Wamensos Sebut Sekolah Rakyat SD-SMP di Solo Terkendala Lahan

Wamensos Sebut Sekolah Rakyat SD-SMP di Solo Terkendala Lahan

Tara Wahyu NV - detikJateng
Jumat, 09 Mei 2025 14:56 WIB
Wamensos, Agus Jabo meninjau Sekolah Rakyat di Solo, Jumat (9/5/2025)
Wamensos, Agus Jabo, meninjau Sekolah Rakyat di Solo, Jumat (9/5/2025). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Solo -

Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo, mengungkapkan Sekolah Rakyat di Kota Solo bisa mulai berjalan pada tahun ajaran baru nanti. Rencananya, Sekolah Rakyat itu akan diisi untuk jenjang SMA dengan kapasitas 100 siswa. Sedangkan untuk tingkat SD dan SMP masih terkendala lahan.

Jabo memuji lokasi Sekolah Rakyat yang berada di Sentra Terpadu Prof Soeharso, Jebres, Solo. Menurutnya, di lokasi tersebut sudah lengkap mulai dari ruang kelas hingga asrama bagi siswa.

"Tadi kita sudah melihat ada ruang kelas bagus ya, asrama bagus. Dapur bagus, ruang makan bagus, masjid ada, terus kemudian ruang kerohanian untuk saudara-saudara yang Kristiani juga ada, terus lab juga ada, lapangan ada. Di Solo ada 4 rombel dengan masing-masing 25 siswa jadinya 100 orang," katanya, Jumat (9/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Jabo mengatakan untuk sementara yang memulai Sekolah Rakyat dari jenjang SMA. Sedangkan untuk jenjang SD dan SMP masih terkendala lahan.

"Ini kan kemarin Pemkot Solo sudah usul ya tapi lahannya dirasa kurang cukup kurang luas gitu loh. Jadi kita sedang mencari lagi untuk yang di Kota Solo khususnya," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Jabo menyebut bahwa luas untuk Sekolah Rakyat bertambah dari 5 hektare menjadi 8 hektare. Penambahan itu, kata dia, keinginan dari Presiden Prabowo Subianto untuk bisa segera memotong transmisi kemiskinan.

"Sekarang naik lagi 8 hektare supaya memang ini benar-benar sekolah unggulan dan fasilitasnya mendukung. Presiden maunya memuliakan orang-orang miskin, memotong transmisi kemiskinan," bebernya.

Sedangkan bagi daerah yang belum mempunyai lahan seluas 8 hektare, ia mengimbau agar memanfaatkan lahan atau gedung yang mangkrak.

"(Kalau tidak ada lahan 8 hektare) Pasti ada. Jadi di tiap kota atau kabupaten itu biasanya ada gedung-gedung yang mangkrak, yang tidak dipakai. Kita cek kita cek lagi apakah masih ada atau tidak, tapi biasanya ada," jelasnya.

Selain itu, Jabo menyebut bahwa Sekolah Rakyat juga akan fokus pada pendidikan vokasi. Selain memberikan ilmu, Sekolah Rakyat juga akan membangun karakter keagamaan dan karakter kebangsaan.

"Kita mempersiapkan supaya anak-anak kita yang sekolah di sini punya keahlian ya di bidang vokasi. Supaya kalau misalnya mereka tidak mau melanjutkan ke perguruan tinggi, mau bekerja, nanti bekerja sambil kuliah kita sudah menyiapkan keterampilan buat anak-anak kita," pungkasnya.




(afn/rih)


Hide Ads