Transport Distributor Sembako di Pasar Jogja Disubsidi, Segini Nilainya

Transport Distributor Sembako di Pasar Jogja Disubsidi, Segini Nilainya

Adji G Rinepta - detikJateng
Kamis, 17 Nov 2022 16:12 WIB
Harga cabai rawit merah di Pasar Wates Mariyem, Kulon Progo, masih di kisaran Rp 60 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogramnya. Kenaikan harga ini sudah terjadi lebih dari sepekan.
Ilustrasi pedagang cabai. Foto: Sayoto Ashwan
Jogja -

Pemda DIY akan memberikan subsidi transport bagi distributor bahan pokok di pasar tradisional Kota Jogja senilai Rp 2.000 per kilo. Subsidi itu diharapkan dapat meminimalisir inflasi.

"Kami mengambil ruang yang lebih netral, tanpa mengganggu peran distributor maupun pedagang, Kami akan membantu distributor untuk kami ganti biaya tranport," kata Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Pasar Beringharjo, Jogja, Kamis (17/11/2022).

Usai meninjau beberapa pasar tradisional di Jogja, Sultan mengatakan, ada perbedaan harga barang pokok yang berpotensi menimbulkan inflasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tanya pedagang cabai di Jalan Diponegoro tadi 30 ribu, tapi yang di belakang (pasar) di Jalan Kranggan harganya 28 ribu, kan beda Rp 2.000 tapi beda lokasi. Jadi itu kan juga menimbulkan inflasi. Di sini (Pasar Beringharjo), harganya 32 ribu," ujar Sultan.

Sultan mengatakan, sering terjadi kenaikan harga bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Menurutnya, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kenaikan harga.

ADVERTISEMENT

"Harga naik itu (karena faktor) lokasi juga bisa gitu. Jadi tidak seperti dulu, mesti antara permintaan sama penawaran. Lebih detail lagi banyak masalahnya, (faktor) musim juga iya gitu. Jadi ini perlu diantisipasi," jelasnya.

Berkaca pada kondisi tersebut, Pemda DIY akan memberikan subsidi transport bagi distributor.

"Jadi biaya transport yang diambil alih Pemda itu tidak masuk dari hitungan harga satuannya yang disediakan distributor untuk dijual ke pedagang di pasar. Jadi dengan kondisi itu, paling sedikit saya yakin harga pasti turun. Karena transport tidak dalam komponen untuk dimasukkan dalam harga," tambahnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Syam Arjayanti menjelaskan besaran subsidi transport itu Rp 2 ribu per kilo.

"Jadi yang subsidi Rp 2.000 itu diutamakan di tiga pasar pantauan, yaitu Beringharjo, Kranggan, Demangan. Tapi juga bisa melebar ke seluruh pasar di Kota. Karena kan inflasi terbesar itu di kota Yogyakarta, walaupun kita juga berperan di pasar murah di empat kabupaten lain," jelasnya.

Terkait teknis pelaksanaan, Syam menjelaskan, subsidi akan diberikan langsung ke distributor. Sehingga akan ada efek domino dari distributor ke pedagang besar hingga ke pedagang kecil.

"Berapa butuhnya dalam seminggu, itu di drop barang tersebut. Dengan biasanya 1 kg itu Rp 10 ribu, karena ada subsidi Rp 2.000, sehingga penjualan ke pedagang besar jadi 8 ribu. Akhirnya kan pedagang besar akan jual ke pedagang eceran lebih murah. Harapannya gitu," jelasnya.

Subsidi transport ini berlaku untuk beras, gula pasir, minyak, serta daging ayam dan daging sapi.

"(Subsidi) Berlangsung sampai akhir tahun Natal dan Tahun Baru. Harapannya tidak menimbulkan gejolak," tutupnya.




(dil/ams)


Hide Ads