Round-Up

5 Hal Diketahui dari Kasus Keracunan Massal Tewaskan 1 Orang di Klaten

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 16 Apr 2025 07:00 WIB
Kejadian luar biasa keracunan massal di Klaten Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Solo -

Kasus keracunan makanan terjadi di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten. Ratusan orang terkena, bahkan insiden itu menyebabkan satu orang meninggal.

Para korban dirujuk ke sejumlah rumah sakit yang terletak di Klaten hingga Jogja. Keracunan juga menimpa para pesinden serta penabuh gamelan (niyaga).

Dirangkum detikJateng, berikut sejumlah hal yang sudah diketahui dalam insiden keracunan massal di Karangturi Klaten.

1. Korban Meninggal Sempat Dirawat di RS

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membenarkan adanya korban meninggal dalam peristiwa keracunan. Selain itu, ratusan orang juga menjadi korban.

"Data terakhir pada pukul 23.40 WIB tadi malam ada 103 orang dan satu meninggal dunia. Yang meninggal bapak S ," jelas Kalak BPBD Kabupaten Klaten, Syahruna kepada detikJateng, Selasa (15/4/2025) pagi.

Informasi yang dihimpun detikJateng, korban meninggal bernama Suparno (72). Korban sebelumnya sempat dirawat di RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten.

Pantauan detikJateng, Selasa (15/4/2025), rumah Suparno berada di Dusun Kwagean, Desa Karangturi. Dari lokasi hajatan jaraknya sekitar 1,5 kilometer, melintas jembatan sungai Dengkeng.

Jenazah Suparno dimakamkan Selasa kemarin. Para pelayat berdatangan ke rumah duka, termasuk dari dinas, TNI, dan Polri.

Kades Karangturi, Sukarmin, mengatakan Suparno dirujuk ke RSUP sejak Senin (14/4) siang. Dia menuturkan korban memiliki riwayat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tapi sehat secara fisik.

"Sempat dirawat di RSUP Tegalyoso. Dimakamkan hari ini pukul 13.00 WIB," kata Sukarmin kepada detikJateng di posko, Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten.

"Latar belakang ODGJ (gangguan jiwa) tapi riwayat sakit tidak ada," sambung dia.

Sukarmin mengungkap saat acara wayangan itu Suparno duduk di dekatnya. Dia mengenang Suparno dalam kondisi sehat saat menonton acara wayangan itu.

"Sehat kondisinya, bahkan habis makan. Meninggalnya di RSUP Tegalyoso," sambung Sukarmin.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Klaten, dokter Anggit Budiarto menjelaskan dari keterangan perangkat desa, korban ikut makan nasi dus hajatan wayangan.

"Dari keterangan Pak Carik (Sekdes) porsi makannya lebih dari yang lain, dan setelah keluar diagnosa dari RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Tegalyoso mengalami diare, dehidrasi, dan gagal ginjal," terang Anggit kepada wartawan di lokasi.

Warga memeriksakan diri ke Posko kejadian keracunan makanan di Desa Karangturi, Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

2. Korban Dirujuk ke RS Klaten hingga Jogja

Kalak BPBD Klaten Syahruna melanjutkan merujuk pada penyelidikan epidemiologi yang dilakukan, para korban mengalami gejala diare, muntah, hingga panas.

"103 orang tersebut mengalami gejala diare, muntah, dan panas. Dengan jumlah warga yang rawat inap dan dirujuk sebanyak 31 orang," terang Syahruna.

Pasien yang rawat dan dirujuk, sambung Syahruna, dirujuk ke beberapa RS di Klaten maupun Jogja. Di antaranya ke RS Bagas Waras dan juga RS Bhayangkara Jogja.

"Dengan perincian ke RS Bagas Waras ada 17 orang, RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro ada 7 orang, RS Cakra Husada ada 2 orang dan RS Bhayangkara satu orang. Yang dirawat inap Puskesmas Gantiwarno 5 orang," sebut Syahruna.

3. Dugaan Korban Keracunan Makanan Olahan

Kadis Kesehatan Klaten dr Anggit menerangkan pihaknya menduga warga Karangturi keracunan makanan olahan yang disajikan saat hajatan wayangan. Sampel tersebut sudah dikirim ke laboratorium.

"Sampel makanan sudah kita kirim. Ada nasi, rendang sapi, krecek, acar, kerupuk sama stik," kata Anggit.

Sebagai informasi, acara wayangan itu digelar pada Sabtu (12/4) lalu. Namun, sejumlah warga mulai mengeluhkan sakit pada Minggu (13/4).

Polres Klaten, senada dengan dinkes, menyatakan sampel makanan diduga penyebab kasus keracunan makanan tengah diperiksa.

"Nantinya kami lakukan uji laboratorium. Untuk makanan di nasi dus ada rendang, ada sayur, ada krecek, ada kerupuk ada snack-snack, dan yang tersaji malam itu kami ambil sampelnya," Kasat Reskrim Polres Klaten Iptu Taufik Frida Mustofa kepada wartawan.

Penjelasan keluarga pemilik hajatan bisa dibaca di halaman berikut:



Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"


(apu/apu)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork