Feodalisme Itu Apa? Ketahui Sejarah dan Ciri Masyarakatnya

Nur Umar Akashi - detikJateng
Kamis, 16 Okt 2025 18:07 WIB
Ilustrasi kerajaan yang biasanya menerapkan feodalisme. Foto: Getty Images/iStockphoto
Solo -

Istilah feodalisme sejatinya bukanlah hal yang asing bagi masyarakat Indonesia. Di buku-buku sejarah yang senantiasa membahas materi kerajaan kuno, kata ini banyak ditemukan. Sebenarnya, apa itu feodalisme?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) VI Daring, feodalisme adalah sistem sosial atau politik yang memberikan kekuasaan besar kepada golongan bangsawan. Akar katanya, feodal, dimaknai sebagai susunan masyarakat yang dikuasai oleh kaum bangsawan.

Wickham dalam buku Sejarah Sosial tulisan Suharni Suddin dkk mendefinisikan feodalisme sebagai sistem kompleks yang menyangkut hubungan ekonomi, militer, dan struktur sosial. Menurut Wickham, feodalisme menekankan loyalitas pribadi sebagai dasar kekuasaan politik dan kepemilikan tanah.

Di sisi lain, sejarawan Prancis ternama, Marc Bloch mengartikannya sebagai organisasi sosial yang dibangun berdasar hubungan timbal balik antara tuan tanah dan vasal. Hubungan itu didasari ekonomi, norma sosial, dan hukum adat.

Guna memahami feodalisme secara lebih komprehensif, simak sejarah dan ciri masyarakatnya via uraian berikut ini.

Poin Utamanya:

  • Feodalisme merupakan sistem sosial-politik yang menekankan hubungan pemberian tanah-timbal balik. Kaum bangsawan dan penguasa adalah pihak yang memegang wewenang penuh, sedangkan kaum tani menderita.
  • Di antara yang pertama-tama menerapkan feodalisme adalah bangsa Norman di Prancis pada 900 Masehi. Kemudian, perlahan-lahan praktiknya menyebar.
  • Di antara ciri masyarakat feodal adalah tanah sebagai sumber kekuasaan dan peran negara yang minim.

Sejarah Feodalisme

Dilansir World History Encyclopedia, istilah feodalisme -atau Inggrisnya feudalism- berasal dari bahasa Latin, feudalis. Kata tersebut kurang lebih berarti biaya. Feodalisme juga disebut berasal dari kata feodum yang bermakna wilayah kekuasaan.

Ikhsan Ahmad dalam bukunya, Politik Millenial, menyebut istilah feodalisme baru dipakai sejak abad ke-17. Namun, jauh sebelum waktu itu tiba, para bangsawan telah menerapkan sistem sosial-politik ini selama ratusan tahun.

Praktik feodalisme telah marak dilakukan bangsa-bangsa Eropa pada Abad Pertengahan yang dikenal sebagai Dark Ages (Zaman Kegelapan). Kala itu, penerapan feodalisme memicu kekerasan, penindasan, dan kesewenang-wenangan dari kalangan penguasa.

Sistem feodal sendiri menurut informasi dari History on the Net, pertama kali diperkenalkan di Inggris oleh William I yang berjuluk The Conqueror. Raja pertama dari keturunan Norman itu berhasil menaklukkan Inggris lewat Pertempuran Hastings tahun 1066.

Saat mulai memegang tampuk kekuasaan, William menghadapi masalah untuk mengendalikan wilayah luas Inggris. Sebagai solusi, William I memperkenalkan sistem feodal yang telah lama dipakai bangsa Normandia di Prancis sejak tahun 900 Masehi.

Sederhananya, sistem feodal berarti semua tanah dimiliki oleh raja. Tanah itu kemudian dibagi-bagi ke para baron dan kesatria (knights) dengan timbal balik berupa tentara, makanan, dan seterusnya. Penduduk desa (villeins) yang berada di rantai terbawah bekerja layaknya budak.

Mereka memang diberi tanah oleh kesatria untuk digarap. Balasannya, para penduduk ini harus menyediakan tenaga kerja, makanan, dan layanan gratis kepada knights kapan pun mereka butuh. Para villeins inilah yang menjadi kasta terbawah dalam sistem feodal.

Dalam dunia modern, feodalisme sudah perlahan-lahan hilang. Namun, praktik-praktiknya yang terselubung secara halus terkadang masih dijumpai. 'Feodalisme modern' berfokus untuk pengokohan solidaritas masyarakat, kendati tetap ada sederet hal buruk yang terbawa, seperti korupsi dan ketidaktransparansian.

Ciri Masyarakat Feodal

Kembali dilihat dari buku Sejarah Sosial tulisan Suharni Suddin dkk, struktur masyarakat feodal terbagi menjadi 4 kelas utama, yakni raja dan bangsawan tinggi, bangsawan rendah dan kesatria, kaum gerejawi, serta kaum tani dan hamba. Dari keempat kelas itu, hanya kaum tani sajalah yang tidak punya kebebasan pribadi. Mereka menjalani kehidupan keras yang penuh tekanan.

Lalu, apa saja ciri masyarakat feodal? Berikut beberapa poin pentingnya untuk dipahami:

1. Kepemilikan tanah adalah sumber kekuasaan

Mulanya, raja adalah penguasa seluruh tanah yang ada. Kemudian, raja membagi-bagikannya kepada para bangsawan atas imbalan tertentu, seperti jasa militer. Bangsawan kemudian membaginya lagi kepada para vasal tingkat bawah. Hubungan semacam ini menjadikan tanah sebagai alat kontrol sosial dan ekonomi.

2. Ketergantungan ekonomi pada pertanian

Ciri kedua masyarakat feodal adalah ketergantungan terhadap pertanian. Hasil tanah digunakan sebagian oleh kaum tani atau penduduk desa untuk keperluan sehari-hari. Sisanya dijadikan pajak atau upeti tanpa sistem perdagangan. Alhasil, masyarakat feodal cenderung bersifat lokal dan terisolasi.

3. Peran negara sangat minim

Alih-alih negara, kekuasaan dalam masyarakat feodal dipegang oleh para bangsawan di wilayah masing-masing. Mereka memegang kekuasaan administratif dan yudisial sekaligus. Tak heran jika kebijakan antarwilayah bisa berbeda karena tergantung keputusan tuan tanah.

4. Hierarki sosial kaku

Mudahnya, dalam masyarakat feodal, 'perubahan nasib' adalah hal yang sulit, utamanya untuk kalangan bawah. Mereka terlahir dalam status sosial yang sudah tetap dan terwaris turun-temurun. Mobilitas sosial sangat terbatas dan nyaris tidak ada.

5. Dominasi gereja dalam kehidupan sehari-hari

Pada Abad Pertengahan yang berkaitan erat dengan feodalisme, gereja memegang kekuasaan besar. Kaum gereja punya kedudukan yang setara dengan bangsawan dalam hal kekuasaan. Bahkan, terkadang lebih tinggi karena mampu memberikan pengaruh kepada pihak-pihak tertentu dalam mengambil keputusan.

Nah, itulah penjelasan ringkas mengenai feodalisme, mulai dari pengertian hingga ciri masyarakatnya. Semoga bermanfaat!



Simak Video "Siap-siap "War" Tiket Indonesia Vs Argentina Segera Dimulai"

(par/dil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork