hartono - detikJateng
Sabtu, 12 Agu 2023 10:39 WIB
Tanaman kentang di sekitar kompleks Candi Arjuna Dieng layu akibat embun es, Sabtu (12/8/2023).
Tanaman kentang di sekitar kompleks Candi Arjuna Dieng layu akibat embun es, Sabtu (12/8/2023). Foto: Uje Hartono/detikJateng
Banjarnegara -

Sejumlah petani kentang di sekitar kompleks Candi Arjuna, Dieng, mengalami gagal panen karena dampak fenomena alam embun es. Tanaman kentang yang sudah berusia 40 hari layu hingga daun kering.

Salah satunya dialami petani kentang Rahmat. Ia menyebut embun es atau bun upas pada bulan Agustus sering muncul hingga lahan pertanian. Kondisi ini membuat daun kentang menjadi layu dan kering.

"Awal-awal masih bertahan. Tapi pada Agustus ini semakin sering muncul embun es dan semakin tebal. Akhirnya tanaman kentang tidak kuat," ungkapnya saat ditemui di lahan pertanian kentang di Dieng, Sabtu (12/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanaman kentang di sekitar kompleks Candi Arjuna Dieng layu akibat embun es, Sabtu (12/8/2023).Tanaman kentang di sekitar kompleks Candi Arjuna Dieng layu akibat embun es, Sabtu (12/8/2023). Foto: Uje Hartono/detikJateng

Saat ini usia tanaman kentang rata-rata baru 40 hari. Dipastikan para petani kentang tidak bisa panen karena tanaman pada mati.

"Kalau sudah seperti ini gagal panen. Meski sudah mau mendekati waktu panen jika kena embun es kentang jadi tidak maksimal. Masih kecil dan luarnya belum keras," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Tanaman kentang panen saat sudah 4 bulan. Rahmat mengatakan ancaman embun es tidak bisa dicegah. Petani pun hanya bisa pasrah.

"Katanya kalau disiram bisa tidak membeku embunnya. Tapi ternyata tidak bisa karena embun kadang sudah membeku sejak malam hari," terangnya.

Tanaman kentang di sekitar kompleks Candi Arjuna Dieng layu akibat embun es, Sabtu (12/8/2023).Tanaman kentang di sekitar kompleks Candi Arjuna Dieng layu akibat embun es, Sabtu (12/8/2023). Foto: Uje Hartono/detikJateng

Petani kentang lainnya Dianto menambahkan, sebagai antisipasi ancaman embun es sebagian petani memilih menunda masa tanam. Biasanya petani kentang mulai menanam saat bulan Oktober.

"Puncak musim kemarau itu biasanya Agustus sampai September. Jadi sebagian petani menunda masa tanam. Tetapi kadang embun es itu setiap tahunnya tidak sama. Kadang sering kadang tidak. Jadi sebagian petani ada yang tetap menanam kentang meski di bulan Agustus dan September," jelasnya.




(rih/rih)


Hide Ads