9 Amalan Utama 1 Muharram yang Penuh Pahala, Termasuk untuk Wanita Haid

9 Amalan Utama 1 Muharram yang Penuh Pahala, Termasuk untuk Wanita Haid

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Jumat, 27 Jun 2025 16:24 WIB
refernsi
Ilustrasi berdoa di bulan Muharram. Foto: Wayhomestudio/Freepik
Solo -

Tanggal 1 Muharram merupakan salah satu momentum istimewa dalam kalender Islam. Beragam amalan utama 1 Muharram yang penuh pahala dapat dikerjakan sebagai bentuk rasa syukur dan harapan akan keberkahan di tahun yang baru, bahkan bagi wanita yang sedang haid. Momentum ini menjadi kesempatan emas untuk mengisi hari dan malamnya dengan amal shaleh yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalam buku Rahasia dan Keutamaan Waktu untuk Ibadah karya Imam Al-Ghazali, dijelaskan bahwa terdapat 15 malam istimewa dalam setahun yang memiliki keutamaan untuk beribadah. Salah satunya adalah malam pertama di bulan Muharram, yaitu malam 1 Muharram. Imam Al-Ghazali menegaskan bahwa malam-malam tersebut merupakan masa terbaik untuk beramal dan kesempatan berharga untuk 'berniaga' dalam perkara agama. Siapa yang menyia-nyiakannya, maka ia kehilangan keuntungan besar dari sisi spiritual.

Oleh karena itu, malam 1 Muharram tidak hanya menandai pergantian tahun Hijriah, tetapi juga merupakan waktu yang sangat mulia dalam pandangan para ulama klasik, sehingga pantas untuk diisi dengan amalan ibadah dan refleksi diri secara sungguh-sungguh. Untuk mempersiapkan diri dalam menyambut datangya tahun baru Hijriah 1 Muharram, mari kita cari tahu mengenai amalan yang sebaiknya dikerjakan pada hari tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amalan Utama 1 Muharram yang Penuh Pahala

Berikut ini adalah sejumlah amalan yang sangat dianjurkan pada 1 Muharram karena di dalamnya terkandung banyak pahala.

1. Membaca Doa Akhir Tahun

Menjelang datangnya tahun baru Islam, kaum Muslim dianjurkan untuk membaca doa akhir tahun sebagai bentuk permohonan ampunan dan perlindungan dari godaan setan. Waktu yang tepat untuk membaca doa ini adalah setelah sholat ashar dan sebelum masuk waktu maghrib di hari terakhir bulan Dzulhijjah.

ADVERTISEMENT

Membaca doa akhir tahun diyakini akan menghindarkan kita dari tipu daya setan serta menjadi sebab diampuninya dosa-dosa yang dilakukan selama satu tahun sebelumnya. Salah satu doa akhir tahun yang bisa diamalkan tercantum dalam buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit karya Hamdan Hamedan, yang secara khusus memuat doa-doa pilihan untuk momen-momen istimewa seperti pergantian tahun Hijriah. Berikut ini bacaannya

Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω‘ΩŽ Ω…ΩŽΨ§ ΨΉΩŽΩ…ΩΩ„Ω’Ψͺُ مِنْ ΨΉΩŽΩ…ΩŽΩ„Ω فِي Ω‡ΩŽΨ°ΩΩ‡Ω Ψ§Ω„Ψ³Ω‘ΩŽΩ†ΩŽΨ©Ω Ω…ΩŽΨ§ Ω†ΩŽΩ‡ΩŽΩŠΩ’ΨͺΩŽΩ†ΩΩŠ ΨΉΩŽΩ†Ω’Ω‡Ω ΩˆΩŽΩ„ΩŽΩ…Ω’ أَΨͺΩŽΨ¨Ω’ مِنْهُ ΩˆΩŽΨ­ΩŽΩ„ΩŽΩ…Ω’Ψͺَ ΩΩΩŠΩ‡ΩŽΨ§ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ‘ΩŽ Ψ¨ΩΩΩŽΨΆΩ’Ω„ΩΩƒΩŽ Ψ¨ΩŽΨΉΩ’Ψ―ΩŽ Ω‚ΩΨ―Ω’Ψ±ΩŽΨͺΩΩƒΩŽ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ ΨΉΩΩ‚ΩΩˆΨ¨ΩŽΨͺِي ΩˆΩŽΨ―ΩŽΨΉΩŽΩˆΩ’ΨͺΩŽΩ†ΩΩŠ Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩ‰ Ψ§Ω„ΨͺΩ‘ΩŽΩˆΩ’Ψ¨ΩŽΨ©Ω مِنْ Ψ¨ΩŽΨΉΩ’Ψ―Ω Ψ¬ΩŽΨ±ΩŽΨ§Ω†ΩŽΨͺِي ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ω…ΩŽΨΉΩ’Ψ΅ΩΩŠΩŽΨͺΩΩƒΩŽ فَΨ₯ΩΩ†Ω‘ΩΩŠ Ψ§Ψ³Ω’ΨͺΩŽΨΊΩ’ΩΩŽΨ±Ω’ΨͺΩΩƒΩŽ ΩΩŽΨ§ΨΊΩ’ΩΩΨ±Ω’Ω„ΩΩŠ ΩˆΩŽΩ…ΩŽΨ§ ΨΉΩŽΩ…ΩΩ„Ω’Ψͺُ ΩΩΩŠΩ‡ΩŽΨ§ Ω…ΩΩ…Ω‘ΩŽΨ§ ΨͺΩŽΨ±Ω’ΨΆΩŽΩ‰ ΩˆΩŽΩˆΩŽΨΉΩŽΨ―Ω’ΨͺΩŽΩ†ΩΩŠ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡Ω Ψ§Ω„Ψ«Ω‘ΩŽΩˆΩŽΨ§Ψ¨ΩŽ ΩΩŽΨ£ΩŽΨ³Ω’ΨͺΩŽΩ„ΩΩƒΩŽ Ψ£ΩŽΩ†Ω’ ΨͺَΨͺΩŽΩ‚ΩŽΨ¨Ω‘ΩŽΩ„ΩŽ Ω…ΩΩ†ΩΩŠ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΨ§ ΨͺΩŽΩ‚Ω’Ψ·ΩŽΨΉΩ’ رَجَائِ Ω…ΩΩ†Ω’ΩƒΩŽ يَا ΩƒΩŽΨ±ΩΩŠΩ…Ω.

Allāhumma mā 'amiltu min 'amalin fΔ« hādhihis-sanati mā nahaytanΔ« 'anhu wa lam atub minhu wa αΈ₯alamta fΔ«hā 'alayya bifaḍlika ba'da qudratika 'alā 'uqΕ«batΔ« wa da'awtani ilā at-tawbati min ba'di juratΔ« 'alā ma'αΉ£Δ«atika fa innΔ« astaghfirtuka faghfir lΔ« wa mā 'amiltu fΔ«hā mimā tarḍā wa wa'adtanΔ« 'alayhi ath-thawāba fa as'aluka an tataqabbala minnΔ« wa lā taqαΉ­a' rajā'Δ« minka yā karΔ«m.

Artinya:
"Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."

2. Membaca Doa Awal Tahun

Selanjutnya, ketika matahari telah terbenam dan tanggal 1 Muharram pun tiba, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa awal tahun. Waktu yang dianjurkan untuk membacanya adalah setelah maghrib pada malam 1 Muharram, yakni malam pertama di tahun baru Hijriah. Membaca doa ini dipercaya sebagai bentuk permohonan kepada Allah agar diberi perlindungan dari tipu daya setan dan segala bentuk fitnah selama satu tahun ke depan. Doa ini sebaiknya dibaca sebanyak tiga kali.

Salah satu redaksi doa awal tahun yang dapat diamalkan bersumber dari buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit karya Hamdan Hamedan, mari kita simak!

Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω‘ΩŽ Ψ£ΩŽΩ†Ψͺَ Ψ§Ω„Ψ£ΩŽΨ¨ΩŽΨ―ΩΩŠΩ‘Ω Ψ§Ω„Ω‚ΩŽΨ―ΩΩŠΩ…Ω Ψ§Ω„Ψ£ΩŽΩˆΩ‘ΩŽΩ„Ω ΩˆΩŽΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ ΩΩŽΨΆΩ’Ω„ΩΩƒΩŽ Ψ§Ω„ΨΉΩŽΨΈΩΩŠΩ…Ω ΩˆΩŽΩƒΩŽΨ±ΩΩŠΩ…Ω Ψ¬ΩΩˆΩ’Ψ―ΩΩƒΩŽ Ψ§Ω„Ω…ΩΨΉΩŽΩˆΩ‘ΩŽΩ„Ω. ΩˆΩŽΩ‡ΩŽΨ°ΩŽΨ§ ΨΉΩŽΨ§Ω…Ω جَدِيدٌ Ω‚ΩŽΨ―Ω’ Ψ£ΩŽΩ‚Ω’Ψ¨ΩŽΩ„ΩŽ Ψ£ΩŽΨ³Ω’Ψ£ΩŽΩ„ΩΩƒΩŽ Ψ§Ω„ΨΉΩΨ΅Ω’Ω…ΩŽΨ©ΩŽ ΩΩΩŠΩ‡Ω Ω…ΩΩ†ΩŽ Ψ§Ω„Ψ΄Ω‘ΩŽΩŠΩ’Ψ·ΩŽΨ§Ω†Ω ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩˆΩ’Ω„ΩΩŠΩŽΨ§Ψ¦ΩΩ‡Ω ΩˆΩŽΨ§Ω„ΨΉΩŽΩˆΩ’Ω†ΩŽ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ω‡ΩŽΨ°ΩΩ‡Ω Ψ§Ω„Ω†Ω‘ΩŽΩΩ’Ψ³Ω Ψ§Ω„Ω’Ψ£ΩŽΩ…ΩŽΨ§Ψ±ΩŽΨ©Ω Ψ¨ΩΨ§Ω„Ψ³Ω‘ΩΩˆΩ’Ψ‘Ω ΩˆΩŽΨ§Ω„Ψ§Ψ³Ω’ΨͺΩΨΊΩŽΨ§Ω„ΩŽ Ψ¨ΩΩ…ΩŽΨ§ ΩŠΩΩ‚ΩŽΨ±ΩΩŠΩ†ΩΩŠ Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩŠΩ’ΩƒΩŽ Ψ²ΩΩ„Ω’ΩΩŽΩ‰ يَا ذَا Ψ§Ω„Ω’Ψ¬ΩŽΩ„ΩŽΨ§Ω„Ω ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω’Ψ₯ΩΩƒΩ’Ψ±ΩŽΨ§Ω…Ω

Allaahumma antal abadiyyul qadiimul awwal. Wa 'alaa fadhlikal 'azhiimi wa kariimi juudikal mu'awwal. Wa haadza 'aamun jadiidun qad aqbala. As-alukal 'ishmata fiihi minas- syaithaani wa auliyaa-ih, wal 'auna 'alaa haadzihin nafsil ammaarati bis-suu-i, wal isytighaala bimaa yuqarribunii ilaika zulfaa yaa dzal jalaali wal ikraam.

Artinya:
"Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada- Mu dari bujukan iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan."

3. Memperbanyak Membaca Al-Quran

Menghidupkan malam satu Muharram dengan memperbanyak membaca Al-Quran merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan. Selain menjadi bentuk ibadah yang utama, membaca Al-Quran juga merupakan sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Amalan ini membantu kita memohon rahmat dan petunjuk-Nya dalam menghadapi tahun yang akan datang.

4. Berdzikir

Dzikir adalah amalan ringan yang mendatangkan pahala besar. Ini adalah bentuk mengingat Allah dengan menyebut nama-Nya secara khusyuk. Dzikir bisa berupa lafaz tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), takbir (Allahu Akbar), maupun tahlil (La ilaha illallah). Mengisi malam 1 Muharram dengan dzikir mendatangkan ketenangan jiwa dan memperkuat kesadaran kita akan keagungan Allah.

5. Melaksanakan Sholat Sunnah

Sholat sunnah menjadi sarana penting untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT di malam yang penuh berkah ini. Umat Islam dianjurkan melaksanakan berbagai bentuk sholat sunnah, antara lain:

  • Sholat hajat
  • Sholat tahajjud
  • Sholat taubat
  • Sholat 100 rakaat, masing-masing rakaat membaca Al-Fatihah dan Al-Ikhlas
  • Sholat dua rakaat, rakaat pertama membaca surat Al-An'am, rakaat kedua membaca surat Yasin
  • Sholat dua rakaat, setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan Al-Ikhlas sebanyak 11 kali

6. Bertaubat

Dalam buku Apakah Amalan Kita Diterima Allah SWT? karya Alexander Zulkarnaen, SPdI, dijelaskan bahwa bulan Muharram termasuk salah satu bulan haram, yaitu bulan-bulan yang dimuliakan oleh Allah. Oleh karena itu, ini merupakan momen yang tepat untuk menyucikan hati, menyesali kesalahan masa lalu, dan kembali kepada Allah dengan taubat yang sungguh-sungguh.

Rasulullah Saw sendiri memberikan teladan dalam bertaubat. Beliau bersabda:

"Demi Allah, sungguh aku selalu beristighfar dan bertobat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali." (HR Bukhari)

7. Muhasabah (Introspeksi Diri)

Masih merujuk pada buku yang sama, malam satu Suro juga merupakan saat yang sangat tepat untuk melakukan muhasabah. Introspeksi diri ini penting agar kita bisa memperbaiki kualitas amal ibadah dan kehidupan secara menyeluruh. Dengan muhasabah, kita dapat mengevaluasi apakah selama ini sudah menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun sebelumnya, sehingga tahun baru Hijriah bisa dimulai dengan tekad dan langkah yang lebih baik.

8. Qiyamul Lail

Mengisi malam pertama bulan Muharram dengan memperbanyak ibadah merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam tradisi Islam. Dalam Buku Harian Orang Islam karya Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, dijelaskan bahwa malam awal tahun Hijriah adalah momen yang sangat tepat untuk bermujahadah, memperbanyak amal, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Adapun bentuk-bentuk ibadah yang bisa dilakukan pada malam tersebut antara lain: membaca Al-Quran, berdzikir, serta melaksanakan berbagai sholat sunnah seperti sholat Hajat, Tahajjud, dan Taubat. Salah satu amalan yang cukup dikenal adalah sholat sunnah 100 rakaat, di mana pada setiap rakaatnya dibaca surat Al-Fatihah diikuti surat Al-Ikhlas.

Selain itu, terdapat beberapa bentuk sholat khusus lainnya yang bisa diamalkan. Misalnya, sholat dua rakaat dengan bacaan surat Al-Fatihah dan Al-An'am pada rakaat pertama, lalu surat Al-Fatihah dan Yasin pada rakaat kedua. Alternatif lainnya adalah sholat dua rakaat yang di setiap rakaatnya membaca Al-Fatihah dan Al-Ikhlas sebanyak sebelas kali.

Seluruh amalan ini ditujukan untuk menyambut datangnya tahun baru Islam dengan hati yang bersih, penuh harap, dan semangat penghambaan kepada Allah SWT.

9. Puasa Sunnah Muharram

Amalan penting lainnya dalam menyambut bulan Muharram adalah berpuasa sunnah. Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah, dan Rasulullah SAW secara khusus menyebutnya sebagai bulan Allah. Dalam buku Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya karya Khalifa Zain Nasrullah, disebutkan bahwa puasa di bulan Muharram merupakan puasa sunnah terbaik setelah puasa di bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:

"Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah (puasa) pada bulan Allah (yaitu) Muharram. Sebaik-baik sholat setelah sholat wajib adalah sholat malam." (HR. Muslim)

Penjelasan serupa juga terdapat dalam buku Fikih Ibadah karya Hasan Ayyub. Di dalamnya tercantum hadits Rasulullah SAW:

"Puasa paling utama setelah bulan Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram." (HR. Ahmad, Muslim, empat imam, Baihaqi, dan Darimi)

Selain puasa sunnah secara umum sepanjang bulan, ada dua hari yang sangat dianjurkan untuk berpuasa, yakni tanggal 9 Muharram (puasa Tasua) dan 10 Muharram (puasa Asyura). Mengenai puasa Tasua, Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Jika demikian, pada tahun mendatang kita juga akan berpuasa pada hari kesembilan, insya Allah." (HR. Muslim)

Sedangkan mengenai puasa Asyura, Nabi SAW bersabda:

"Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim)

Berpuasa di bulan Muharram bukan hanya memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT, tetapi juga menjadi awal yang baik untuk mengisi tahun baru Hijriah dengan amal saleh yang ringan tapi berpahala besar. Ini sekaligus menjadi latihan keistiqamahan dan harapan akan ampunan-Nya di awal tahun.

Amalan Utama 1 Muharram yang Boleh Dikerjakan Wanita Haid

Dalam ajaran Islam, haid merupakan salah satu bentuk hadas besar yang menyebabkan beberapa ibadah tertentu menjadi terlarang bagi perempuan yang sedang mengalaminya. Sebagaimana dijelaskan dalam Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan hingga Kematian, ada 7 hal yang dilarang untuk dilakukan saat haid, yaitu:

  • Sholat
  • Puasa
  • Thawaf
  • Masuk masjid
  • Menyentuh mushaf
  • Membaca Al-Quran dengan menyentuh mushaf
  • Bersetubuh

Larangan ini bersifat syar'i dan telah menjadi bagian dari panduan fiqih yang umum berlaku. Namun, penting untuk dipahami bahwa meskipun wanita haid tidak dapat menjalankan ibadah-ibadah tertentu, bukan berarti mereka terhalang sepenuhnya dari beramal shaleh, terlebih pada momen-momen istimewa seperti malam pergantian tahun Hijriah.

Salah satu amalan yang tetap dapat dilakukan adalah membaca doa akhir dan awal tahun. Doa ini tidak termasuk dalam ibadah yang memerlukan kesucian dari hadas besar, sehingga wanita haid tetap dapat membacanya, sebagaimana juga tidak tercantum dalam daftar larangan yang telah disebutkan sebelumnya.

Selain dua doa tersebut, wanita yang sedang haid juga tetap dapat berdzikir. Berdzikir tidak termasuk dalam ibadah yang terlarang selama haid, sehingga lafaz-lafaz seperti tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil dapat diamalkan untuk mengisi malam 1 Muharram. Amalan lainnya adalah bertaubat dan memperbanyak istighfar. Muhasabah atau introspeksi diri juga menjadi amalan yang dianjurkan.

Terakhir, meskipun sholat sunnah dan puasa tidak dapat dikerjakan saat haid, bukan berarti seluruh keutamaan malam 1 Muharram terlewatkan begitu saja. Dalam Buku Harian Orang Islam karya Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid dijelaskan bahwa malam awal tahun Hijriah adalah momen untuk memperbanyak ibadah seperti membaca Al-Quran, berdzikir, dan sholat-sholat sunnah. Dari semua itu, wanita haid tetap dapat menjalankan bagian-bagian yang tidak terlarang, seperti berdzikir dan mendengarkan bacaan Al-Quran tanpa menyentuh mushaf, atau membaca tafsir dan makna ayat-ayat suci sebagai bentuk tadabbur.

Demikian penjelasan lengkap mengenai amalan utama 1 Muharram yang penuh dengan pahala, tidak terkecuali untuk wanita haid. Semoga bermanfaat!




(par/par)


Hide Ads