Suplemen selama ini dikenal sebagai salah satu tambahan nutrisi yang dapat dikonsumsi untuk tujuan tertentu, sehingga tidak sedikit orang yang meminumnya secara teratur. Namun demikian, tidak semua suplemen bisa dikonsumsi begitu saja karena ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Lantas, bagaimana tips memilih suplemen yang benar dan aman?
KBBI mendefinisikan suplemen sebagai sesuatu yang ditambahkan untuk melengkapi atau tambahan. Sementara itu, di dalam buku 'Menjaga Kesehatan Pada Tubuh Manusia' oleh Teguh Julianto, suplemen adalah cadangan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang bisa didapatkan oleh siapa saja. Biasanya suplemen dikonsumsi seseorang karena alasan tertentu.
Baik itu hanya sekadar menambah nutrisi di dalam tubuhnya atau mendukung aspek kesehatan tertentu. Meskipun begitu, suplemen tidak dirancang untuk menggantikan makanan. Sebaliknya, suplemen hanya dapat berfungsi sebagai cadangan saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengingat suplemen dapat dipahami sebagai cadangan atau tambahan nutrisi saja, maka seseorang perlu mempertimbangkan dengan baik sebelum mengkonsumsinya. Termasuk memahami cara memilih suplemen yang benar dan aman. Sebagai referensi, berikut ulasan penjelasannya.
Tips Memilih Suplemen yang Benar dan Aman
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk memastikan suplemen yang akan dikonsumsi berkualitas dan aman bagi tubuh. Dihimpun dari buku '1000 Tanya Jawab Diabetes Lengkap Dengan Ahlinya' karya Dr Hans Tandra, 'Anemia: Memahami, Mencegah dan Mengatasi Kekurangan Darah' oleh Tresno Saras, hingga laman resmi Badan POM, berikut beberapa di antaranya.
1. Sesuaikan Kebutuhan Tubuh
Langkah pertama yang bisa dilakukan saat hendak memilih suplemen adalah dengan menyesuaikannya dengan kebutuhan tubuh. Hal ini mengingat ada begitu banyak suplemen yang bisa dibeli di pasaran dengan menawarkan berbagai kandungan nutrisi di dalamnya. Oleh sebab itulah, sebelum memilih suplemen pastikan memahami terlebih dahulu kondisi yang dialami tubuh.
Pastikan agar memilih suplemen yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Misalnya saja saat seseorang kekurangan zat besi dan vitamin, maka mereka bisa membeli suplemen yang menyediakan kandungan bermanfaat untuk meningkatkan zat besi dan vitamin.
Inilah yang membuat memahami tubuh perlu dilakukan sejak awal. Tidak hanya dengan menduga-duga saja, tapi perlunya konsultasi dengan ahlinya. Dengan begitu, diharapkan dapat mengonsumsi suplemen yang diperlukan oleh tubuh.
2. Perhatikan Efek Samping
Meskipun berbagai suplemen yang biasanya ditawarkan kepada konsumen memiliki klaim yang dapat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi atau mendukung aspek tertentu berkaitan dengan kesehatan, tapi tidak jarang ada suplemen yang justru memberikan efek samping. Adapun efek samping yang bisa ditimbulkan oleh konsumsi suplemen bisa sangat beragam.
Terdapat sebagian yang cukup ringan, tapi tidak jarang juga yang justru serius. Umumnya, efek samping konsumsi suplemen dapat menyasar pada kesehatan pencernaan. Beberapa orang mungkin akan mengalami mual, muntah, atau sembelit apabila merasakan efek samping dari suplemen tertentu.
Namun demikian, efek samping yang serius tak bisa begitu saja diabaikan. Apabila efek samping tersebut cukup mengganggu, bisa-bisa perlu dilakukannya proses pemeriksaan dengan dokter atau ahli kesehatan lainnya. Untuk itu, sebelum membeli atau mengonsumsi suplemen ada baiknya memperhatikan efek samping secara baik-baik.
3. Perhatikan Interaksi dengan Obat Lain
Beberapa orang sering kali sengaja mengonsumsi suplemen untuk tujuan tertentu. Baik itu sekadar memenuhi kebutuhan nutrisi atau mendukung aspek kesehatannya. Maka tak heran, ada juga sebagian orang yang mengonsumsi suplemen tapi juga perlu secara rutin mengonsumsi obat lain.
Kondisi tersebut perlu diperhatikan dengan baik. Mengingat ada sejumlah suplemen yang akan menunjukkan reaksi apabila bersinggungan dengan obat lain saat dikonsumsi dalam waktu yang berdekatan. Tidak hanya sekadar bereaksi secara ringan, suplemen yang tidak cocok dengan obat tertentu dapat memicu efek samping.
Oleh karena itu, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada pihak yang terpercaya terkait dengan indikasi adanya interaksi antara suplemen atau obat lain. Tidak hanya membantu dalam menghindari interaksi yang tidak diinginkan, cara ini juga diharapkan dapat mengarahkan seseorang mengonsumsi suplemen yang tepat.
4. Pastikan Memiliki Izin BPOM
Salah satu parameter yang dapat digunakan untuk memastikan suplemen yang akan dikonsumsi berkualitas dan aman digunakan adalah dengan mengecek izin BPOM. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah lembaga resmi pemerintah yang mengatur tentang mengawasi peredaran produk kesehatan di Indonesia, termasuk obat-obatan yang dijual di pasaran.
Dikatakan ada cara mudah yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk memastikan sebuah produk terdaftar di bawah izin BPOM atau belum. Caranya dengan Cek KLIK yang merupakan Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kadaluarsa.
Seperti namanya Cek KLIK dapat dilakukan dengan memastikan kemasan produk aman dan tidak rusak. Kemudian cek label diperlukan untuk memastikan informasi penting seputar produk, baik itu nama, komposisi, izin edar BPOM, hingga produsen. Lalu ada juga izin edar yang menandai produk tersebut sudah mendapatkan izin edar dari BPOM. Terakhir, cek tanggal kadaluarsa untuk memastikan produk masih aman dikonsumsi.
5. Hindari Klaim Berlebihan
Salah satu hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan sebelum membeli suplemen adalah dengan menghindari klaim yang berlebihan. Apa maksudnya? Seperti yang diketahui, suplemen biasanya dijual dengan menawarkan berbagai manfaat tertentu. Maka tak heran, beberapa produsen suplemen akan turut mencantumkan klaim yang bisa diperoleh konsumen saat mengonsumsinya.
Misalnya saja zat besi dan vitamin yang mampu mencegah anemia. Kemudian ada kandungan lainnya yang berguna membantu aspek tertentu. Saat klaim ini disampaikan dengan basis ilmiah dan tidak melebih-lebihkan, maka dapat menjadi salah satu indikator suplemen tersebut bisa dipilih.
Sebaliknya, apabila klaim yang dicantumkan justru berlebihan, ada baiknya cukup waspada terhadapnya. Misalnya saja terdapat sebuah klaim yang menyebut, "bisa menyembuhkan dengan total" tanpa menyebutkan bukti ilmiahnya, maka sebisa mungkin konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau profesional lainnya di bidang kesehatan.
6. Kemasan Menarik Bukan Jaminan
Beberapa produk suplemen biasanya dibalut dengan kemasan yang dibuat semenarik mungkin. Bahkan beberapa di antaranya memiliki kemasan yang begitu berwarna dan dilengkapi desain sesuai dengan nutrisi yang ditawarkan. Alih-alih tergiur dengan kemasan suplemen, ada baiknya tetap memperhatikan kandungan dan dosis yang ada di dalamnya.
Tidak sedikit orang yang mungkin membeli suplemen dengan mempertimbangkan kemasan yang ditampilkan. Padahal hal penting yang harus dilakukan adalah mempelajari dengan saksama dosis atau kandungan nutrisi di dalamnya.
Kemudian seseorang juga perlu untuk memahami takaran yang harus dikonsumsi. Ini dikarenakan setiap suplemen biasanya memiliki instruksi berbeda tentang takaran konsumsinya.
7. Ikuti Petunjuk Penggunaan
Tak hanya sekadar mempertimbangkan dosis yang terkandung di dalam setiap butir suplemennya, ada juga petunjuk penggunaan yang perlu diperhatikan. Hal ini harus dilakukan sebagai langkah preventif agar suplemen yang dikonsumsi benar-benar aman sesuai dosis yang dianjurkan.
Biasanya di setiap kemasan atau bagian dalam suplemen akan tertera petunjuk penggunaan. Bukan hanya sekadar informasi belaka, penjelasan ini perlu diperhatikan dengan saksama bagi siapa saja yang hendak mengonsumsinya.
Dengan mengikuti petunjuk penggunaan yang ada, diharapkan konsumsi suplemen bisa lebih aman dan sesuai dengan dosis yang direkomendasikan. Tidak ada salahnya untuk berkonsultasi kepada apoteker atau ahli farmasi apabila ada hal-hal yang masih kurang dipahami terkait dengan petunjuk penggunaan suplemen.
8. Konsultasi dengan Dokter
Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan untuk memastikan suplemen sudah benar dan aman adalah dengan berkonsultasi dengan dokter atau ahli nutrisi. Ini menjadi salah satu hal penting yang perlu dilakukan oleh seseorang agar dapat mengetahui jenis suplemen yang dibutuhkan atau bahkan harus dihindari.
Dengan berkonsultasi kepada dokter atau ahli nutrisi, seseorang juga bisa memahami sinyal atau aspek nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini membuat suplemen yang dipilih nantinya benar-benar bekerja dengan lebih optimal sesuai dengan kebutuhan tubuh itu sendiri.
Bukan hanya itu saja, beberapa kalangan juga perlu untuk melakukan konsultasi kepada dokter agar tidak salah langkah dalam mengonsumsi suplemen yang sembarangan. Sebut saja orang yang sudah lanjut usia, wanita yang tengah hamil, maupun orang-orang dengan keluhan kesehatan tertentu.
Itulah tadi rangkuman tips memilih suplemen yang benar dan aman bagi tubuh untuk dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan. Semoga informasi ini membantu.
(sto/dil)