Upaya penyelesaian masalah dari Juladi Boga Siagian, orang tua siswi SD yang viral berangkat sekolah lewat sungai terus dilakukan. Siang tadi pertemuan digelar beberapa pihak, namun Juladi tidak hadir.
Seharusnya kedua belah pihak mengikuti mediasi di Kantor Kelurahan Bendan Ngisor. Kuasa hukum pemilik lahan Sri Rejeki, Roberto Sinaga, Camat Gajahmungkur Puput Widhyatmoko, Kepala Dinas Pendidikan Bambang Pramusinto hadir. Namun Juladi tidak datang.
Karena Juladi tidak datang, Widhiatmoko dan Bambang datang ke tempat tinggal Juladi yang gerbang masuknya masih tertutup seng. Juladi kemudian sempat berbincang dengan Bambang dengan berbatas pagar. Istrinya, Imelda Tobing (55), serta putri mereka juga ada di sana.
"Sampai kapan pak. Tolong lah pak. Anak saya gimana sekolahnya, takut kalau di-bully," kata Imelda di lokasi, wilayah Lamongan Selatan, Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Kamis (31/7/2024).
Sedangkan Juladi sempat mengatakan tidak berani hadir sendiri karena ada pengacara juga.
"Saya nanti ada lawyer. Kalau sendiri saya nggak berani. Saya takut kalau salah-salah," ujarnya.
Sementara itu, Widhiatmoko mengatakan sudah ada titik terang dalam masalah ini karena rencananya mediasi akan dilakukan hari Jumat (1/8) besok di kantor kelurahan. Pembahasan juga akan menyinggung soal akses rumah yang ditutup yang membuat putri Juladi terpaksa berangkat sekolah lewat sungai.
"Insyaallah sudah ada titik terang terkait dengan penutupan akses yang kemarin di RT 7 RW 1 Kelurahan Bendan Ngisor. Untuk anak yang usia sekolah Pak Juladi Insyaallah akses jalannya sudah kami rembug," ungkapnya.
"Besok pagi kami akan rembugan lagi dan Pak Juladi akan kami hadirkan juga di Kelurahan Bendan Ngisor," imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan Bambang Pramusinto menerangkan dirinya ikut mendampingi dalam kasus itu berkaitan dengan anak Juladi yang masih sekolah. Dia berupaya agar putri Juladi bisa tetap nyaman bersekolah.
"Kemarin saya tugaskan Kabid SD ya sudah ngecek ke lokasi, dan hari ini saya menyempatkan untuk mendampingi penyelesaian sengketa di Kelurahan Bendang Ngisor, bersama Pak Camat," jelasnya.
Kuasa hukum Sri Rejeki, Roberto Sinaga, menambahkan hari ini sudah bertemu dengan Muspika namun Juladi tidak datang. Saat ini perkara soal lahan itu posisinya banding di Pengadilan Tinggi Jawa Tengah, namun sebelumnya sudah ada putusan hakim Pengadilan Negeri Semarang.
"Ini dalam perkara sedang banding di PT Jateng, dalam putusan sebelumnya terbukti bersalah, dalam masa percobaan dan ada pidana kurungan. Cuma lihat aspek di luar hukum juga, saya orang hukum, saya ikuti hasil musyawarah, karena tujuan hukum memberikan rasa aman rasa adil," kata Roberto.
Terkait pembukaan akses tempat tinggal yang ditutup seng, Roberto mengatakan jika dalam musyawarah disetujui dan kliennya menghendaki maka bisa saja. Dia setuju anak adalah subjek hukum yang dilindungi undang-undang
"Anak juga termasuk dalam subyek hukum yang dilindungi dari UU Perlindungan Anak, harus ada prioritas, bagaimana anak ini jangan seperti yang beredar di medsos sekarang. Bagaimana keputusannya menunggu hasil besok karena pihak dari Pak Juladi tadi tidak hadir," kata Roberto.
Diberitakan sebelumnya, siswi SD viral sekolah lewat sungai di belakang tempat tinggalnya karena akses keluar rumah ditutup seng. Warga sebenarnya iba dengan anaknya karena terkena imbas permasalahan orang tuanya. Namun warga mengaku merasa resah dengan Juladi selama ini.
Sedangkan terkait penutupan akses itu, Juladi dianggap menyerobot tanah dan divonis 3 bulan penjara dengan masa percobaan 6 bulan. Seng itu dipasang sejak 24 Juli 2025.
Saat dimintai konfirmasi, Juladi mengaku membeli lahan tersebut dari pemilik bernama Zaenal. Namun, dia tidak memiliki dokumen resmi termasuk kuitansi. Ia hanya membawa coretan pena dan ditandatangani orang bernama Zaenal.
Kini lahan itu milik Sri Rejeki, dan pengacaranya menjelaskan yang dipermasalahkan adalah lahan selebar 3,5 meter karena sisanya masuk bantaran sungai. Akses lahan yang menjadi tempat tinggal Juladi sekarang masuk dalam lebar 3,5 meter itu.
Simak Video "Video Viral Siswi Semarang Sekolah Lewat Sungai gegara Akses Rumah Ditutup"
(apu/apu)