Jumlah warga yang diduga keracunan makanan saat acara hajatan wayangan di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten terus bertambah. Sampai saat ini tercatat jumlah korban menjadi 103 orang dengan satu orang meninggal dunia.
"Data terakhir pada pukul 23.40 WIB tadi malam ada 103 orang dan satu meninggal dunia. Yang meninggal bapak S ," jelas Kalak BPBD Kabupaten Klaten, Syahruna kepada detikJateng, Selasa (15/4/2025) pagi.
Dijelaskan Syahruna, dari hasil penyelidikan epidemiologi yang dilakukan terdata ada 103 orang. Warga sebanyak itu mengalami gejala diare, muntah, dan panas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"103 orang tersebut mengalami gejala diare, muntah, dan panas. Dengan jumlah warga yang rawat inap dan dirujuk sebanyak 31 orang," terang Syahruna.
Pasien yang rawat dan dirujuk, sambung Syahruna, dirujuk ke beberapa RS di Klaten maupun Jogja. Di antaranya ke RS Bagas Waras dan juga RS Bhayangkara Jogja.
"Dengan perincian ke RS Bagas Waras ada 17 orang, RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro ada 7 orang, RS Cakra Husada ada 2 orang dan RS Bhayangkara satu orang. Yang dirawat inap Puskesmas Gantiwarno 5 orang," sebut Syahruna.
Sebelumnya diberitakan, puluhan warga di Kecamatan Gantiwarno, Klaten, diduga keracunan makanan. Warga diduga keracunan saat acara wayangan di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno.
"Sekitar 30 orang. Korban dibawa ke Puskesmas Gantiwarno sudah diperiksa," ungkap Camat Gantiwarno, Veronica Retno Setyaningsih kepada detikJateng, Senin (14/4).
Dijelaskan Retno, warga mulai merasakan gejala pusing dan mual hari ini. Warga diduga keracunan makanan saat acara wayangan kemarin.
"Kemarin wayangannya dan hari ini sampel makanan sudah kita amankan. Penyebabnya masih diselidiki, mungkin bakteri karena baru setelah enam jam timbul gejala," jelas Retno.
Kepala Puskesmas Gantiwarno, dokter Andi Markoco, menjelaskan kejadian itu sudah ditangani sesuai SOP. Gejalanya mual sampai diare.
"Gejalanya bervariasi mulai demam, mual hingga diare. Mulai awal gejala itu hari Minggu (13/4) pagi, jamuannya Sabtu malam Minggu (12/4), tapi memang kebanyakan yang bergejala baru pagi hari ini," terang Andi kepada wartawan.
Andi menyatakan total pasien ada 46 orang dari berbagai usia. Ada 10 orang dirawat inap dan 36 orang dirawat jalan.
"Yang dirawat 10 orang dan yang 36 rawat jalan. Di puskesmas kita rawat empat orang dan lainnya ada yang dirujuk ke RS karena kejadian sejak kemarin Minggu pagi," sambung Andi.
(apl/afn)