Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ilegal Rowosari di Brown Canyon Semarang resmi ditutup beberapa waktu lalu. Meski begitu, masih terlihat sisa-sisa sampah di lokasi tersebut. Bau sampah dan tinja juga masih tercium.
Pantauan detikJateng, Kamis (9/10/2025) di TPA Rowosari, Kecamatan Tembalang, tampak tumpukan sampah masih banyak tersisa di dasar cekungan bekas tambang. Asap putih tanda sampah terbakar juga masih tampak mengepul.
Bahkan di beberapa titik, terlihat ada api menyala. Aroma tak sedap dari sampah terbakar juga masih tercium meski jauh berkurang dibanding sebelumnya.
Kini, di sekitar lokasi justru tercium bau kotoran manusia. Terlihat juga truk pembawa batu dari aktivitas galian C masih ramai bolak-balik.
Pengendara yang melintas juga mengeluhkan bau itu. Panas, debu, dan bau membuat pengendara tersiksa saat melintas.
"Tadi saya lewat sana bau, terus karena cuaca panas, jadi bau, bercampur debu dan panas banget," kata salah satu pengendara asal Tembalang, Iim (28) kepada detikJateng, Kamis (9/10/2025).
Ia menyebut sudah beberapa kali melintas di kawasan Brown Canyon. Namun, ia merasa hari ini debunya terasa lebih banyak dan baunya lebih menyengat.
"Ini panas banget, dulu pas habis hujan jadi agak becek dan debu nggak begitu terasa, jadi membuat motor sangat kotor dan berdebu," ujarnya.
"Dan baunya malah lebih menyengat padahal sampahnya berkurang banyak, dulu menggunung sekarang malah cekung," lanjutnya.
Bau Terkadang Sampai Permukiman Warga
Sementara menurut Solikhin (51), warga Klipang, Kecamatan Tembalang, menyebut bau sampah kini jauh lebih berkurang. Dulunya, asap pembakaran sangat tebal hingga menyerupai kabut di pagi hari.
"Kalau sekarang setahu saya sudah ditutup, kayaknya udah berkurang, udah nggak ada. Mungkin sisa pembakaran. Kadang kalau pagi kemarin kayaknya ada asap tipis, sekarang nggak," kata Solikhin kepada detikJateng.
"Sebelum ditutup itu, sebelum Lebaran parah banget. Sampai tebel banget asapnya, kalau pagi kelihatan kayak kabut, tapi baunya sampah, pembakaran. Sampai ke baju-baju juga baunya," lanjutnya.
Ia juga menyebut sempat ada limbah potongan ayam dan tinja yang dibuang ke area sekitar Brown Canyon. Saat hujan, bau menyengatnya bisa terbawa aliran air hingga ke wilayah Pucanggading dan Klipang.
"Semuanya termasuk yang tinja dan limbah potongan ayam juga dibuang di sana. Dulu dibuang ke sungai di Pucanggading, terus ke bau banget dari air sungai itu kebawa hujan," tambahnya.
Menurut Solikhin, warga sempat memanfaatkan TPA Rowosari untuk pembuangan sampah rumah tangga setelah TPA di sekitar ditutup. Namun, karena TPA Rowosari juga tak lagi bisa dipakai, sebagian sampah dialihkan ke TPA Jatibarang, Semarang dan Wedung, Demak.
"Kalau sini ikutnya ke Jatibarang karena wilayah Semarang. Iurannya sekarang naik, untuk transport, dulu Rp 15 ribu jadi Rp17-20 ribu per KK," ucapnya.
Solikhin pun berharap pemerintah menutup total aktivitas pembuangan di kawasan Brown Canyon agar tak lagi menimbulkan polusi udara maupun pencemaran lingkungan.
"Harapannya ditutup total, biar warga sekitar nggak kena dampak kayak asap dan bau-bau itu lagi. Soalnya yang paling parah dulu ya di Klipang Green 2," jelasnya.
(afn/apl)