"Alhamdulillah dari jualan ikan hias, ikan canna dan cupang. Baru dua bulan, hasilnya sehari antara Rp 30.000 sampai Rp 100.000,'' kata SJ saat ditemui di rumahnya, Selasa (13/12/2022). Siang itu SJ menerima bantuan dari sinergi BNPT dan BUMN.
SJ mengatakan, bisnis ikan hias itu dia rintis setelah bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cibinong, Bogor, Jawa Barat, dua bulan lalu. Selain berjualan di rumah, SJ juga memasarkan ikan hiasnya secara online.
"Saya jualan sudah didatangi sendiri ke rumah, tapi juga online. Ini saya usaha sendiri," ujar SJ yang masih bujangan.
SJ mengaku pehobi ikan hias sejak dulu. Selama di Lapas Cibinong, dia juga belajar beternak ikan.
"Disana (lapas) juga alhamdulilah belajar beternak ikan. Jadi ada ilmunya dikit-dikit, waktu pulang bisa diterapkan," ucap SJ.
SJ menjalani pidana di Lapas Cibinong selama 3 tahun karena kasus terorisme pada tahun 2018. Dia keluar dari lapas pada September 2022.
"Saya terpapar sudah lama, tapi bergabung 2018. Saya sekarang sudah lebih baik, sudah tobat," ujar SJ.
Sementara itu, fasilitator daerah sinergitas antar kementerian, Rahardian Raka Shunu mengatakan bantuan dari BUMN dan BNPT untuk Klaten diberikan kepada empat penerima di Klaten.
"(Penerimanya) Satu Napiter dan lainnya tokoh masyarakat. Bantuan alat usaha berupa gerobak angkringan dan peralatannya," kata Rahardian kepada detikJateng.
Menurut Rahardian, bantuan itu bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Agar Napiter lebih fokus meningkatkan ekonomi dan lebih dekat ke masyarakat. Karena ini memang salah satu program deradikalisasi," imbuh Rahardian.
(dil/aku)