Kenali Ciri Fisik dan Habitat Weling, Ular Berbisa yang Mematikan

Kenali Ciri Fisik dan Habitat Weling, Ular Berbisa yang Mematikan

Mira Rachmalia - detikJatim
Senin, 21 Jul 2025 18:45 WIB
Ular weling (Bungarus candidus)
Ular Weling. Foto: Wibowo Djatmiko (Wie146)/Wikimedia Commons/Lisensi CC BY-SA 3.0
Surabaya -

Ular weling atau Bungarus Candidus merupakan salah satu jenis ular berbisa paling mematikan di Asia Tenggara. Ular ini dikenal luas karena pola belang hitam dan putih yang mencolok di sepanjang tubuhnya, serta bisanya yang sangat kuat.

Keberadaannya tersebar di sejumlah negara seperti Indonesia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam. Di Indonesia sendiri, ular ini cukup sering dijumpai di berbagai wilayah, termasuk di sekitar permukiman penduduk. Meski penampilannya terlihat kontras dan menarik, ular weling bukanlah hewan yang bisa dianggap remeh.

Racunnya tergolong neurotoksin yang bekerja melumpuhkan sistem saraf, bahkan berpotensi menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani. Berikut ini ulasan lengkap mengenai ciri-ciri fisik ular weling, habitatnya, tingkat bahaya dari bisanya, serta tips aman jika Anda bertemu atau tergigit ular weling.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ciri-ciri Fisik Ular Weling

Ular ini memiliki penampilan fisik yang khas dan mudah dikenali. Corak tubuhnya berpola belang hitam dan putih menyerupai zebra membedakannya dari spesies ular lainnya. Pola belang yang kontras di seluruh tubuhnya tidak hanya menarik perhatian, tetapi berfungsi sebagai peringatan alami bagi predator maupun manusia.

Secara morfologi, ular weling umumnya memiliki tubuh ramping dengan panjang mencapai 1-2 meter. Kepala ular ini relatif kecil dan tidak begitu berbeda bentuknya dengan leher, membuatnya tampak menyatu. Berikut ciri-ciri fisik ular weling.

ADVERTISEMENT

1. Bentuk Tubuh dan Ukuran

Ular weling memiliki tubuh yang ramping dan panjangnya bisa mencapai 155 cm atau sekitar 1,55 meter. Panjang ekornya sendiri bisa mencapai 16 cm. Meski tidak terlalu besar, tubuhnya yang lentur dan ramping memudahkannya menyelinap di berbagai tempat tersembunyi.

2. Pola Warna

Tubuh bagian atas ular ini memiliki pola belang berwarna hitam kebiruan yang berselang-seling dengan belang putih kekuningan. Warna belang ini berlanjut dari kepala hingga ke ujung ekor.

Namun, semakin ke arah ekor, belang hitamnya semakin menyempit. Bagian bawah tubuh ular weling berwarna putih bersih, sehingga membuat pola warnanya tampak sangat kontras.

3. Kepala dan Mata

Kepala ular weling kecil dan berbentuk segitiga. Warna bagian atas kepala hingga tengkuk berwarna hitam, sementara bagian bawahnya tetap putih. Matanya kecil dengan pupil bulat, menunjukkan bahwa ular ini termasuk hewan yang aktif di malam hari (nokturnal).

4. Ekor

Bentuk ekor ular weling runcing dan cukup panjang jika dibandingkan proporsi tubuhnya. Ekor ini menjadi bagian penting saat ular bergerak cepat atau melilit mangsa.

Habitat dan Persebaran Ular Weling

Ular weling dapat hidup di berbagai jenis habitat, mulai dari dataran rendah hingga daerah dengan ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Beberapa habitat umum ular ini meliputi sebagai berikut.

  • Hutan Tropis
  • Hutan Mangrove
  • Perkebunan dan Lahan Pertanian
  • Area Permukiman Penduduk

Adaptasinya yang tinggi terhadap berbagai jenis lingkungan membuat ular weling mudah ditemukan, terutama saat malam hari karena sifatnya yang nokturnal.

Efek Gigitan Ular Weling

Salah satu alasan utama ular weling dianggap sangat berbahaya adalah racunnya yang tergolong neurotoksin. Racun ini bekerja dengan menyerang sistem saraf pusat, yang bisa menyebabkan kelumpuhan hingga kematian jika tidak segera mendapatkan penanganan medis. Gejala awal setelah tergigit bisa meliputi berikut.

  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala dan pusing
  • Sakit perut
  • Diare
  • Gangguan penglihatan
  • Kelemahan otot
  • Jika tidak ditangani dalam waktu singkat, racun bisa menyebar dengan cepat dan menimbulkan:
  • Kejang-kejang
  • Kelumpuhan (paralisis)
  • Sulit bernapas
  • Sesak dada
  • Pingsan, bahkan koma

Menurut beberapa penelitian, untreated mortality rate atau tingkat kematian tanpa pengobatan dari gigitan ular weling bisa mencapai 60-70 persen. Bahkan hanya dengan 1 miligram racun, ular ini mampu membunuh manusia.

Dalam satu gigitan, ular weling dapat menyuntikkan sekitar 5,4 miligram bisa. Oleh karena itu, jika terkena gigitan ular weling, sangat disarankan untuk segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat dan tidak mencoba mengobati sendiri.

Tips Menghadapi Ular Weling

Berikut ini beberapa hal yang harus Anda lakukan jika bertemu ular weling:

  • Tetap tenang dan jangan panik. Ular cenderung menyerang hanya jika merasa terancam. Jika Anda bergerak tiba-tiba atau panik, ular bisa bereaksi dengan menyerang.
  • Gunakan penghalang, jika detikers perlu menghindari ular atau menjauhkannya, gunakan benda seperti sapu, kain tebal, atau ember untuk menghalangi pergerakannya.
  • Hindari menyentuh atau mencoba memindahkan ular jika detikers tidak memiliki pelindung seperti sarung tangan tebal, sepatu boots, atau alat penjepit ular.
  • Hubungi pihak pemadam kebakaran atau petugas yang ahli dalam penanganan ular berbisa.
  • Jaga Kebersihan Lingkungan terutama dengan membersihkan tumpukan kayu, dedaunan, dan membasmi tikus sebagai mangsa utama ular ini.

Ular weling (Bungarus candidus) adalah salah satu spesies ular paling berbahaya di Asia Tenggara. Dengan pola belang hitam-putih yang mencolok dan bisa neurotoksin yang mematikan, ular ini patut diwaspadai.

Meski tidak agresif, ular weling bisa menyerang jika merasa terancam. Penting untuk mengenal ciri-ciri ulang weling, memahami habitatnya, dan tahu apa yang harus dilakukan jika bertemu atau tergigit. Edukasi dan kewaspadaan adalah kunci utama untuk menghindari bahaya dari ular weling.




(ihc/irb)


Hide Ads