Sederet Fakta Bola Api dari Langit Jatuh di Tegal

Terpopuler Sepekan

Sederet Fakta Bola Api dari Langit Jatuh di Tegal

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 12 Okt 2025 13:00 WIB
Warga Tegal, Masroni menunjukkan batu yang diduga meteor.
Warga Tegal, Masroni menunjukkan batu yang diduga meteor. Foto: dok. detikJateng
Solo -

Sebongkah batu diduga meteor jatuh di pekarangan warga Kabupaten Tegal. Berikut sederet faktanya.

Pada Minggu (5/10) malam, masyarakat sempat dihebohkan dengan keberadaan benda yang menyala terang di langit. Cahayanya cukup terang di Cirebon, Jawa Barat.

Namun, benda itu rupanya juga sempat terlihat di Brebes serta Tegal. Ketua tim ahli Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Kebumen, Jawa Tengah, Marufin Sudibyo, menyebut benda yang diduga meteor itu jatuh di laut sebelah utara kota Tegal, Jawa Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut analisisnya, sebelum jatuh, meteor itu memiliki panjang lintasan sekitar 70 km.Panjang lintasan ini sebagaimana jarak antara daerah yang dilintasi meteor hingga menghilang.

ADVERTISEMENT

"Karena itu terlihat dari Cirebon kemudiannya terlihat juga dari Brebes dan akhirnya terlihat juga di Tegal, makanya rekonstruksi saya itu bermula dari atas Cirebon kemudian lewat di atas Brebes dan lewat juga di atas Tegal. Kalau saya hitung panjang lintasan sekitar 70 km dan itu berakhir di utara kota Tegal di laut," urai Marufin saat dihubungi detikjateng, Senin (6/10).

Penampakan Observatorium Yanbuul Quran Menawan Kudus yang berhasil merekam meteor melintas di atas langit Cirebon pada 5 Oktober 2025.Penampakan Observatorium Yanbuul Quran Menawan Kudus yang berhasil merekam meteor melintas di atas langit Cirebon pada 5 Oktober 2025. Foto: Dok. Observatorium Yanbuul Quran Menawan Kudus

Diduga Jatuh di Pekarangan Warga

Meteor itu lantas diduga jatuh di pekarangan Wasroni (50), warga Desa Jatilaba, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal. Wasroni bercerita sebelum jatuh, terdengar dentuman keras menggelegar di langit.

Suara yang cukup keras itu membuat warga keluar rumah dan menatap langit. Mereka penasaran atas suara yang menggelegar.

"Ada suara dentuman sampai lima kali. Sumbernya dari arah utara, getarannya terasa sampai kaca bergetar," tuturnya kepada wartawan, Selasa (7/10).

Batunya Berwarna Hitam

Saat dilihat, warna batu itu hitam pekat. Kemudian secara tekstur kasar, dengan bobotnya diperkirakan mencapai 3 kilogram.

Wasroni melanjutkan, begitu warga keluar usai dentuman terdengar, tetangganya yang bernama Ibnu (11) sontak berteriak. Sebab, di halaman rumah Wasroni terdapat lubang dengan batu di dalamnya.

"Dia berteriak saat melihat batu yang menyala jatuh. Dia bilang seperti api jatuh di langit, lalu tanah," Wasroni menceritakan.

Merasa penasaran, Wasroni bersama warga mencari benda itu. Saat melihat sebuah lubang di tanah, dia menemukan batu yang diduga sebagai meteor.

"Pas didekati, tanahnya berlubang dan batunya masih hangat," sambungnya.

Sempat Diabadikan Observatorium di Kudus

Meteor yang menghebohkan warga di Tegal hingga Cirebon ternyata berhasil terekam oleh Observatorium Yanbuul Quran Menawan yang berada di Kabupaten Kudus. Menariknya pada satu goresan meteor ini terlihat beberapa warna dari merah hingga hijau.

Direktur Observatorium Yanbuul Quran Menawan Kudus, Nur Sidqon, mengatakan bahwa sekolahnya berhasil merekam meteor itu pada 5 Oktober 2025 lalu. Meteor tersebut berhasil terekam melalui pengamatan citra all sky camera pada pukul 18.35 WIB.

"Jadi memang baik ramai itu kan di daerah Cirebon dan cukup jauh jaraknya. Tapi ternyata dari Observatorium Yanbuul Quran Menawan Kudus ini meteor itu kelihatan dan konfirmasi hasil pengamatan citra bahwa meteor itu terlihat pada pukul 18.35 WIB," jelas Sidqon saat dihubungi detikJateng lewat sambungan telepon, Rabu (8/10/2025).

Menurutnya ada goresan itu merupakan meteor. Sidqon mengaku tanpa perlu ada saksi, bahwa benda langit yang melintas di Cirebon bisa dipastikan adalah meteor jatuh.

"Goresan cahaya inilah yang merupakan meteor yang ada di arah barat pada pukul 18.35 WIB, dan goresan ini ketika tanpa melihat keterangan saksi ini sudah identik dengan meteor jatuh," jelasnya.

Menurut Sidqon, meteor itu memiliki runcingan di ujung. Menariknya ada goresan meteor yang berwarna-warni ada hijau, merah, dan sebagainya. Hal tersebut merupakan meteor mengalami gesekan saat melintas di bagian atmosfer.

"Meteor itu ada cirinya seperti runcingan di ujungnya. Menariknya pada satu goresan meteor ini berwarna-warna ada hijau, ada merah dan sebagainya. Ini menunjukkan proses gesekan meteor terhadap atmosfer di bumi," ungkap dia.




(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads