Kondisi para korban keracunan hajatan wayangan di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, berangsur membaik. Dari total 141 korban bergejala, dua di antaranya sudah dipulangkan dari rumah sakit.
"Alhamdulillah kondisinya sudah mulai membaik, dua orang sudah pulang," jelas Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo kepada wartawan di RSPD, Rabu (16/4/2025).
Dijelaskan Hamenang sampai hari ini korban 141 orang. Saat ini masih dibuka posko karena statusnya KLB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban saat ini 141 orang, masih kita buka posko karena 3 kali 24 jam sudah kita tetapkan KLB. Setelah ini kalau sudah selesai posko kita pindah puskesmas," papar Hamenang.
Terkait penyebab keracunan, Hamenang mengaku masih menunggu hasil laboratorium. Dia menyebut posko aduan kasus keracunan di Karangturi masih didirikan sampai saat ini.
"Kita lihat hari ini kalau melandai kita cabut KLB. Posko sampai hari ini masih ada, masih melayani seperti biasa," lanjut Hamenang.
48 Orang Dirawat di RS
Sementara itu, Kalak BPBD Kabupaten Klaten, Syahruna menyatakan pendataan terus dilakukan. Hingga saat ini hanya satu orang yang dilaporkan meninggal usai insiden tersebut.
"Korban meninggal dunia tetap satu orang atas nama Suparno dan pulang dari RSST ada dua orang," jelas Syahruna kepada detikJateng.
Dijelaskan Syahruna data perkembangan situasi dan kondisi di lokasi terjadinya KLB sampai hari Rabu 16 April 2025 pukul 08.00 WIB ada 141 orang bergejala. 141 orang itu mengalami gejala diare, muntah dan panas.
"Mengalami gejala diare, muntah dan panas dengan korban yang dirujuk sebanyak 48 orang. Dengan rincian 25 orang di RSUD Bagas Waras, delapan di RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro, lima orang di RS Cakra Husada, satu di RSJD, delapan orang di Puskesmas Gantiwarno, satu di RS Bhayangkara, satu orang di RS Cinere (Depok)," terang Syahruna.
Menurut Syahruna, satu orang yang dirawat di Cinere Depok merupakan kerabat pemilik hajat. Sebab, korban berasal dari berbagai daerah.
"Itu keluarga yang hajatan karena sebelum wayangan ada pertemuan trah keluarga. Penelusuran dilakukan sampai luar daerah karena ditetapkan KLB oleh Bupati," imbuhnya.
Sebagai informasi, acara wayangan itu digelar pada Sabtu (12/4) lalu. Namun, sejumlah warga mulai mengeluhkan sakit pada Minggu (13/4).
Hingga Selasa (15/4) hari ini, tercatat ada 103 korban keracunan massal. Sedangkan satu orang dilaporkan meninggal dunia.
"Data terakhir pada pukul 23.40 WIB tadi malam ada 103 orang dan satu meninggal dunia. Yang meninggal bapak S," jelas Kalak BPBD Kabupaten Klaten, Syahruna kepada detikJateng, Selasa (15/4) pagi.
(ams/apl)