Gigitan ular weling bisa berakibat fatal karena mengandung bisa mematikan. Namun, bila ditangani dengan tepat, fase-fase kritis akibat gigitan ular berwarna belang satu ini bisa dihindari. Begini pertolongan pertamanya.
Berdasar penjelasan tulisan bertajuk 'Ular Welang, Bungarus fasciatus (Schneider, 1801), di Lereng Selatan Gunung Merapi, Daerah Istimewa Yogyakarta' oleh Donan Satria Yudha dkk dalam Jurnal Biosfera, nama ilmiah ular weling adalah Bungarus candidus.
Ular weling umumnya punya pola warna hitam dan putih berselang-seling. Kendati warnanya mencolok, pola ular weling justru membantunya berbaur di tengah rerumputan atau semak belukar sehingga sulit terlihat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah-salah, detikers bisa tak sengaja menginjak makhluk ini dan mendapat gigitan secara mengejutkan. Dikutip dari AZ Animals, bisa ular weling 15 kali lebih kuat dibandingkan kobra. Kemampuan ini membuat ular weling kerap dijuluki five-step snake.
Dalam bahasa Indonesia, nama tersebut dapat diartikan menjadi ular lima langkah. Apa maksudnya? Maksudnya, jika tergigit, seseorang punya waktu untuk berjalan lima langkah sebelum meninggal.
Apakah kemudian jika terkena gigitan ular weling, sudah tidak ada harapan lagi? Faktor paling berpengaruh untuk menyelamatkan nyawa seseorang dari gigitan ular weling adalah pertolongan pertama yang diberikan. Simak penjelasan ringkasnya di bawah ini!
Pertolongan Pertama Gigitan Ular Weling
1. Tenangkan Korban
Menurut penjelasan dari situs Toxicology yang dikelola University of California San Diego, pertama-tama, buat korban tenang dan yakin akan keselamatannya. Buat ia berbaring telentang dan tidak bergerak sama sekali.
Anggota tubuh yang digigit sebisa mungkin diletakkan di posisi lebih rendah ketimbang jantung. Ingatkan korban untuk tidak coba-coba memotong atau mengiris bekas gigitan. Larang juga penggunaan kompres di tempat gigitan.
2. Buat Bagian Tubuh yang Kena Gigit Tidak Bergerak
Disadur dari detikNews, bagian tubuh yang terkena gigitan ular weling harus segera diimobilisasi atau dibuat tidak bergerak. Sebaliknya, jangan coba-coba menyayat bekas luka untuk menghisap racun ular weling.
"Jadi first aid yang benar dibuat tidak bergerak, atau imobilisasi, yaitu membuat bagian yang tergigit ular tidak bergerak. Misalnya tangan, dari ujung sampai sendi yang tidak bergerak itu dilakukan pembidaian, bisa pakai kayu, kardus, bambu, atau bisa dibedung, pokoknya dibuat tidak bergerak. Jadi first aid yang imobilisasi ini banyak dilakukan karena masyarakat tidak tahu," papar Dr dr Tri Maharani, ahli bisa ular WHO.
3. Bawa Korban ke Rumah Sakit Terdekat
Segera setelah sukses membuat bagian tubuh tergigit tidak bergerak, panggil ambulans. Atau, kamu dapat membantu korban pergi ke rumah sakit terdekat. Sebisa mungkin, pilih rumah sakit yang paling dekat sehingga korban bisa ditangani segera.
4. Lakukan Airway Breathing Circulation
Sesampainya di rumah sakit, petugas kesehatan mesti segera memberi pernapasan kepada korban atau airway breathing circulation. Pasalnya, bisa weling berpotensi melumpuhkan otot pernapasan sehingga berbahaya.
"Jadi harusnya begini, masyarakat tahu first aid yang benar, medis tahu pertolongan emergency yang benar yaitu airway breathing sirkulasi, dan antivenom yang cocok. Kalau misalnya tidak ada di Indonesia, bisa minta saya, karena saya memberikan gratis itu," tambah Dr dr Tri Maharani.
5. Beri Suntikan Antivenom
Sayangnya, sampai sekarang, antivenom khusus ular weling belum ada. Adapun antivenom yang dimiliki Indonesia diperuntukkan untuk kobra jawa (Naja sputatrix), ular welang (Bungarus fasciatus), dan ular tanah (Calloselasma rhodostoma). Antivenom ini juga dipergunakan untuk menangani gigitan ular weling karena belum adanya antivenom khusus.
"Antivenom Indonesia itu untuk tiga jenis ular, yaitu Naja sputatrix atau kobra Jawa, kemudian Bungarus fasciatus atau welang, sama Calloselasma rhodostoma atau ular tanah. Karena biofarma belum membuat sebuah riset cross netralisasi untuk Naja Sumatrana atau kobra Sumatera, dan Bungarus Candidus atau weling maka kami para dokter masih bisa pakai kecuali kalau nanti ada riset yang menunjukkan tidak bisa pakai," terang sang dokter.
Efek Bisa Ular Weling
Kembali dilihat dari AZ Animals, angka kematian akibat ular weling yang tidak diobati sangatlah tinggi, yakni 60 sampai 70 persen. Bisanya sendiri merupakan tipe neurotoksin. Itu berarti, bisa ular weling menyerang sistem saraf.
Beberapa gejala yang mungkin timbul setelah gigitan ular weling adalah mual, muntah, sakit kepala, pusing, dan diare. Ketika saraf berhenti bekerja sepenuhnya, korban gigitan ular weling akan mengalami kelumpuhan dan kejang.
Sebenarnya, ular weling punya perilaku jinak dan pemalu. Ketika berpapasan dengan manusia, mereka akan coba merayap pergi diam-diam atau menutupi kepala dengan ekornya. Namun, jika kondisinya terpojok, ular weling tidak akan segan untuk menyerang.
Demikian pembahasan ringkas mengenai pertolongan pertama gigitan ular weling yang perlu detikers pahami. Semoga bermanfaat!
(sto/apl)