Bolehkah Puasa Tanggal 1 Muharram? Ini Penjelasannya

Bolehkah Puasa Tanggal 1 Muharram? Ini Penjelasannya

Devi Setya - detikHikmah
Kamis, 26 Jun 2025 12:30 WIB
Ramadan Kareem photography, Lantern with crescent moon shape on the beach with sunset sky, 2024 Eid Mubarak  greeting background
ilustrasi puasa 1 Muharram Foto: Getty Images/sarath maroli
Jakarta -

Bulan Muharram merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriah, Muharram menjadi momen penting bagi umat Islam untuk memperbanyak amal kebaikan, termasuk ibadah puasa.

Muharram menjadi momen yang tepat untuk memperbanyak amal ibadah, termasuk puasa sunnah. Dalam hal ini, para ulama telah menjelaskan bahwa berpuasa di bulan Muharram sangat dianjurkan.

Hukum Puasa pada 1 Muharram

Dalam buku 33 Faedah Terkait Bulan Muharam dan Hari Asyura karya Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid, disebutkan bahwa seorang muslim memang dianjurkan untuk memperbanyak puasa selama bulan ini. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ؛ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ ؛ صَلَاةُ اللَّيْلِ

Artinya: "Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadan adalah bulannya Allah, Muharram, dan sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat lail (malam)." (HR Muslim)

ADVERTISEMENT

Hadits ini menunjukkan bahwa puasa di bulan Muharram memiliki nilai yang sangat tinggi, meskipun tidak disebutkan hari tertentu yang diutamakan secara khusus. Oleh karena itu, berpuasa pada tanggal 1 Muharram adalah amalan yang boleh dilakukan, bahkan dianjurkan, selama diniatkan sebagai puasa sunnah secara umum.

Namun, perlu diperhatikan bahwa niat puasa pada 1 Muharram sebaiknya tidak dikaitkan secara khusus dengan awal tahun Hijriah. Hal ini karena tidak ada dalil shahih yang secara spesifik menganjurkan puasa pada hari pertama tahun baru Islam. Bahkan, sebagian hadits yang beredar mengenai hal ini memiliki status lemah atau palsu, sehingga tidak dapat dijadikan landasan hukum.

Salah satu hadits yang sering disalahpahami terkait keutamaan puasa awal tahun disebutkan dalam buku Ensiklopedi Amalan Sunnah di Bulan Hijriyah karya Abu Ubaidah Yusuf dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa. Hadits tersebut berbunyi:

السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ بِصَوْمٍ وَافْتَتَحَ السَّنَةَ الْمُسْتَقْبَلَةَ بِصَوْمٍ, جَعَلَ اللَّهُ لَهُ كَفَّارَةً خَمْسِينَ سَنَةً

Artinya: "Barang siapa yang puasa pada akhir hari Dzulhijjah dan puasa awal tahun pada bulan Muharram, maka dia telah menutup akhir tahun dengan puasa dan membuka awal tahunnya dengan puasa. Semoga Allah menghapuskan dosanya selama lima puluh tahun."

Para ulama ahli hadits menyatakan bahwa derajat hadits ini tidak sahih, bahkan dianggap maudhu' (palsu) oleh sebagian ulama. Maka, tidak boleh menjadikan hadits ini sebagai dasar untuk ibadah puasa awal tahun secara khusus.

Berpuasa pada 1 Muharram adalah amalan yang dibolehkan dan termasuk dalam puasa sunnah, selama tidak diniatkan karena keyakinan adanya keutamaan khusus di hari tersebut. Yang lebih penting adalah memahami bahwa seluruh hari di bulan Muharram memiliki keutamaan untuk berpuasa, sebagaimana disampaikan Nabi SAW dalam hadits shahih.

Wallahu a'lam

Kapan Dianjurkan Puasa Muharram?

Mengutip buku 125 Masalah Puasa karya Muhammad Anis Sumaji, umat Islam disunnahkan berpuasa pada hari Asyura yang bertepatan dengan 10 bulan Muharram.

Dalam hadits dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, "Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW begitu semangat berpuasa, melebihi puasa di hari Asyura dan bulan Ramadan." (HR Bukhari)

Saat Nabi SAW hijrah ke Madinah, beliau mendapati orang-orang Yahudi berpuasa pada 10 Muharram. Ketika ditanya, mereka menjawab bahwa itu adalah hari Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dan Bani Israil dari Firaun. Maka Rasulullah SAW bersabda,

"Kami lebih berhak atas Musa daripada kalian," lalu beliau berpuasa dan memerintahkan umat Islam untuk ikut berpuasa. (HR Bukhari dan Muslim)

Beliau juga menganjurkan untuk menambahkan puasa sehari sebelum atau sesudahnya (9 atau 11 Muharram), agar tidak menyerupai amalan umat Yahudi. Namun, puasa pada 9-10 lebih utama daripada puasa pada 10 dan 11 Muharram.




(dvs/kri)

Hide Ads