Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menyebut ada sekitar 3,17 juta warga Indonesia yang masih miskin ekstrem. Wamensos menyebut bantuan sosial (bansos) nantinya untuk produksi agar warga miskin bisa mandiri, punya penghasilan sendiri.
"Pak Presiden meminta di tahun 2026 kemiskinan ekstrem yang berjumlah sekitar 3,17 juta itu bisa terselesaikan," kata Agus di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Kamis (8/5/2025).
Ia menjelaskan, indikator kemiskinan ekstrem di Indonesia adalah warga dengan pengeluaran Rp 400 ribu per bulan. Sementara kategori miskin adalah warga dengan pengeluaran Rp 600 ribu per bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi landasan kita membuat data kemudian mengkategorikan orang ini masuk di desil 1-10, adalah landasannya pengeluaran per bulan per individu," terangnya.
Perbedaan standar kemiskinan antara Indonesia dengan Bank Dunia (World Bank) dimungkinkan akibat perbedaan harga kebutuhan pokok. Ia menyebut, kebutuhan pokok di Indonesja relatif lebih murah dari negara lainnya.
"(Standar) World Bank kan sekitar 2,1 dolar. Karena standar yang dipakai World Bank dengan di sini berbeda. Kita belanja di sini tidak semahal dengan yang dibelanjakan di tempat lain," ujarnya.
Ia menjelaskan, Kemensos pun tengah mengembangkan 9 desa model pemberdayaan di Jateng yang tidak hanya mengandalkan bantuan sosial, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi.
Pemerintah menyasar sekitar 923 desa prioritas di sejumlah kabupaten/kota untuk pemberdayaan masyarakat. Salah satu contohnya adalah kolaborasi dengan pihak swasta di Desa Kalisalak, Banyumas.
"Kita ingin penerima Bansos ini berdaya, mandiri. Supaya bisa berdaya dan mandiri, mereka harus berproduksi. Mereka yang mau bekerja kita kasih lapangan pekerjaan, yang mau usaha kita dorong mereka punya unit usaha," ungkapnya.
"Bantuan sosial yang nanti kita berikan untuk produksi supaya bisa mandiri punya penghasilan sendiri, mereka bisa sejahtera, dan hidup bermartabat," imbuhnya.
Ke depan, program serupa akan melibatkan kampus-kampus, seperti Unimus, untuk menjangkau lebih banyak desa binaan.
"Kami akan bekerja sama untuk menyusun program bersama. Targetnya pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem," ungkapnya.
Salah satu program andalan Kemensos dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem adalah Sekolah Rakyat, yakni sekolah berasrama yang dikhususkan bagi warga miskin di Desil 1.
Saat ini, sudah ada 66 sekolah yang siap dibuka di seluruh Indonesia, dengan fasilitas lengkap mulai dari seragam, alat tulis, makan, hingga tempat tinggal yang semuanya ditanggung pemerintah.
"Kalau presiden bicara tentang negara yang maju itu pendapat an per harinya per individu 8 dolar. Mudah-mudahan kita dengan program yang disusun Presiden mulai dari hilirisasi sampai sekolah rakyat secepatnya kita bisa up, supaya masyarakat mendapat pendapatan yang tinggi, bisa mandiri," tuturnya.
(dil/afn)