Dalam Al-Quran, Allah SWT banyak berfirman tentang keajaiban-keajaiban di dunia. Saat ini, setelah manusia memiliki teknologi yang maju dan mampu menelaah pelbagai masalah sains, ayat-ayat Al-Quran tersebut mulai terbukti satu per satu.
Dikutip dari laman Yayasan Takrimul Quran, setiap rasul yang diutus Allah SWT pasti memiliki mukjizat, tak terkecuali Nabi Muhammad SAW. Berdasar catatan sejarah, Rasulullah dikenal memiliki banyak mukjizat. Adapun yang paling agung adalah Al-Quran.
Hingga akhir zaman nanti, Al-Quran akan tetap dan terus menjadi pedoman hidup umat Islam di seluruh dunia, tidak peduli di manapun ia berada. Allah SWT telah menjanjikan untuk menjaga isi Al-Quran sehingga sudah pasti semuanya benar.
Janji ini difirmankan Allah SWT dalam surat Al-Hijr ayat 9. Dinukil dari Qur'an Kementerian Agama, redaksi ayatnya adalah sebagai berikut:
اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ
Artinya: "Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Quran dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya."
Kini, satu per satu ayat Al-Quran mulai terbukti kebenarannya. Padahal, dahulu, ayat-ayat ini didustakan oleh kaum musyrikin karena tampak tidak masuk akal. Ayat apa sajakah itu? Simak informasi lengkapnya berikut ini!
Kumpulan Ayat Al-Quran yang Teruji secara Ilmiah
Diringkas dari sumber yang telah disebutkan, Sekolah Al-Quran Al-Gibran, dan Studio Arabiya, ini sejumlah ayat Al-Quran yang terbukti ilmiah:
1. Tumbuhan yang Bertasbih
Dalam surat Al-Israa' ayat 44, Allah SWT berfirman:
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمٰوٰتُ السَّبْعُ وَالْاَرْضُ وَمَنْ فِيْهِنَّۗ وَاِنْ مِّنْ شَيْءٍ اِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهٖ وَلٰكِنْ لَّا تَفْقَهُوْنَ تَسْبِيْحَهُمْۗ اِنَّهٗ كَانَ حَلِيْمًا غَفُوْرًا
Artinya: "Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya senantiasa bertasbih kepada Allah. Tidak ada sesuatu pun, kecuali senantiasa bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun."
Sebuah penelitian dalam majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, menemukan hal yang mengejutkan. Prof William Brown yang memimpin penelitian ini berhasil menangkap suara ultrasonik yang berasal dari tumbuhan.
Ketika suara ini diubah menjadi gelombang elektrik optik dan ditampilkan ke layar monitor, terbentuklah lafadz Allah yang kemudian diketahui sebagai kalimat tasbih. Wallahu a'lam bish-shawab.
2. Garis Edar Tata Surya
Sejatinya, ada banyak ayat yang memperbincangkan urusan ini. Misalnya, dalam surat Al-Anbiya ayat 33, Allah SWT berfirman:
وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَۗ كُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ
Artinya: "Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya."
Juga dalam surat Yaasin ayat 40 yang berbunyi:
لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۗوَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ
Artinya: "Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya."
Sebagaimana telah menjadi pengetahuan umum, matahari dan planet-planet lain memiliki garis edarnya sendiri-sendiri. Hal ini membuktikan bahwasanya firman Allah SWT telah teruji kebenarannya secara ilmiah.
3. Dasar Lautan yang Gelap Gulita
Disadur dari American Museum of Natural History, lautan sangatlah dalam sehingga cahaya tidak dapat menembus hingga bagian bawahnya. Bagaimana bisa? Ketika energi cahaya bergerak melalui air, molekul-molekul dalam air akan menyebar dan menyerapnya sehingga cahaya tersebut menghilang.
Diketahui bahwasanya hanya lapisan paling atas laut, yakni zona fotik, yang mendapatkan cukup cahaya. Zona dengan batas kedalaman sekitar 200 meter ini ditinggali oleh hampir semua tanaman laut dan organisme mikroskopis kecil lainnya yang perlu melakukan fotosintesis.
Ajaibnya, semua hal ini telah diungkapkan oleh Al-Quran yang turun ribuan tahun lalu. Dalam surat An-Nuur ayat 40, Allah SWT berfirman:
اَوْ كَظُلُمٰتٍ فِيْ بَحْرٍ لُّجِّيٍّ يَّغْشٰىهُ مَوْجٌ مِّنْ فَوْقِهٖ مَوْجٌ مِّنْ فَوْقِهٖ سَحَابٌۗ ظُلُمٰتٌۢ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍۗ اِذَآ اَخْرَجَ يَدَهٗ لَمْ يَكَدْ يَرٰىهَاۗ وَمَنْ لَّمْ يَجْعَلِ اللّٰهُ لَهٗ نُوْرًا فَمَا لَهٗ مِنْ نُّوْرٍ ࣖ
Artinya: "Atau, (amal perbuatan orang-orang yang kufur itu) seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh gelombang demi gelombang yang di atasnya ada awan gelap. Itulah gelap gulita yang berlapis-lapis. Apabila dia mengeluarkan tangannya, ia benar-benar tidak dapat melihatnya. Siapa yang tidak diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, maka dia tidak mempunyai cahaya sedikit pun."
4. Pertemuan Dua Laut
Ketika dua laut bertemu, hal tersebut dinamakan konfluks. Pemandangan yang dihasilkan pun menakjubkan. Bayangkan, dua laut yang memiliki air berbeda bertemu di satu tempat. Ajaibnya lagi, keduanya tetap masih mempertahankan sifat masing-masing tanpa terpengaruh.
Disadur dari laman EcoBNB, pertemuan kedua laut ini di antaranya terjadi di ujung Grenen, Denmark. Di tempat tersebut, air dari Laut Baltik bertemu Laut Utara. Keduanya bertemu dari arah yang berlawanan, tetapi tidak bercampur.
Hal ini sudah sejak dahulu difirmankan Allah SWT dalam surat Ar-Rahman ayat 19-20 berikut:
مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيٰنِۙ. بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَّا يَبْغِيٰنِۚ
Artinya: "Dia membiarkan dua laut (tawar dan asin) bertemu. Di antara keduanya ada pembatas yang tidak dilampaui oleh masing-masing."
5. Gunung Pelangi
Dalam surat Al-Fathir, tepatnya ayat ke-27, Allah SWT telah berfirman mengenai gunung pelangi. Ayat tersebut berbunyi:
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۚ فَاَخْرَجْنَا بِهٖ ثَمَرٰتٍ مُّخْتَلِفًا اَلْوَانُهَا ۗوَمِنَ الْجِبَالِ جُدَدٌ ۢبِيْضٌ وَّحُمْرٌ مُّخْتَلِفٌ اَلْوَانُهَا وَغَرَابِيْبُ سُوْدٌ
Artinya: "Tidakkah engkau melihat bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, lalu dengan (air) itu Kami mengeluarkan hasil tanaman yang beraneka macam warnanya. Di antara gunung-gunung itu ada bergaris-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat."
Gunung pelangi ini bisa ditemukan di Peru, dengan nama resmi Rainbow Mountain. Biasa dikenal dengan nama Vinicunca, objek wisata indah ini terdiri dari 14 mineral dengan beragam warna yang berbeda.
Dikutip dari situs resmi Rainbow Mountain Peru, gunung yang terkenal dengan keindahan alamnya ini memiliki ketinggian 5.200 meter di atas permukaan laut. Adapun warna seperti pelangi yang ada di tempat tersebut diakibatkan adanya endapan mineral.
6. Tiga Tahap Penciptaan Manusia
Ketika mempelajari ilmu biologi modern, detikers akan menjumpai bahwasanya manusia diciptakan dalam tiga tahap. Ketiganya adalah tahap pre-embrionik, embrionik, dan fetus. Hal ini ternyata telah difirmankan Allah SWT dalam surat Az-Zumar ayat 6 sebagai berikut:
خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَاَنْزَلَ لَكُمْ مِّنَ الْاَنْعَامِ ثَمٰنِيَةَ اَزْوَاجٍ ۗ يَخْلُقُكُمْ فِيْ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ خَلْقًا مِّنْۢ بَعْدِ خَلْقٍ فِيْ ظُلُمٰتٍ ثَلٰثٍۗ ذٰلِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُۗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ فَاَنّٰى تُصْرَفُوْنَ
Artinya: "Dia menciptakanmu dari jiwa yang satu (Adam), kemudian darinya Dia menjadikan pasangannya dan Dia menurunkan delapan pasang hewan ternak untukmu. Dia menciptakanmu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhanmu, Pemilik kerajaan. Tidak ada tuhan selain Dia. Mengapa kamu dapat berpaling (dari kebenaran)?"
Kenapa disebut kegelapan? Pasalnya, proses penciptaan ini terjadi dalam rahim seorang ibu yang gelap. Dalam kegelapan tersebut, seorang manusia diciptakan dengan sebaik-baiknya bentuk oleh rabb penguasa semesta.
7. Diturunkannya Besi
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hadiid ayat 25:
لَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنٰتِ وَاَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتٰبَ وَالْمِيْزَانَ لِيَقُوْمَ النَّاسُ بِالْقِسْطِۚ وَاَنْزَلْنَا الْحَدِيْدَ فِيْهِ بَأْسٌ شَدِيْدٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللّٰهُ مَنْ يَّنْصُرُهٗ وَرُسُلَهٗ بِالْغَيْبِۗ اِنَّ اللّٰهَ قَوِيٌّ عَزِيْزٌ ࣖ
Artinya: "Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan Kami menurunkan bersama mereka kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil. Kami menurunkan besi yang mempunyai kekuatan hebat dan berbagai manfaat bagi manusia agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya walaupun (Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa."
Dalam ayat tersebut, secara gamblang, Allah SWT menggunakan kata 'Kami turunkan' ketika merujuk pada besi. Artinya, secara harfiah, besi ini diturunkan dari langit. Hal ini ternyata berkesesuaian dengan fakta ilmiah yang ditemukan para ilmuwan bahwasanya partikel-partikel besi berasal dari benda-benda luar angkasa.
Nah, itulah 7 ayat Al-Quran yang telah terbukti secara ilmiah. Semoga informasinya bermanfaat!
(sto/rih)