Tragedi 3 Orang Tewas dalam Ledakan Sumur Minyak di Gendono Blora

Round-Up

Tragedi 3 Orang Tewas dalam Ledakan Sumur Minyak di Gendono Blora

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 19 Agu 2025 07:01 WIB
Kondisi sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora terbakar, Senin pagi (18/8/2025).
Kondisi sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora terbakar, Senin pagi (18/8/2025). Foto: Dok TRC BPBD Blora
Solo -

Sebuah sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora, meledak dan terbakar. Akibatnya, tiga orang dilaporkan tewas.

TRC BPBD Blora Agung Triyono membenarkan kejadian tersebut. Kebakaran sumur minyak terjadi pada, Minggu (17/8/2025) sekira pukul 11.30 WIB.

"Terjadi kebakaran pertambangan sumur gas di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo yang mengakibatkan rumah rusak dan korban jiwa," ungkapnya melalui keterangan tertulisnya, Senin (18/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasi Humas Polres Blora, AKP Gembong Widodo, mengungkapkan kebakaran sumur minyak diketahui pertama kali oleh warga karena letusan dari selokan yang kemudian menjalar ke titik sumur.

ADVERTISEMENT

"Kronologinya keterangan saksi dari rumah lewat pintu belakang. Ada letusan. Kemudian ada kobaran api dari selokan menjalar ke titik pengeboran sumur minyak," ungkapnya.

Identitas 3 Korban Tewas

Kalak BPBD Kabupaten Blora Mulyorini mengungkapkan 3 orang yang menjadi korban dari ganasnya ledakan sumur minyak. Ketiga orang tersebut ialah Tanek (60) dan Sureni (52), kemudian Wasini (50). Sebelumnya Tanek dikabarkan tewas di tempat kejadian perkara.

"Terutama Bu Tanek yang itu langsung meninggal dunia. Diikuti dari Bu Sureni, Bu Wasini," bebernya.

Lebih lanjut, selain ketiga orang tersebut seorang ibu dan anak balitanya juga menjadi korban dan dirawat di rumah sakit, karena mengalami luka bakar yang sangat serius.

"Bu Sureni sama anaknya yang kecil 1 tahun 9 bulan Mas Yoga itu. Kondisi saat ini sangat kritis ya, luka bakar. Saat ini ada di rumah sakit umum pusat Dr Sardjito Yogyakarta," ucapnya.

Kondisi sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora terbakar, Senin pagi (18/8/2025).Kondisi sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora terbakar, Senin pagi (18/8/2025). Foto: Dok TRC BPBD Blora

Bupati Sebut Sumurnya Ilegal

Bupati Blora, Arief Rohman, menyatakan status sumur tersebut terungkap pengeboran ilegal.

"Lahannya ini lahan warga ya, lahan masyarakat. Jadi memang boleh dikata ini sumur masyarakat yang belum legal," jelasnya saat meninjau lokasi kebakaran sumur minyak.

Titik lokasi kebakaran sumur minyak tersebut berada di area permukiman warga. Jaraknya hanya sekitar 5 meter dari rumah warga.

Arief meminta agar warga yang melakukan pengeboran untuk mengurus izin sesuai dengan Permen (Peraturan Menteri) ESDM Nomor 14 Tahun 2025 mengatur tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi, khususnya terkait pengelolaan sumur minyak rakyat.

"Nah. Oleh karena itu saya mengimbau agar masyarakat bisa menahan diri untuk mengurus izinnya dulu. Ini kita kan ada Permen 14 soal sumur masyarakat ini. Nah nanti kalau sudah ada ada izinnya baru boleh operasi. Karena untuk beroperasi kan ada syarat-syaratnya," bebernya.

Polisi Periksa 4 Saksi

Kepolisian melakukan penyelidikan usai sumur di Gendono meledak. Sebanyak empat saksi yang merupakan warga sekitar sudah dimintai keterangan.

"Sudah ada sekitar 4 saksi yang kita mintai klarifikasi. Dari tadi malam sampai subuh tadi anggota sudah melakukan tindakan penyelidikan dan meminta klarifikasi saksi-saksi. Dari warga sekitar," jelas Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi.

"Berdasarkan laporan kepolisian, kebakaran terjadi saat warga sedang melakukan pengeboran di sumur minyak di Dukuh Gendono. Api tiba-tiba muncul dan menyambar sumur, lalu menjalar dengan cepat ke rumah warga terdekat, yakni milik Tamsir," lanjutnya.

800 Warga Mengungsi

Karena insiden tersebut, 800 orang dilaporkan mengungsi. Para pengungsi ada yang mengungsi di balai desa, ada juga yang tinggal di rumah kerabatnya.

"Jumlah pengungsi saat ini 800 orang. Tersebar di beberapa titik pengungsian. Ada yang di balai desa, ada yang di rumah saudara, sebagian juga di rumah tetangga," ungkap Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Blora, Luluk Kusuma Agung Ariadi, saat ditemui di lokasi pengungsian di Balai Desa Gandu.

Dinas sosial juga telah mendirikan tenda yang difungsikan sebagai dapur umum di Balai Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora. Dapur tersebut nantinya diproyeksikan mencukupi kebutuhan pasokan makanan warga Gandu.

"Sehingga kami siapkan logistiknya sekitar 800 paket. Kemudian dari petugas gabungan ada 100. Jadi kita masak kurang lebih 900 paket," jelas Luluk.

Dia mengatakan, jumlah warga yang mengungsi bertambah dibanding dengan hari pertama. Semula 50 keluarga, kini menjadi 800 warga.

"Bertambah, karena ada kekhawatiran, ketakutan warga sekitar. Mereka memilih untuk bergeser di tempat yang lebih aman. Dan ada beberapa warga yang mengungsi di Balai Desa Gandu," jelasnya.

Kondisi sumur minyak yang terbakar di Gendono, Gandu, Bogorejo, Blora, Senin (18/8/2025) malam.Kondisi sumur minyak yang terbakar di Gendono, Gandu, Bogorejo, Blora, Senin (18/8/2025) malam. Foto: dok. detikJateng

Pemadaman Dilanjutkan Hari Ini

Kapolres Blora AKBP Wawan menuturkan, pemadaman pada Senin disetop saat malam. Rencananya, upaya menjinakkan api dilanjutkan lagi hari ini, atau Selasa (19/8).

"Kita rencanakan besok (19/8), akan kita eksekusi kembali dengan Pertamina, dengan stakeholder terkait untuk memadamkan api. Saat ini belum padam," jelas Wawan.

"Malam ini tidak ada aktivitas pemadaman. Insyaallah besok kita kerja lagi untuk melaksanakan pemadaman," imbuhnya.

Dia menambahkan, pihaknya mengaku masih kewalahan untuk memadamkan api mengingat kondisi medan yang sulit dan juga angin kencang. Upaya yang dilakukan yaitu dengan membuat tanggul di sekitar mulut sumur minyak.

"Dan saat ini (kemarin) angin masih kencang. Sehingga upaya hari ini (kemarin) membuat tanggul, benteng, sehingga untuk menghindari perluasan titik api," terangnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
[Gambas:Video 20detik]
(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads