Sebongkah batu hitam diduga batu meteor jatuh di pekarangan rumah Wasroni (50), warga Desa Jatilaba, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal. Rumah Wasroni berada di tengah permukiman, hanya bisa diakses motor roda dua.
Rumah Wasroni bisa dituju dari jalan Jatibarang Brebes-Margasari Tegal. Setiba di kantor Desa Jatilaba, masuk ke tengah permukiman. Jalan menuju rumahnya melewati gang selebar dua meter.
Rumah Wasroni bercat hijau, berhadapan dengan komplek pemakaman umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada detikJateng, Wasroni menunjukkan batu berwarna hitam pekat tersebut dan lubang lokasi jatuhnya batu diduga meteor itu.
Jatuhnya benda ini menimbulkan lubang di tanah dengan diameter sekitar 30 cm kedalaman 15 cm. Lubang ini diduga terbentuk akibat hantaman batu saat jatuh.
"Kemarin jatuh di pekarangan samping kiri rumah pada Minggu (5/10) selepas Magrib. Ada lubang bekas jatuhnya meteor," ujar Wasroni, Rabu (8/10/2025).
![]() |
Meski sudah tiga hari berlalu, lubang ini masih utuh. Lubang ini pun banyak menarik perhatian warga yang penasaran.
"Kalau ada yang mau lihat bisa saya letakkan lagi batu seperti saat pertama ditemukan," jelas dia.
Wasroni mengungkap, sebelum batu itu muncul di pekarangan rumahnya, warga sempat mendengar suara menggelegar pada Minggu (5/10) petang. Saking kerasnya, warga sampai keluar rumah dan menatap ke langit.
"Ada suara dentuman sampai lima kali. Sumbernya dari arah utara, getarannya terasa sampai kaca bergetar," tuturnya kepada wartawan, Selasa (7/10).
Tak lama usai suara dentuman terdengar, tetangga Wasroni yang bernama Ibnu (11) berteriak memanggilnya. Pasalnya, di pekarangan Wasroni terdapat lubang yang di dalamnya tergeletak sebongkah batu.
"Saya lihat seperti api jatuh dari langit, lalu tanah," tutur Ibnu.
Karena penasaran, Wasroni bersama warga lainnya bergegas mendekati lubang tersebut. Ia kemudian memegang batunya.
"Pas saya dekati, tanahnya berlubang dan batunya masih hangat. Saya pegang sendiri, nggak takut," sambung Ibnu.
(apu/apu)