4 Pohon yang Hanya Berbuah Satu Kali Saja

4 Pohon yang Hanya Berbuah Satu Kali Saja

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Minggu, 18 Mei 2025 13:39 WIB
makan nanas bikin lidah gatal
Ilustrasi nanas, pohonnya hanya berbuah satu kali saja. Foto: Getty Images/iStockphoto
Solo -

Tidak semua tanaman buah bisa menghasilkan buah berkali-kali sepanjang hidupnya. Ada sebagian tanaman buah yang hanya berbuah satu kali saja sepanjang hidupnya. Uniknya, buah-buahan yang termasuk dalam kelompok ini sudah cukup familier bagi kita tanpa tidak banyak yang menyadarinya.

Tahukah kamu, ada istilah khusus untuk tanaman yang hanya berbunga dan berbuah satu kali kemudian mati. Dikutip dari Kamus Pertanian Umum, istilah untuk tanaman seperti ini adalah monokarpik. Sebaliknya, tanaman yang dapat berbunga dan berbuah berkali-kali sepanjang hidupnya disebut dengan istilah polikarpik.

Lalu, ada buah-buahan apa saja yang termasuk dalam kelompok tanaman monokarpik ini? Mari kita simak penjelasan lengkap berikut!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Buah yang Hanya Berbuah Satu Kali Saja

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJateng dari buku Sukses Bertanam Semangka tulisan Kuswandi dan Nini Marta, Berkebun 26 Jenis Tanaman Buah tulisan Hendro Sunarjono, Keanekaragaman dan Potensi Sumber Daya Genetik Melon oleh Budi Setiadi dan Sigit Maryanto, serta laman Jane Perrone dan St Augustine, terdapat 4 buah yang hanya berbuah sekali sepanjang masa hidupnya.

1. Pisang

Pisang termasuk tanaman tropis yang sangat populer dan digemari oleh berbagai kalangan masyarakat. Tanaman pisang berasal dari Asia Tenggara dan menyebar ke berbagai penjuru dunia. Pisang yang dikonsumsi sebagai buah meja berasal dari hasil persilangan antara Musa acuminata dan Musa balbisiana. Pisang tergolong tanaman monokarpik, artinya setiap batang pisang hanya berbuah satu kali saja. Setelah menghasilkan buah, batang tersebut akan mati dan digantikan oleh tunas anakan baru.

ADVERTISEMENT

Tanaman pisang memiliki batang semu dan daun yang lebar serta mudah sobek jika terkena angin kencang. Bunga pisang disebut jantung dan hanya muncul sekali seumur hidup tanaman. Setelah proses pembuahan, batang utama tidak akan berproduksi kembali. Proses perbanyakan tanaman pisang dilakukan dengan menggunakan anakan atau kultur jaringan yang ditanam kembali untuk memulai siklus hidup baru.

Karakter buah pisang juga beragam tergantung varietasnya, seperti ambon kuning, raja bulu, dan cavendish. Buah pisang umumnya tidak berbiji karena memiliki jumlah kromosom triploid yang menyebabkan partenokarpi atau pembuahan tanpa biji. Dalam hal kegunaan, pisang bukan hanya dikonsumsi segar tetapi juga bisa diolah menjadi keripik, sale, atau tepung.

2. Melon

Melon merupakan buah tropis yang telah lama dikenal dan dibudidayakan di Indonesia sejak tahun 1980-an. Tanaman melon berasal dari Afrika Utara dan Mediterania, lalu menyebar ke Asia, Eropa, dan Amerika. Melon termasuk tanaman semusim yang memiliki siklus hidup pendek dan bersifat monokarpik. Setelah satu kali berbuah, tanaman melon akan mati dan tidak dapat berbuah lagi dari batang yang sama.

Fase hidup tanaman melon dimulai dari fase vegetatif, lalu masuk ke fase generatif. Begitu buah melon matang dan dipanen, siklus hidup tanaman selesai. Oleh karena itu, melon hanya menghasilkan satu panen saja dari satu batang. Namun, ada banyak kultivar melon unggul yang dikembangkan di Indonesia seperti Sky Rocket, Action 434, Eagle, dan Super Salmon yang dapat disesuaikan dengan iklim tropis dan kebutuhan pasar.

Keberadaan melon sangat digemari karena rasa buahnya manis, aromanya khas, dan dagingnya segar. Selain untuk konsumsi langsung, melon juga menjadi buah populer dalam sajian pesta, oleh-oleh, dan makanan olahan. Petani umumnya menanam melon secara massal dengan perhitungan waktu panen yang tepat karena sifatnya yang hanya berbuah satu kali.

3. Nanas

Di antara tanaman buah lainnya, nanas dikenal karena bentuknya yang unik dan rasanya yang menyegarkan. Namun, satu tanaman nanas hanya akan berbuah sekali sepanjang hidupnya. Setelah menghasilkan satu buah, batang utamanya akan berhenti tumbuh dan perlahan mati.

Menariknya, sebelum mati, tanaman nanas biasanya menumbuhkan anakan di sekitar pangkal batang yang bisa dijadikan bibit baru. Proses ini memungkinkan siklus budidaya berlanjut meski tanaman utama sudah tidak produktif.

Sebagai bagian dari keluarga bromeliad, nanas memiliki sifat monokarpik seperti banyak kerabatnya. Buah nanas umumnya sudah terbentuk saat tanaman dijual, menjadikannya tanaman hias sekaligus sumber buah. Meskipun masa hidupnya terbatas, nanas tetap menjadi pilihan favorit untuk dikembangkan di pekarangan maupun skala komersial.

4. Semangka

Salah satu buah yang paling dicari saat musim panas atau bulan puasa ini juga hanya bisa dipanen satu kali dari satu siklus hidup tanaman. Setelah buah matang dan dipanen, tanaman semangka akan mati dan tidak bisa menghasilkan buah kembali.

Sejak ribuan tahun lalu, semangka dibudidayakan di Afrika dan Timur Tengah, kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Produksi semangka membutuhkan cuaca panas dan kering, serta lahan terbuka yang tidak terlalu lembap agar terhindar dari penyakit.

Keragaman semangka sangat tinggi, baik dari segi ukuran, bentuk, maupun warna kulitnya. Genus Citrullus yang menaungi semangka memiliki beberapa spesies kerabat, namun yang paling umum dibudidayakan adalah Citrullus lanatus. Karena hanya menghasilkan satu kali panen, petani harus cermat dalam penjadwalan tanam dan perawatan agar tidak merugi dalam satu musim.

Keempat buah di atas menunjukkan bahwa meskipun hanya berbuah satu kali saja, mereka tetap memiliki nilai ekonomi dan gizi yang tinggi.




(par/par)


Hide Ads