Pengerjaan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Kabupaten Gunungkidul terus berlanjut, salah satunya di Pedukuhan Karang Lor, Kalurahan Jepitu, Kapanewon Girisubo. Pembelahan atau pengeprasan bulak (bukit) di lokasi tersebut menggunakan dinamit.
Lurah Jepitu, Sudarta, mengatakan peledakan di bulak Pucang Sewu, Karang Lor, Jepitu, telah berlangsung beberapa hari lalu.
"Memang tiga hari lalu telah dilakukan peledakan di bulak Pucang Sewu. Sebelumnya mereka (pekerja JJLS) juga telah melakukan sosialisasi kepada warga," kata Sudarta saat dihubungi wartawan, Kamis (27/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait penggunaan bahan peledak untuk pengeprasan bulak, Sudarta tidak mempermasalahkannya. Mengingat saat peledakan tidak ada warga yang terdampak.
"Lokasi peledakan itu jauh dari permukiman warga dan sebelumnya warga sudah diberitahu. Jadi kalau saya tidak apa-apa selama itu mengutamakan aspek keamanan, karena saat sosialisasi itu juga sudah dijelaskan," ujarnya.
Sudarta berharap pengerjaan JJLS bisa cepat selesai. Karena dengan keberadaan JJLS harapannya bisa membantu perekonomian warga dan mempermudah akses masyarakat.
Dihubungi terpisah, Asisten Pelaksana Satker Pembangunan Jalan Nasional (PJN) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Wahyu Widyantoro menjelaskan pengeprasan itu dalam rangka pembangunan jalan sepanjang 11 kilometer. Di mana jalur tersebut untuk menghubungkan Kalurahan Tepus, Kapanewon Tepus dengan Kalurahan Jerukwudel di Kapanewon Girisubo.
Terkait penggunaan bahan peledak untuk pengeprasan bulak, Wahyu membenarkannya.
"Jadi hari Selasa (25/10/2022) baru uji coba, dan untuk realisasi peledakan dilakukan dalam waktu dekat ini," ujar Wahyu.
Menurutnya, peledakan itu adalah teknik blasting, yaitu meledakkan perbukitan dengan menggunakan dinamit. Hal tersebut juga bukan untuk meratakan, namun hanya untuk menggemburkan kontur tanah.
"Karena kalau kontur batuannya keras-keras maka opsi blasting terpaksa dipakai. Tujuannya agar pengerjaan bisa lebih cepat karena pembangunan JJLS di Gunungkidul ditarget selesai 2023," jelasnya.
(apl/rih)