Perajin Tempe Rembang Tetap Produksi: Kurangi Ukuran Agar Tak Merugi

Perajin Tempe Rembang Tetap Produksi: Kurangi Ukuran Agar Tak Merugi

Febrian Chandra - detikJateng
Senin, 21 Feb 2022 16:36 WIB
Sejumlah perajin tempe di Rembang memilih tetap produksi, Senin (21/2/2022).
Sejumlah perajin tempe di Rembang memilih tetap produksi, Senin (21/2/2022). Foto: Febrian Chandra/detikJateng
Rembang -

Gegara harga kedelai impor mahal, para produsen tahu dan tempe dikabarkan mogok produksi tiga hari hingga Rabu (23/2). Namun, sejumlah produsen tempe di Rembang memilih tetap produksi.

Salah satu produsen tempe di Desa Sumberjo, Kecamatan Rembang, Bambang Sumantri, mengaku mengetahui rencana mogok itu. Meskipun demikian, ia tetap memproduksi tempe.

"Kabarnya memang ada mogok dan disuruh mogok. Namun setelah kami lakukan koordinasi dengan pihak pengurus Primkopti Kabupaten Rembang belum mengambil langkah tersebut," kata Bambang kepada detikJateng, Senin (21/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun demikian, Bambang mengaku juga mengeluhkan kenaikan kedelai impor yang saat ini mencapai Rp 11 ribu per kilogram. Sebelumnya harga kedelai impor hanya Rp 9 ribu per kilogram.

Selain itu, kenaikan harga kedelai ini membuatnya mengalami penurunan keuntungan. Ia tidak mengurangi ukuran tahu yang dijual serta tidak menaikkan harga tahu.

ADVERTISEMENT

"Kami saat ini tidak mengurangi jumlah produksi tempe, untuk harganya juga masih sama, per 1 kilo tempe dengan harga Rp 12 ribu," katanya.

Hal senada juga diungkapkan produsen tempe daun jati, Sri Ungatminah. Ia tetap memproduksi tempe di tengah ajakan aksi mogok produksi saat ini. Ia mengakui kenaikan harga kedelai impor selama dua bulan ini sangat memengaruhi biaya produksi tempe miliknya.

"Kalau kenaikan harga sudah dua bulanan ini. Untuk menyiasati agar tidak merugi kami mengurangi ukuran tempe. Satu ikat tempe daun jati isi 10 bungkus harganya masih sama yaitu Rp 4.000," jelasnya.

Sri menambahkan, pihaknya berharap pemerintah segera mengambil langkah atau tindakan untuk para distributor agar harga kedelai impor bisa kembali stabil seperti sediakala.

"Kami berharap pemerintah agar bisa secepatnya segera mengambil tindakan terhadap kenaikan harga kacang kedelai impor dan memulihkan harga kacang kedelai impor agar minat masyarakat dalam konsumsi tempe meningkat," pungkasnya.




(rih/aku)


Hide Ads