Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia akan melakukan tur ke sejumlah negara untuk mengembangkan rencana pendirian organisasi negara-negara penghasil nikel. Sejauh ini ia terus intens berkomunikasi dengan negara lain.
"Lagi dibahas, yang 'OPEC' nikel. Saya sudah melakukan komunikasi dengan beberapa negara dan sekarang masih dalam pembahasan," kata Bahlil kepada wartawan usai acara Dies Natalis ke-64 UPN Veteran Jogja, Kamis (15/12/2022).
Untuk mewujudkan hal itu, Bahlil akan melakukan tur ke sejumlah negara pada Januari mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Januari saya akan tur ke negara-negara penghasil nikel. Termasuk Filipina, kemudian Australia, Kanada, Brasil, dan negara-negara lainnya," ungkapnya.
Di sisi lain, pemerintah juga masih mengupayakan program hilirisasi nikel. Walaupun Indonesia pada akhirnya diseret ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO).
"Kita dibawa ke WTO karena memang negara-negara itu belum ikhlas," ucapnya.
Bahlil menyebut ada negara yang tidak setuju program hilirisasi nikel. Walau dia tidak menyebut nama negara itu secara gamblang.
Namun, ada indikasi negara yang tidak setuju dengan hilirisasi adalah anggota G20, dan juga negara G7.
"Negara G20, khususnya G7 tidak setuju negara-negara berkembang lakukan hilirisasi. Kami negosiasi empat bulan bicarakan ini, terakhir di pertemuan tingkat menteri di Bali," pungkasnya.
(rih/ams)