Orangtua murid SDN Tepus II sempat menolak di-regrouping ke SDN Sumberwungu II karena faktor jarak rumah dan sekolah yang jauh. Namun saat ini mereka telah memindahkan anak-anaknya setelah Dinas Pendidikan (Disdik) memfasilitasi antar jemput sekolah.
Kepala Disdik Gunungkidul Nunuk Setyowati menjelaskan sejak beberapa hari lalu pihaknya menyediakan fasilitas antar jemput bagi murid SDN Tepus II yang terkena regrouping karena tergusur proyek jalur jalan lintas selatan (JJLS). Nunuk berdalih penjemputan itu untuk memudahkan transportasi murid ke SDN Sumberwungu II.
"Kita memang sengaja menyediakan fasilitas antar jemput, pertama karena muridnya banyak dan kedua untuk memudahkan pengawasan terhadap anak-anak juga," katanya kepada wartawan di Kabupaten Gunungkidul, Senin (12/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, jumlah murid yang memanfaatkan fasilitas Disdik Gunungkidul ada 21 orang. Semuanya dijemput setiap pagi dan diantarkan pulang setelah selesai jam belajar di sekolah.
Kepala SDN Sumberwungu II Kamto melanjutkan, bahwa murid pindahan dari SD N Tepus II sudah mulai belajar di SDN Sumberwungu II sejak tanggal 2 September. Selanjutnya, puluhan murid itu mendapatkan fasilitas antar jemput dari Disdik Gunungkidul.
"Jadi 21 siswa ini diantar jemput menggunakan mobil kijang pelat merah. Titik kumpul penjemputan di Pedukuhan Blekonang yang memiliki jarak sekitar 2,5 dari SD N Sumberwungu II," ujarnya.
Semua itu, kata Kamto, agar murid-murid pindahan dari SD N Tepus II nyaman bersekolah di SD Sumberwungu II. Selain itu, fasilitas antar jemput ini menjawab adanya keberatan regrouping dari orangtua murid beberapa waktu lalu.
"Semoga murid-murid betah di sini (SD N Sumberwungu II), apalagi kan sudah ada mobil antar jemput," ujarnya.
Terlepas dari hal tersebut, Kamto menceritakan bahwa pihaknya sulit mengakses sinyal internet dari provider. Pasalnya SD tersebut berada di tengah perbukitan karst (kapur).
"Ya kalau di sini hanya sinyal itu (kendalanya). Kalau untuk fasilitas lainnya masih aman," ucapnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya..
Sebelumnya, Disdik Gunungkidul akhirnya melakukan regrouping terhadap SD N Tepus 2 di Pedukuhan Blekonang I, Kalurahan Tepus, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Sebelumnya, SD tersebut tergusur ke Balai Pedukuhan akibat pembangunan jalur jalan lintas selatan (JJLS).
Anggota DPRD Kabupaten Gunungkidul Hudi Sutamto mengungkapkan ada tiga Balai Pedukuhan yang sementara waktu menjadi tempat belajar mengajar SD N Tepus 2. Namun, dari informasi yang diperolehnya ternyata hanya Balai Pedukuhan Blekonang I yang masih ada kegiatan belajar mengajar.
"Jadi informasinya tadi hanya di Balai Pedukuhan Blekonang I yang masih ada gurunya. Kalau di Balai Pedukuhan Blekonang II dan III sudah tidak ada gurunya (yang mengajar murid)," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (29/8).
Menurut warga Tepus ini, hal tersebut terjadi untuk menindaklanjuti wacana regrouping pasca pembongkaran bangunan SD N Tepus 2 yang terdampak JJLS. Di sisi lain, banyak warga yang menolak regrouping karena terkendala jauhnya jarak rumah dengan sekolah.
"Alasan warga tidak mau di-regrouping karena jarak sekolah dan rumah yang jauh, dan kalau dipindah jaraknya semakin jauh. Memang sempat ada solusi antar jemput untuk murid yang terkena regrouping, tapi ya sampai kapan. Ya semoga ada solusi lain," ujarnya.