Sholat fardhu lima kali sehari semalam hukumnya wajib bagi setiap muslim yang memenuhi persyaratan. Jika waktunya sudah terlewat, detikers harus segera mengqadhanya. Berikut penjelasan tata cara qadha sholat Maghrib di waktu Isya.
Sebelum mempelajari qadha sholat, detikers harus tahu waktu-waktu sholat secara rinci. Diambil dari buku Fikih Muyassar yang diterjemahkan Fathul Mujib, hadits yang bisa dijadikan landasan adalah:
وَقْتُ الظُّهْرِ إِذَا زَالَتِ الشَّمْسُ وَكَانَ ظِلُّ الرَّجُلِ كَطُولِهِ مَا لَمْ يَحْضُرِ الْعَصْرُ، وَوَقْتُ الْعَصْرِ مَا لَمْ تَصْفَرَّ الشَّمْسُ ، وَوَقْتُ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ مَا لَمْ يَعْبِ الشَّفَقُ، وَوَقْتُ صَلَاةِ الْعِشَاءِ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ الْأَوْسَطِ، وَوَقْتُ صَلَاةِ الصُّبْحِ مِنْ طُلُوعِ الْفَجْرِ مَا لَمْ تَطْلُعِ الشَّمْسُ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Waktu sholat Dzuhur itu apabila Matahari tergelincir hingga bayangan orang sama tinggi dengannya sebelum masuknya waktu Ashar. Waktu sholat Ashar itu (dari bayangan benda sama panjang dengan bedanya) selama Matahari belum menguning. Waktu sholat Maghrib itu selama rona merah (di langit) belum menghilang. Waktu sholat Isya sampai dengan pertengahan malam. Waktu sholat Subuh adalah dari terbitnya fajar selama Matahari belum terbit." (HR Bukhari no 614)
Ketika waktu sholat Maghrib tiba, seorang muslim sudah semestinya sesegera mungkin menunaikannya. Nabi Muhammad SAW bersabda khusus tentang sholat ini:
لَا تَزَالُ أُمَّتِي بِخَيْرٍ مَا لَمْ يُؤَخِّرُوا الْمَغْرِبَ حَتَّى تَشْتَبِكَ النُّجُومُ
Artinya: "Umatku senantiasa dalam kebaikan selama tidak mengakhirkan sholat Maghrib hingga bintang-bintang bertebaran." (HR Ahmad 4/174, Abu Dawud no 418, dan al-Hakim 1/190-191. Al-Hakim menilainya shahih)
Namun, ada kalanya, seorang muslim tertidur sehingga baru sempat mengerjakan sholat Maghrib ketika sudah tiba waktu isya. Seperti apa bacaan niat qadha sholat Maghrib di waktu Isya? Berapa jumlah rakaatnya? Simak di bawah ini, yuk!
Niat Qadha Sholat Maghrib pada Waktu Isya
Diambil dari laman NU Jawa Barat, niat qadha sholat Maghrib adalah:
أُصَلِّي فَرْضَ المَغْرِبِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ قَضَآءً لله تَعَالَى
Arab Latin: Ushalli fardhal-maghribi mustaqbilal-qiblati qadhaa'an lillahi taala.
Artinya: "Aku berniat melaksanakan sholat Maghrib fardhu, menghadap kiblat, secara qadha karena Allah Ta'ala."
detikers yang memilih niat dalam hati pun tidak masalah. Sebab, Nabi Muhammad SAW memang tidak pernah mengajarkan sahabat-sahabatnya untuk membaca niat. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:
فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَكُنْ يَقُولُ قَبْلَ التَّكْبِيرِ شَيْئًا وَلَمْ يَكُنْ يَتَلَفَظُ بِالنِّيَّةِ لَا ! ا في الطَّهَارَةِ وَلَا فِي الصَّلَاةِ وَلَا : في الصيام وَلَا فِي الْحَجَ. وَلَا غَيْرِهَا مِنْ الْعِبَادَاتِ وَلَا خُلَفَاؤُهُ وَلَا أَمَرَ أَحَدًا ) أن يَتَلَفَظَ بِالنِّيَّةِ.. وَلَوْ كَانَ ذَلِكَ مُسْتَحَبًّا لَفَعَلَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَعَلِمَهُ الْمُسْلِمُونَ.
Artinya: "Nabi Muhammad, beliau sebelum bertakbiratul ihram tidak membaca apapun, beliau juga tidak melafalkan niat baik sebelum bersuci, sebelum sholat, sebelum berpuasa, sebelum berhaji, maupun ibadah-ibadah lain. Para Khulafaur Rasyidin juga demikian. Nabi Muhammad pun tidak pernah memerintahkan pada seorang pun untuk melafalkan niat... Seandainya melafalkan niat adalah hal yang dianjurkan maka tentunya sudah dilakukan oleh Nabi dan pasti itu diketahui oleh umat Islam." (Majmu' al-Fatawa XXII hal 221-222)
Tata Cara Qadha Sholat Maghrib Saat Isya dan Jumlah Rakaatnya
Disadur dari buku Fiqh Bersuci dan Sholat Sesuai Tuntunan Nabi oleh Abu Utsman Kharisman, qadha sholat Maghrib saat isya harus didahulukan sebelum sholat Isya itu sendiri.
Lain halnya jika waktu sholat Isya hampir habis. Dalam kondisi tersebut, sebaiknya sholat Isya ditunaikan terlebih dahulu, kemudian dilanjut qadha sholat Maghrib.
Dasar urutan sholat ini adalah hadits riwayat Bukhari dan Muslim:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ جَاءَ يَوْمَ الْخُنْدَقِ بَعْدَ مَا غَرَبَتْ الشَّمْسُ فَجَعَلَ يَسُبُّ كُفَّارَ قُرَيْشٍ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا كِدْتُ أُصَلِّي الْعَصْرَ حَتَّى كَادَتْ الشَّمْسُ تَغْرُبُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاللَّهِ مَا صَلَّيْتُهَا فَقُمْنَا إِلَى يُطْحَانَ فَتَوَضَ لِلصَّلَاةِ وَتَوَضَّأْنَا لَهَا فَصَلَّى الْعَصْرَ بَعْدَ مَا غَرَبَتْ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى بَعْدَهَا الْمَغْرِبَ
Artinya: "Dari Jabir bin Abdillah RA bahwasanya Umar bin al-Khattab RA datang pada perang Khandaq setelah tenggelam matahari. Beliau mencela orang-orang kafir Quraisy. Beliau berkata: 'Wahai Rasulullah, aku tidak sholat Ashar hingga matahari tenggelam.' Nabi shollallahu alaihi wasallam bersabda: 'Demi Allah, Aku juga tidak sholat (Ashar).' Maka kemudian kami bangkit menuju Buth-haan, beliau berwudhu kemudian kami berwudhu. Kemudian beliau sholat Ashar setelah tenggelam matahari kemudian setelahnya melakukan sholat Maghrib."
Tata caranya sama saja dengan sholat Maghrib seperti biasa. Rakaatnya pun sama, yakni 3 rakaat. Bila dirinci, begini tata caranya yang bisa detikers ikuti:
- Berniat
- Membaca doa iftitah
- Membaca surat al-Fatihah
- Membaca surat pilihan
- Rukuk
- Iktidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Bangkit menuju rakaat kedua
- Lakukan rakaat kedua seperti rakaat pertama
- Duduk tasyahud awal
- Berdiri menuju rakaat ketiga
- Membaca surat al-Fatihah
- Rukuk, iktidal, sujud, duduk antara 2 sujud, sujud kedua
- Tasyahud akhir
- Salam
Kapan Waktu Mengerjakan Qadha Sholat?
Telah disinggung sebelumnya, sholat fardhu adalah kewajiban sehingga tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Pun bila terlewat waktunya, seorang muslim harus segera mengganti sholat yang terlalaikan tersebut.
مَنْ نَسِيَ صَلَاةً أَوْ نَامَ عَنْهَا فَكَفَّارَتُهَا أَنْ يُصَلِّيَهَا إِذَا ذَكَرَهَا
Artinya: "Barang siapa yang lupa sholat atau tertidur, maka kafarahnya (penggantinya) adalah sholat pada saat ingat." (HR Muslim dari Anas bin Malik)
Dengan demikian, semisal detikers tertidur sebelum dzuhur dan baru bangun setelah Maghrib. Dalam kondisi tersebut, detikers harus segera menunaikan 3 sholat, yakni sholat Dzuhur, Ashar, dan Maghrib.
Demikian pembahasan lengkap mengenai niat qadha sholat Maghrib yang dikerjakan pada waktu isya plus tata cara dan jumlah rakaatnya. Semoga bermanfaat, ya, detikers!
(sto/apu)