.webp)
Kobra dan weling adalah dua ular berbisa yang racunnya dapat membunuh manusia. Namun, kerap muncul pertanyaan, antara bisa ular weling vs ular kobra, mana yang paling mematikan?
Untuk memahami seberapa mematikan racun ular, para peneliti biasanya menggunakan ukuran yang disebut LDβ β atau lethal dose 50 percent. Ini adalah jumlah racun yang dibutuhkan untuk membunuh separuh dari populasi hewan uji, biasanya tikus, dalam kondisi laboratorium.
Semakin kecil nilai LDβ β-nya, maka semakin sedikit dosis yang dibutuhkan untuk menyebabkan kematian. Artinya, racunnya semakin berbahaya dan mematikan. Jadi, saat dibandingkan, ular dengan nilai LDβ β lebih rendah memiliki racun yang lebih kuat, bahkan dalam jumlah yang sangat kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, manakah yang lebih mematikan, bisa ular weling atau kobra? Mari simak penjelasan lebih lengkap berikut ini untuk mengetahui jawabannya!
Seberapa Berbahaya Bisa Ular Weling?
Ular weling atau Bungarus candidus dikenal sebagai salah satu ular paling berbisa di Asia Tenggara. Racunnya bekerja dengan menyerang sistem saraf dan otot-otot penting, termasuk otot pernapasan. Jika korban tergigit dan tidak segera mendapat pertolongan medis, bisa ini dapat menyebabkan kelumpuhan dan akhirnya kematian akibat gagal napas.
Dalam penelitian berjudul Non-neurotoxic Activity of Malayan Krait (Bungarus candidus) Venom from Thailand yang ditulis oleh Choo Hock Tan dan tim, ditemukan bahwa racun ular ini sangat mematikan. Dalam uji coba terhadap tikus, hanya dengan dosis 100 mikrogram per kilogram berat badan, kematian bisa terjadi dalam waktu kurang dari enam jam.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa racunnya tidak hanya menyerang saraf, tetapi juga bisa merusak otot, ginjal, dan sel-sel tubuh lainnya. Bahkan dalam uji laboratorium terhadap sel ginjal manusia, hanya dibutuhkan sedikit racun untuk membunuh setengah dari populasi sel dalam waktu 24 jam. Racun ini juga mengandung enzim phospholipase Aβ dalam jumlah tinggi, yang mempercepat kerusakan jaringan.
Sementara itu, dalam studi lain berjudul Determination of Lethal Dose (LDβ β) of Venom of Four Different Poisonous Snakes Found in Pakistan oleh Ghazala Parveen dan kolega, disebutkan bahwa racun dari Bungarus caeruleus yang merupakan kerabat dekat ular weling, memiliki LDβ β hanya 0,2828 mikrogram per gram berat badan. Bahkan ada laporan lain yang mencatat bahwa LDβ β untuk Bungarus candidus bisa serendah 0,11 mikrogram per gram. Ini berarti racunnya termasuk salah satu yang paling mematikan di dunia, bahkan dengan jumlah yang sangat kecil.
Dengan racun sekuat ini, sifatnya yang cenderung tidak agresif justru menjadi jebakan. Ular weling sering tidak terdeteksi sampai sudah menggigit. Maka dari itu, penting sekali untuk mengenali bahayanya, memahami gejalanya, dan segera mencari bantuan medis jika terjadi gigitan.
Seberapa Kuat Bisa Ular Kobra?
Sementara itu, kobra Jawa atau Naja sputatrix juga termasuk ular berbisa yang sangat berbahaya di Indonesia. Racunnya menyerang saraf dan bisa menyebabkan kelumpuhan otot-otot tubuh, termasuk otot pernapasan. Tanpa penanganan yang cepat, korban bisa mengalami gangguan napas serius yang berakibat fatal.
Penelitian berjudul Venomics of Naja sputatrix, the Javan Spitting Cobra: A Short Neurotoxin-Driven Venom Needing Improved Antivenom Neutralization yang ditulis oleh Nget Hong Tan dkk, mengungkap bahwa racun dari spesies ini sangat didominasi oleh neurotoksin kuat bernama Ξ±-elapitoxin-Nso1a. Zat ini menghambat komunikasi antara otak dan otot, menyebabkan tubuh tidak bisa bergerak atau bernapas dengan normal.
Penelitian ini juga mencatat bahwa nilai LDβ β racun kobra jawa penyembur sebesar 0,90 mikrogram per gram berat badan. Meskipun angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan beberapa kobra lain, racun ini tetap tergolong sangat mematikan. Yang membuatnya lebih berbahaya adalah kemampuan ular ini untuk menyemburkan bisa ke arah mata. Jika terkena, bisa tersebut bisa merusak kornea mata dan bahkan menyebabkan kebutaan.
Lebih parah lagi, penelitian ini juga menyebutkan bahwa antibisa yang tersedia saat ini masih belum cukup efektif untuk menetralisir racun Naja sputatrix secara maksimal. Artinya, meskipun sudah mendapatkan pengobatan, peluang untuk pulih bisa jadi tidak optimal jika antibisa yang diberikan tidak cocok. Hal ini menjadikan kobra penyembur sebagai salah satu ancaman nyata yang harus diwaspadai, terutama di daerah yang menjadi habitatnya.
Bisa Ular Weling Vs Ular Kobra, Mana yang Paling Mematikan?
Baik ular weling maupun kobra Jawa adalah ancaman serius bagi manusia. Namun, jika dilihat dari dosis racun yang dibutuhkan untuk membunuh (LDβ β), kecepatan efek racun, dan luasnya kerusakan yang ditimbulkan pada organ tubuh, ular weling cenderung lebih mematikan. Racunnya bekerja cepat, sangat kuat meski dalam dosis kecil, dan bisa menyerang berbagai sistem tubuh secara bersamaan.
Di sisi lain, kobra Jawa juga memiliki keunikan tersendiri yang tak kalah berbahaya. Ia bisa menyerang dari jarak jauh dengan menyemburkan bisa ke arah mata, yang bisa menyebabkan kebutaan. Selain itu, antibisa yang tersedia saat ini belum cukup efektif untuk jenis racun kobra ini, sehingga penanganan medis bisa menjadi lebih rumit.
Mengingat bahayanya, kedua jenis ular ini tetap harus diwaspadai. Keduanya bisa berada di sekitar pemukiman dan sering kali tidak terdeteksi hingga semuanya terlambat. Maka dari itu, penting untuk mengenali risikonya dan tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi gigitan. Segera cari bantuan medis dan jangan melakukan penanganan sendiri. Waktu sangat menentukan keselamatan dalam kasus gigitan ular berbisa.
Jadi, sudah tahu jawabannya bukan, detikers? Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa ular weling memang benar-benar mematikan, bahkan jika dibandingkan dengan kobra sekali pun.
(par/ahr)
